Dark/Light Mode

Emak-emak Pedagang Makanan-Minuman Tetap Andalkan Galon Guna Ulang

Selasa, 11 April 2023 15:01 WIB
Pengecekan galon guna ulang (Foto: Dok. Istimewa)
Pengecekan galon guna ulang (Foto: Dok. Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para emak-emak pedagang makanan dan minuman sangat mengandalkan pemakaian galon guna ulang di warung-warung mereka, karena dianggap lebih praktis dan ekonomis dibanding harus memasak air atau menggunakan galon sekali pakai. Mereka mengatakan, belum pernah ada para pembeli yang menjadi sakit karena meminum air dari galon yang mereka berikan.

Ibu Yani, seorang pedagang Warteg di Cisalak, Bogor, mengaku sudah puluhan tahun menggunakan wadah galon guna ulang untuk air minum bagi para pembelinya, dan belum ada satu pun yang komplain terkena penyakit. “Saya sangat terbantu dengan adanya galon guna ulang ini karena lebih praktis dan ekonomis,” ujarnya.

Mengenai isu bahaya Bisphenol A (BPA) dalam galon guna ulang, dia menganggap hal itu mengada-ada. "Wong saya sudah puluhan tahun kok menggunakannya tidak ada pembeli saya yang sakit. Jangan merusak pedagang-pedagang kayak kita inilah. Soalnya, kita sudah sangat terbantu dengan keberadaan galon ini,” ucapnya.

Baca juga : Plt Menpora: Piala Dunia Di Indonesia Tetap Junjung Konstitusi Negara

Hal senada juga disampaikan Ibu Darto, penjual nasi di Bogor. Dia sudah lama menggunakan galon guna ulang karena tidak merepotkan.

Soal isu adanya bahaya BPA pada kemasan galon guna ulang, dia menyatakan tidak percaya. “Kalau memang galon yang saya pakai ini beracun, sudah dari dulu para pembeli terkena. Tapi, kalau saya lihat mereka sehat-sehat saja kok. Sampai sekarang masih makan di warung saya,” katanya.

Dia menduga, isu soal galon berbahaya ini hanya untuk persaingan usaha. “Tapi, ya mbok jangan begitulah. Ini kan juga bisa membuat dagangan kita menjadi rusak. Wong sudah tenang cari makan begini kok diisukan macam-macam,” tukasnya.

Baca juga : Lestari: Perbanyak Tenaga Kesehatan Terlatih Turunkan Angka Stunting

Para pemilik warung kopi juga mengandalkan galon guna ulang untuk sumber air mereka. Ibu Rohaya, pemilik warung kopi di Cilodong, Depok, mengatakan bahwa diri sudah bertahun-tahun menggunakan galon guna ulang untuk membuat kopi atau teh manis dan minuman lainnya bagi para pembeli. “Saya sudah bertahun-tahun menggunakan galon ini karena lebih praktis dan juga gampang digunakan,” ujarnya.

Soal isu bahaya BPA pada kemasan galon yang digunakannya itu, dia malah tertawa. “Saya menggunakan galon ini sudah bertahun-tahun tapi nyatanya semua pembeli saya sehat-sehat saja itu. Kalau berbahaya, kan seharusnya dari dulu sudah pada sakit mereka," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Nur Nadlifah juga mengaku sudah bertahun-tahun menggunakan air galon guna ulang bersama keluarganya. “Saya juga biasa pakai galon itu, ya sudah puluhan tahun juga,” tuturnya.

Baca juga : 1 Tahun Perang Rusia Vs Ukraina, Ini Catatan & Analisis Nuning

Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan, salah satu alasan konsumen memilih galon guna ulang adalah membantu meminimalkan dampak lingkungan. Riset menyatakan bahwa tanpa penggunaan galon guna ulang, 7 dari 10 konsumen akan beralih pada penggunaan kemasan sekali pakai. Dengan demikian, hal ini akan berpotensi meningkatkan timbulan sampah kemasan sekali pakai hingga 770 ribu ton per tahun.

"Akibatnya, emisi sampah plastik akan bertambah hingga 1.655.500 ton per tahun," papar peneliti ekonomi lingkungan LPEM FEB UI Bisuk Abraham Sisungkunon.

Selain mengurangi dampak terhadap lingkungan, penggunaan galon guna ulang juga berkontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp 460 miliar. Sektor galon guna ulang juga mendorong penciptaan lapangan kerja nasional sebesar 16.732 yang berasal dari 13.316 kesempatan kerja langsung sebagai agen pemasaran produk, pekerja depo, sopir truk distribusi, hingga potensi penambahan 3.416 lapangan kerja tidak langsung dari sektor industri ini.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.