Dark/Light Mode

Bamsoet Dorong Penerapan Smart City Di Indonesia

Jumat, 26 Mei 2023 20:18 WIB
Penutupan Indonesia-China Smart City Expo 2023, di Hotel Shangri La, Jakarta, Jumat (26/5). (Foto: Istimewa)
Penutupan Indonesia-China Smart City Expo 2023, di Hotel Shangri La, Jakarta, Jumat (26/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Kepala Badan Polhukam Kadin Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) menutup event Indonesia-China Smart City Expo 2023, di Hotel Shangri La, Jakarta, Jumat (26/5). Penutupan dihadiri Ketua Umum Perhimpunan Indonesia-Tionghoa Teddy Sugianto, Ketua Kadin Indonesia Komite China Garibaldi Thohir, Maruarar Sirait, Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani, Ketua Panitia Penyelenggara Mayjen TNI (Purn) Ben Yura Rimba, delegasi Pengusaha dari China dan Malaysia, serta para kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Bamsoet meyakini, event tersebut telah menjadi bagian dari upaya menyongsong masa depan yang dilandasi kenyataan bahwa hubungan bilateral antara China dan Indonesia telah terjalin sangat baik sejak 1950. Sektor perdagangan dan investasi merupakan pilar utama bagi kemitraan strategis kedua negara.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, gagasan smart city tidak hanya dapat diaplikasikan pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Melainkan juga dapat dikembangkan di setiap daerah, dengan kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk membangun ekosistem yang terintegrasi dan mencakup berbagai dimensi. Antara lain perencanaan pembangunan, pengelolaan sampah, pengolahan air, manajemen sumberdaya, tata bangunan, dan lain-lain.

Baca juga : 2 Rumah Sakit Di Madinah Siap Layani Jemaah Haji Indonesia

"Penyelenggaraan Indonesia-China Smart City Expo 2023 jangan hanya untuk mengedepankan dimensi kedekatan hubungan bilateral semata. Tujuan lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah untuk mendukung tercapainya target realisasi investasi Indonesia tahun 2023 yang diproyeksikan senilai Rp 1.400 triliun. Setelah pada tahun sebelumnya realisasi investasi kita mencapai Rp 1.207,2 triliun, atau melebihi dari target yang dicanangkan sebesar Rp 1.200 triliun," ujar Bamsoet.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, Indonesia telah membuktikan diri menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Sekaligus membuktikan diri sebagai negara yang paling berhasil menanggulangi Pandemi Covid-19, di saat banyak negara maju justru jatuh bangun berjibaku mengatasi berbagai dampak pandemi. Maka tidak ada alasan bagi investor global untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai negara prioritas untuk tujuan investasi.

China merupakan negara yang secara impresif menunjukkan ketertarikan investasi di Indonesia. Tercatat pada kuartal IV-2022, investasi China ke Indonesia mencapai 3 miliar dolar AS, menggeser posisi Singapura yang sebelumnya menjadi investor nomor satu di Indonesia. 

Baca juga : Genjot Penjualan, Harvest City Gandeng 40 Agen Properti

China juga merupakan mitra perdagangan Indonesia terbesar, yang selama dua tahun terakhir mencatatkan nilai perdagangan di atas 100 miliar dolar AS. Yaitu 109,99 miliar dolar AS pada 2021, dan 109,22 miliar dolar AS pada periode Januari hingga Oktober 2022. Angka ini setara dengan 24,6 persen dari total nilai perdagangan Indonesia dengan seluruh negara.

“Bahkan pada periode Januari hingga April 2023, dari 13 negara pasar ekspor utama Indonesia, China menjadi satu-satunya negara yang mencatatkan kenaikan permintaan pada sektor ekspor non migas dengan nilai 20,57 miliar dolar AS," jelas Bamsoet. 

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini juga mengajak delegasi pengusaha dari Malaysia untuk turut meningkatkan investasi di Indonesia. Khususnya pada 21 proyek dengan total nilai estimasi 37,43 miliar dolar AS yang tersebar di berbagai bidang. Seperti arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital, serta bidang lainnya terkait infrastruktur yang sangat potensial untuk dijadikan proyek kerjasama Indonesia dengan China, Malaysia, maupun dengan berbagai negara lainnya.

Baca juga : Menpora Dito Harap Gelaran Basketball World Cup Bawa Efek Positif Di Indonesia

"Sebagai gambaran, total perdagangan antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 2022 mencapai 27,9 miliar dolar AS. Mengalami peningkatan sebesar 30,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya, senilai 21,4 miliar dolar AS. Kenaikan volume perdagangan ini juga berbanding lurus dengan kenaikan surplus neraca perdagangan sebesar 18,13 persen," pungkas Bamsoet.â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.