Dark/Light Mode

Luruskan Stigma Negatif Terhadap MSG

P2MI Gelar Workshop Cinta Pakai Micin Why Not?

Selasa, 18 April 2023 10:53 WIB
Workshop Cinta Pakai Micin, Why Not?, yang digelar P2MI, di Jakarta, Senin (17/4). (Foto: Dok. P2MI)
Workshop Cinta Pakai Micin, Why Not?, yang digelar P2MI, di Jakarta, Senin (17/4). (Foto: Dok. P2MI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Monosodium Glutamat (MSG) atau biasa yang dikenal sebagai micin, adalah salah satu penyedap rasa masakan yang terbuat dari garam natrium dan asam glutamat. Asam glutamat pada micin dapat memberikan rasa gurih yang berbeda dari penyedap makanan lainnya. Berdasarkan sejarahnya, MSG pertama kali ditemukan di Jepang pada 1908 oleh Profesor Kikunae Ikeda. Saat itu, Kikunae Ikeda mengekstrak dan mengkristalkan glutamat dari kaldu rumput laut untuk dijadikan butiran MSG.

Dalam beberapa dekade terakhir, muncul stigma negatif terhadap micin. Banyak yang mengatakan bahwa micin dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti pemicu obesitas, kanker, hingga disebut sebagai penyebab kebodohan.

Untuk memberikan informasi yang benar mengenai MSG dan bertepatan dengan momen Ramadan, Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) mengadakan silaturahmi mengundang beberapa media nasional dalam workshop yang bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?”, di Jakarta, Senin (17/4).

Baca juga : Kabupaten Maluku Tenggara Gelar Workshop Percepatan Pembangunan

“Masih banyak tanggapan miring beredar di masyarakat mengenai micin ini. Concern dengan hal tersebut, kami, P2MI, yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti, dan PT Daesang Ingredients Indonesia berinisiatif memberikan informasi yang benar mengenai amannya mengkonsumsi MSG lewat media workshop yang menghadirkan pembicara Prof Dede Robiatul Adawiyah yang merupakan Dosen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga dimeriahkan dengan demo masak sambil bersilaturahmi bersama,” ujar Ketua Bidang Komunikasi P2MI Satria Gentur Pinandita.

Dia menerangkan, MSG aman dikonsumsi semua tahapan usia. Kadar keamanan MSG dijelaskan pada Permenkes dan Peraturan BPOM. Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan menjelaskan, MSG dikategorikan sebagai bahan tambahan pangan. Sifatnya tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dengan batasan pemakaian secukupnya. Kemudian, lembaga internasional seperti Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organisation (WHO) juga telah memverifikasi keamanan MSG.

“MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit. Karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah dan aman dikonsumsi. Hoaks yang beredar di masyarakat mengenai micin adalah tidak benar,” terang Prof Dede Robiatul Adawiyah.

Baca juga : Srikandi Ganjar Gandeng Milenial DIY Gelar Workshop Pembuatan Shibori

Dede menerangkan, MSG atau micin memiliki acuan nilai asupan harian (ADI) sebagai not specified atau tidak dinyatakan. Ini berarti MSG adalah bahan yang aman. Bahkan kenyataannya, kadar natrium (Na) pada MSG lebih sedikit ketimbang garam dapur.

“MSG mengandung 12 persen Na, sedangkan garam dapur 39 persen. Artinya, kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi Natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur,” terang Dede.

Ketua P2MI Doddy S Widodo menambahkan, saat ini ada beberapa produk makanan yang mengklaim tanpa ada penambahan MSG, dan hanya mengandung Jamur, Yeast dan sebagainya. Namun secara ilmiah, produk makanan ini sebenarnya juga mengandung asam glutamate yang juga terkandung dalam MSG.

Baca juga : Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint

“Khusus untuk perihal tersebut, kami mengundang Prof Dede Robiatul Adawiyah untuk memberikan penjelasan lebih jelas. Kami berharap rekan media dapat memberikan informasi yang benar dan berimbang kepada masyarakat,” ujarnya.

“Melalui acara ini, terungkap stigma negatif yang selama ini melekat pada micin adalah tidak benar. Bahkan nyatanya micin merupakan material yang juga bermanfaat. P2MI berharap, melalui kegiatan ini masyarakat dan terinformasikan mengenai amannya mengkonsumsi MSG dan tidak lagi khawatir dalam menambahkan micin pada masakan,” tutup Satria.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.