Dark/Light Mode

Bitcoin Dan Kripto Naik Pasca SVB Tutup, Ini Kata Bos Indodax

Kamis, 16 Maret 2023 10:40 WIB
Ilustrasi kripto. (Foto: Ist)
Ilustrasi kripto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah minggu lalu harga kripto turun, minggu pasar kripto tampak mengalami momen bullish. Kripto yang masuk dalam peringkat top 15 coinmarketcap kompak mengalami kenaikan. 

Berdasarkan market Indodax kripto yang naik adalah Bitcoin (BTC) dengan kenaikan 8,83 persen (kini berada pada harga Rp 372 juta), Ethereum (ETH) dengan kenaikan 4.67 persen (kini berada pada harga Rp 25,552 juta), Ripple (XRP) dengan kenaikan 0.37 persen (kini berada pada harga Rp 5681).

Dilanjutkan dengan Cardano (ADA) dengan kenaikan 0.38 persen (kini berada pada harga Rp 5.247), Polygon (MATIC) dengan kenaikan 3.11 persen (kini berada pada harga Rp 18.023), DOGE dengan kenaikan 2.31 persen (kini berada pada harga Rp 1.106 ), Solana (SOL) dengan kenaikan 2.98 persen (kini berada pada harga Rp 311.318, Polkadot (DOT) dengan kenaikan 3.15 persen (kini berada pada harga Rp 93.449), serta Tron (TRX) dengan kenaikan 0.89 persen (kini berada pada harga Rp 1.024).

Baca juga : Asisten Menlu AS Daniel Kritenbrink Di Jakarta, Tegaskan Kekuatan AS-Indonesia

Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan kenaikan pada pasar kripto yang berlangsung dalam 24 jam ini ditengarai dipicu oleh Krisis perbankan yang tengah terjadi di Amerika Serikat, salah satunya perihal kasus Silicon Valley Bank (SVB) yang baru saja terjadi beberapa hari lalu.

Menyadur pernyataan resmi via siaran pers yang diunggah di website resmi The Fed, FDIC akan menyelesaikan kasus SVB ini dengan cara melindungi semua deposan. Semua Deposan akan memiliki akses ke semua uang mereka mulai Senin, 13 Maret. Adanya kasus ini, menyebabkan banyak investor yang mengalihkan dana nya ke aset kripto khususnya Bitcoin sebagai suatu aset lindung nilai. 

“Dengan naiknya harga Bitcoin, memicu altcoin untuk naik juga. Demand terhadap kripto yang kini naik diharapkan berlangsung secara bertahap di tahun 2023 ini," jelas Oscar.

Baca juga : Teten Dan Mahfud Kawal Proses Kasasi Kasus KSP Indosurya

Mengenai kasus SVB, Silvergate, dan Signature ada beberapa pihak yang mungkin merasa khawatir apabila kasus ini akan berdampak buruk bagi pasar kripto di Indonesia. Namun, Oscar menampik, kasus ini tidak akan berdampak negatif, malah justru berdampak cukup positif bagi perdagangan pasar kripto dalam negeri.

"Persyaratan suatu crypto exchange Indonesia yang berdiri dan teregulasi yaitu harus menyimpan cadangan uangnya di bank-bank Indonesia. Maka dari itu saya rasa exchanger crypto Indonesia tidak ada yang menggunakan SVB untuk menampung uang,” katanya.

Menurut dia, jika industri perbankan di Indonesia masih berjalan dengan normal, dia yakin crypto exchange Indonesia pun juga akan begitu. “Terkait dampak cukup positif yang dialami oleh Indodax yaitu kenaikan harga pada Bitcoin dkk yang disebabkan oleh permintaan dan pembelian investor terhadap kripto besar," jelas Oscar.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas SDM, Ini Jurus KAI

Terkait pemberitaan ini, Oscar pun menyarankan bahwa Kenaikan harga yang terjadi pada hari ini, perlu disikapi secara bijaksana oleh masyarakat yang berinvestasi di kripto. Yang terpenting masyarakat yang hendak bertransaksi kripto untuk tetap melakukan riset terlebih dahulu sebelum terjun untuk melakukan jual beli agar mengetahui koin atau token yang tepat untuk membeli dan waktu yang tepat untuk membeli. 

“Dengan melakukan Do Your Own Research dan belajar analisa kripto diharapkan investor bisa bertransaksi dengan bijak," tutup Oscar.

Sebagai tambahan informasi, Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Seminyak serta Canggu, Bali. Di Indodax, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dimiliki oleh siapa saja dengan mudah dan aman dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.