Dark/Light Mode

Astra Gandeng Equinix Bentuk Usaha Patungan Infrastruktur Digital

Selasa, 11 April 2023 21:37 WIB
Presiden Equinix Asia Pacific Jeremy Deutsch (kiri), Direktur Astra Santosa (kanan), Group CFO Equinix Inc. Keith Taylor (kedua kiri), dan Direktur Astra Chiew Sin Cheok (kedua kanan). (Foto: Ist)
Presiden Equinix Asia Pacific Jeremy Deutsch (kiri), Direktur Astra Santosa (kanan), Group CFO Equinix Inc. Keith Taylor (kedua kiri), dan Direktur Astra Chiew Sin Cheok (kedua kanan). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Astra International Tbk (Astra) bersama Equinix membentuk usaha patungan untuk mengembangkan infrastruktur digital di Indonesia. Hal ini untuk mempercepat transformasi digitalnya. 

Dalam pembentukan usaha patungan itu, 75 persen sahamnya dimiliki Equinix dan 25 persen Astra.

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, dengan menggabungkan keahlian infrastruktur digital berskala global yang dimiliki Equinix dan pengalaman luas Astra di Indonesia akan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas digital dan memanfaatkan teknologi baru, seperti hybrid multicloud, 5G, internet of things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan lainnya.

“Kolaborasi kami dengan Equinix didasarkan pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan fokus Astra dalam mempercepat transformasi digitalnya,” katanya.

Baca juga : Ganjaran Buruh Berjuang Canangkan Pembentukan Komnas Hubungan Industrial

Rencananya pada tahap awal, usaha patungan ini akan mengembangkan dan mengoperasikan sebuah International Business Exchange (IBX) data center di pusat Jakarta bernama JK1, kemudian berekspansi lebih lanjut di Indonesia. Data center IBX JK1 yang terdiri dari delapan lantai direncanakan mulai beroperasi pada semester kedua 2024 dan diharapkan akan menyediakan lebih dari 1.600 kabinet dan ruang colocation seluas lebih dari 5.300 meter persegi setelah sepenuhnya terbangun. 

Terletak di kawasan pusat bisnis Jakarta dan dekat dengan internet exchange utama, JK1 akan membantu perusahaan dalam negeri dan multinasional yang beroperasi di Indonesia untuk mencapai kinerja yang optimalmelalui infrastruktur digital dan ekosistem yang dinamis. Kerja sama tersebut memasukkan konsep sustainability ke dalam desainnya dengan memanfaatkan teknologi inovatif seperti cooling array Equinix untuk mendukung target komersial dan lingkungan perusahaan-perusahaan di Indonesia. 

Equinix adalah perusahaan pertama di industri data center yang menetapkan target 100 persen energi terbarukan dan berkomitmen untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2030, didukung oleh short-term science-based targets yang telah disetujui. Hal ini sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations.

Indonesia diharapkan dapat menjadi pasar colocation ASEAN terbesar pada tahun 2027 seiring dengan permintaan ritel yang signifikan untuk colocation, ditambah dengan meningkatnya aktivitas hyperscale. Pasar colocation Indonesia diperkirakan bernilai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2027. 

Baca juga : Gandeng RRI, Kemenkop UKM Kebut Proses Digital UMKM

Selain itu, penyedia layanan cloud besar seperti Google Cloud, Amazon Web Services, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud telah mengumumkan peluncuran cloud regions di Indonesia. Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar cloud publik terbesar kedua di Asia Tenggara.

“Selanjutnya, usaha patungan Equinix dan Astra memiliki posisi yang baik untuk menangkap pertumbuhan pasar yang sangat potensial ini,” kata Djony.

Sementara itu, Presiden Equinix Asia Pacific Jeremy Deutsch mengatakan, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mempercepat transformasi digital di seluruh Indonesia. Perusahaan patungan dengan Astra ini memanfaatkan potensi digital yang terus meningkat dan mencerminkan keberlanjutan komitmen Equinix dalam melayani masyarakat Indonesia dengan kapasitas skala besar untuk memenuhi kebutuhan komputasi, penyimpanan, dan edge data center. 

“Kami berharap kolaborasi dengan Astra dapat membuka peluang-peluang baru untuk masa depan digital Indonesia yang cemerlang,” ujarnya.

Baca juga : Gandeng BNI, PUPR Bahas Pengelolaan Sampah Di IKN

Saat ini, global footprint Platform Equinix menjangkau lebih dari 245 data center di 71 pusat bisnis dan 32 negara, menyediakan infrastruktur digital untuk lebih dari 10.000 pelaku bisnis terkemuka dunia, termasuk lebih dari 50 persen perusahaan yang terdapat dalam daftar Fortune 500. 

Di Asia Pasifik, Equinix saat ini memiliki 51 data center yang berlokasi di pusat bisnis utama di Australia, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea, dan Singapura. Sementara itu, Astra dengan pengetahuan mendalam mengenai pasar Indonesia dan pengalamannya yang luas di berbagai sektor di Indonesia akan dapat mendukung perusahaan patungan ini dalam mengembangkan potensi pasar data center Indonesia. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.