Dark/Light Mode

7 Mitra Usaha APP Sinar Mas Di Sumsel Sabet Apresiasi Pengendalian Karhutla

Senin, 20 Maret 2023 09:48 WIB
Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah V memberikan apresiasi kepada sejumlah pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). (Foto: Antara)
Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah V memberikan apresiasi kepada sejumlah pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah V memberikan apresiasi kepada sejumlah pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi dan Riau.

Pemberian apresiasi dilakukan di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis dengan Pelaku Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dalam rangka mendukung Multiusaha Kehutanan, Kemitraan Kehutanan dan Implementasi Rencana Kerja FOLU Net Sink 2030 untuk pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) di Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang diselenggarakan selama 16-17 Maret 2023.

PBPH yang mendapat apresiasi tersebut merupakan rekomendasi dari Balai PPI Wilayah Sumatera, salah satu penghargaan yang diberikan adalah apresiasi atas kontribusi aktif dan aksi responsif dalam rangka pengendalian karhutla diberikan kepada PBPH yang berhasil memenuhi berbagai indikator penilaian. Indikator tersebut antara lain monitoring evaluasi kepatuhan berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 32 Tahun 2016 seperti organisasi regu brigade pengendalian karhutla, sumber daya manusia dan sarana prasarana. 

Masuk juga dalam kriteria penilaian yaitu kegiatan pengendalian karhutla seperti perencanaan, pencegahan, pemadaman dan penanganan pascakebakaran. Indikator lainnya yaitu pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA), inovasi pengendalian karhutla serta data hotspot, firespot dan ground cek verifikasi lapangan dan tipe atau  kelas perusahaan.

Tujuh perusahaan mitra pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Sumatera Selatan mendapat apresiasi dalam dua kategori, mitra pemasok yang mendapatkan apresiasi atas kontribusi aktif dan aksi responsif dalam rangka pengendalian Karhutla yaitu dua perusahaan berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), PT SBA Wood Industries dan PT Bumi Andalas Permai.

Baca juga : Senayan Usulkan Pemekaran

Selanjutnya dari Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin (MUBA) ada empat perusahaan yaitu PT Tripupa Jaya, PT Sumber Hijau Permai, PT Bumi Persada Permai dan PT Rimba Hutani Mas. Selain itu PT Bumi Mekar Hijau di OKI juga mendapatkan apresiasi atas upaya penyelesaian konflik dan pembinaan masyarakat dalam pengelolaan lahan tanpa bakar di areal kerjanya.

Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari, Agus Justianto mengatakan, pada pemberian apresiasi memberikan arahan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 pasal 149 yang selanjutnya dijelaskan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021 Pemegang PBPH pada hutan produksi dilakukan dengan multiusaha kehutanan dan wajib melakukan kemitraan dengan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

Dia juga menyampaikan, saat ini semua pemangku kepentingan mengimplementasikan agenda FOLU Net-Sink Tahun 2030 dengan strategi dan pendekatan pada tahun 2030 tingkat serapan sektor FOLU di Indonesia akan seimbang bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan. Selain itu luas Karhutla pada tahun 2020 sampai 2023 terus mengalami penurunan hal ini perlu dijaga bersama, dengan melibatkan semua pihak dan masyarakat berperan aktif dengan pembinaan untuk melakukan pembukaan lahan tanpa bakar.

“Untuk sektor kehutanan kita juga perlu membangun perangkat-perangkat pendukung untuk memudahkan pelaku usaha khususnya PBPH dalam pencapaian target emisi dan perdagangan karbon, salah satu perangkat yang diperlukan adalah Dokumen Perencanaan Aksi dan Mitigasi Perubahan Iklim,” tambah Agus.

Dia berharap, upaya yang telah perseroan lakukan dalam mencapai target Indonesia’s FOLU Net Sink Tahun 2030 khususnya di provinsi Sumatera Selatan yang memilik target rencana operasional seluas 1.119.970 Ha dan Provinsi Bangka Belitung seluas 85.233 Ha dapat tercapai.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Heru dalam Penyelenggaraan Formula E Jakarta

Sementara itu, Direktur APP Sinar Mas, Soewarso mengatakan, APP Sinar Mas bersama mitra pemasok, mendukung penuh pencapaian target FOLU Net Sink dengan langkah-langkah nyata yang diimplementasikan dalam rangkaian proses bisnisnya. Berpedoman kepada  Sustainability Roadmap Vision (SRV 2030), APP Sinar Mas berupaya untuk mencapai 30 persen penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030, dari baseline 2018. 

“Target tersebut sudah terealisasi dengan telah dicapainya  penurunan intensitas karbon sebesar 13 persen pada tahun 2021 lalu,” ujar Soewarso. 

Sementara itu dalam rangka kunjungan  ke lapangan, juga telah dilakukan pelepasliaran satwa liar yang merupakan salah satu potensi sumber daya alam hayati dan juga merupakan unsur ekosistem yang berperan dalam mata rantai makanan dan mata rantai kehidupan. Pelepasliaran satwa liar di areal PBPH merupakan satu upaya dalam rangka melaksanakan instruksi Menteri LHK nomor 31 tahun 2022 disamping memperhitungkan keberhasilan perlindungan satwa liar atau zero accident sebagai ukuran keberhasilan setiap usaha pemanfaatan hutan. 

“Dengan pengelolaan hutan yang baik kita berharap generasi kita yang akan datang dapat merasakan manfaat dan hidup nyaman di bumi yang kita cintai,” ujar Agus

Pada 17 Maret 2023, Agus juga telah melakukan kunjungan kerja dalam rangka meninjau kesiapan sarana prasarana karhutlan pada areal mitra pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Kabupaten OKI, dan meninjau upaya perlindungan penanaman pakan gajah dan satwa liar lainnya pada koridor gajah di Air Sugihan. 

Baca juga : UMKM Disabilitas Binaan APP Sinar Mas Hadir Di Indogreen Forestry & Environment Expo

Dalam kesempatan itu, Agus beserta jajaran dan juga pimpinan perusahaan melakukan penanaman Rumput Gajah. Juga diserahterimakan satwaliar jenis kukang (Nycticebus Coucang) sebanyak 2 ekor dari Dirjen PHL kepada Direktur PT Bumi Andalas Permai (BAP). Satwa ini ditemukan oleh masyarakat dan diserahkan kepada BKSDA Sumatera Selatan, satwa tersebut setelah serah terima dari Agus telah dilepasliarkan oleh tim BKSDA dan tim konservasi perusahaan di Kawasan Konservasi PT BAP.

Pada penyerahaan apresiasi juga dilakukan peluncuran Sistem Informasi Dokumen Perancangan Mitigasi Sektor Kehutanan (SIDRAM) dan penyerahan buku Folu Net Sink 2030 Sub Nasional Provinsi Sumatera Selatan serta buku standar pedoman Sistem Verifikasi Legalitas Kelestarian (SVLK).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.