Dark/Light Mode

Ekspor Karet Terus Naik

Jumat, 23 Agustus 2019 06:12 WIB
Perkebunan karet (Foto: Humas Kementan)
Perkebunan karet (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Sudi Mardianto, menjelaskan, lalu lintas ekspor getah karet selama 4,5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang tajam. Peningkatan ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia adalah produsen karet alam terbesar kedua di dunia.

"Data BPS menunjukkan volume dan nilai ekspor getah karet kita untuk periode 2014-2018 meningkat tajam dari 31,2 ribu ton menjadi 53,2 ribu ton. Atau dengan kata lain jumlahnya meningkat signifikan sekitar 70 persen," ujar Sudi, Kamis (22/8).

Menurut Sudi, meningkatnya ekspor karet Indonesia merupakan hasil kerja keras petani karet yang selama ini terus menjaga kualitas. Karena itu, produksi yang ada mampu menembus pasar dunia seperti negara India dengan nilai transaksi mencapai 15,4 juta dolar AS atau sebesar 27,23 persen dari total ekspor getah karet. Selain itu, ada juga negara tujuan Vietnam dengan nilai transaksi mencapai 12,9 juta dolar AS.

Baca juga : Ekspor Honda CRF150L Meningkat 30 Persen

"Kita juga mengekspor ke negara Tiongkok dengan nilai transaksi mencapai 8,3 juta dolar AS. Kemudian ekspor ke negara tetangga Singapura sebesar 3,3 juta dolar AS dan Bangladesh sebesar 2,5 juta dolar AS," katanya.

Sudi menjelaskan, transaksi nilai ekspor karet meningkat tajam dari 37 juta dolar AS menjadi 56,6 juta dolar AS atau dengan angka sekitar 53 persen. Kata dia, peningkatan ini juga merupakan implementasi kebijakan dan program terobosan Kementerian Pertanian yang memangkas sejumlah regulasi ekspor dan mempermudah proses perijinan. Faktanya, getah karet Indonesia terus menunjukan nilai yang kompetitif di pasar nasional maupun internasional.

Ke depan, lanjut Sudi, produksi getah karet diprediksi akan semakin meningkat produksi dan kualitasnya seiiring dengan dilaksanakannya program peremajaan kebun karet rakyat melalui program BUN500. Agar manfaat ekonomi getah karet dapat dinikmati lebih besar oleh petani, upaya peningkatan nilai tambah juga harus dilakukan.

Baca juga : Messi-Ibrahimovic Berebut Gol Terbaik

"Salah satu upaya yang kami sarankan adalah dengan mengundang investor untuk membangun industri pengolahan karet di daerah sentra perkebunan rakyat. Upaya ini secara operasional akan menggunakan pendekatan korporasi, sehingga petani karet dapat manfaat yang besar dari pengolahan getah karet yang dihasilkan," katanya.

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian saat ini tengah memacu peningkatan produksi komoditas perkebunan dengan meluncurkan program BUN500. Program tersebut dibuat untuk mengembalikan kejayaan komoditas perlebunan Indonesia dalam menopang perekonomian rakyat secara nasional.

Ketersediaan benih unggul merupakan faktor penentu untuk meningkatkan produksi berdaya saing tinggi, juga sebagai solusi bagi kendala yang dihadapi masyarakat. Sebab, Ketersediaan benih unggul dipastikan mampu memenuhi kebutuhan, terutama untuk perkebunan rakyat. Kegiatan dukungan perbenihan perkebunan ini melalui APBN-P 2017 dan 2018, menyediakan benih bermutu tanaman perkebunan.

Baca juga : Ekspor Buah 2019 Ditargetkan Naik 30 Persen

Penyediaan ini dilaksanakan secara nonswakelola dan swakelola dengan melibatkan UPT Pusat lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, UPTD Perbenihan, maupun kelompok masyarakat. Selain itu, pemerintah juga akan membangun kebun sumber benih dalam bentuk kebun entres maupun kebun induk penghasil biji selama kurun waktu 2020-2024. Diharapkan program yang telah direncanakan ini dapat dicapai dengan baik mulai dari mutu teknik maupun mutu genetik. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.