Dark/Light Mode

Gaet JNE, PGN Perluas Konversi Gas Di Kendaraan Logistik

Selasa, 16 Mei 2023 14:36 WIB
Armada JNE sudah menggunakan gas. (Foto: Ist)
Armada JNE sudah menggunakan gas. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PGN Tbk terus melakukan perluasan konversi gas bumi untuk bahan bakar transportasi darat khususnya kendaraan logistik.

PGN melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia bekerjasama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE untuk konversi BBG pada kendaraan milik JNE.

Kerja sama kedua perusahaan ditandai dengan penandanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gagas dengan JNE, sosialisasi pemanfaatan BBG, serta test drive kendaraan berbahan bakar gas di JNE Headquarter, Jakarta Barat. Pada kegiatan ini, hadir Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama JNE M. Feriadi, Direktur eksekutif Asperindo Syarifuddin, dan Dewan Etika Asperindo Budi Paryanto.

Baca juga : RI-Korsel Bangun Pusat Layanan Kendaraan Listrik

Gagas siap menyediakan peralatan konversi BBG berupa converter kit untuk kendaraan JNE, pengecekkan kendaraan yang akan dikonversi BBG, dan penunjukan bengkel khusus untuk melakukan instalasi peralatan konversi BBG kendaraan milik JNE. Selain itu, Gagas juga menyediakan SPBG untuk pengisian di berbagai lokasi.

Dengan sistem dual fuel (BBM dan BBG) maka kendaraan logistik dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan biaya energi yang lebih terjangkau. Sistem ini juga dapat dipakai dalam waktu yang bersamaan. Saat ini harga BBG hanya dibanderol Rp 4.500/liter setara pertalite. 

Saat ini tabung gas yang tersedia untuk kendaraan berukuran 51 LWC atau setara dengan 12 liter setara premium (LSP) dan 60 LWC atau setara dengan 15 LSP. Tabung berukuran 60 LWC dapat diaplikasikan pada kendaraan seperti mobil logistik berbahan bakar bensin, estimasi mobil dapat menempuh jarak kurang lebih 150 – 160 Km untuk bahan bakar BBG saja. Apabila BBG habis di tengah jalan, maka otomatis pembakaran mesin akan beralih ke BBM sehingga aktifitas perjalanan tidak akan terganggu. 

Baca juga : Rebut Hati Rakyat Di Tahun Politik

“Ini menjadi tahap awal kerja sama kami dengan JNE. Mudah-mudahan dapat berjalan sesuai dengan yang telah dicanangkan, sehingga BBG dapat dikonversikan untuk motor maupun mobil milik JNE. Kami sangat mendukung efisiensi dan pengurangan emisi dapat terwujud dari program kerja sama ini,” ujar Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah.

Menurut dia, dengan biaya investasi konversi yang cukup terjangkau sekitar Rp 20-Rp 25 juta, JNE akan mendapatkan manfaat jangka panjang dengan efisiensi energi ditengah ketidakpastian harga energi dunia saat ini. Penggunaan BBG pada kendaraan logistik ikut berkontribusi dalam pemanfaatan energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Menurut dia, untuk mendapatkan hasil dan efisiensi yang maksimal, program konversi BBM ke BBG akan lebih tepat dirasakan khususnya pada sektor logistik dengan volume penggunaan bahan bakar yang lebih besar. Sama halnya dengan pemerintah, PGN Group memiliki cita-cita dan harapan bahwa biaya energi yang lebih kompetitif dapat menurunkan biaya logistik nasional. 

Baca juga : Gandeng Digiasia, Bank DKI Perluas Akses Pendanaan Digital Kredit

Direktur Utama JNE M. Feriadi mengatakan, saat ini persaingan begitu luar biasa. Jika ingin survive terdapat dua hal yang perlu dilakukan. Pertama terus berinovasi dan kedua melakukan efisiensi. Salah satu ikhtiar yang JNE dilakukan adalah melakukan inovasi yang dapat mendorong efisiensi.

“Ini juga sebagai langkah untuk mendukung program pemerintah untuk dapat melakukan konversi BBM ke BBG,” ujarnya.

Adapun harga BBG sebesar Rp 4.500/lsp untuk transportasi berlaku sama di mana pun lokasi pengisian, sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk efisiensi dari harga bahan bakar minimal 55 persen. Tak hanya manfaat efisiensi bagi pengguna, penggunaan BBG juga dapat mengembangkan ekosistem pemanfaatan BBG sebagai energi transisi untuk menekan impor energi dan menurunkan emisi karbon pada kendaraan sejalan dengan program ESG.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.