Dark/Light Mode

RS Internasional Di Bali Beroperasi 2024

BUMN Patok 2 Juta WNI Tak Berobat Lagi Ke LN

Rabu, 21 Juni 2023 07:30 WIB
Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni (dua dari kanan). (Foto: Dok. Pertamedika)
Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni (dua dari kanan). (Foto: Dok. Pertamedika)

 Sebelumnya 
Dengan menerapkan konsep ini, secara operasional BIH dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi energi dan menciptakan praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.

“Hal ini bukan hanya investasi jangka pendek dalam penghematan biaya, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan,” katanya.

Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mendukung penuh pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di Bali.

Baca juga : KIB Tak Ketinggalan Kereta

Menurut Toto, kehadiran ru­mah sakit tersebut menjadi wujud dari korporasi dengan ekosistem terlengkap di industri kesehatan. Namun yang perlu diingat, pembangunan BIH merupakan penugasan dari Pemerintah.

“Sehingga jangan dilupakan, bahwa pembangunan ini juga memiliki manfaat bagi masyarakat Indonesia,” ucap Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Toto berharap, jika rumah sakit bertaraf internasional di Bali ini resmi berjalan, jangan sampai tujuan mulianya men­jadi tenggelam. Pasalnya, tahun depan juga menjadi ajang Pemi­lihan Presiden. Dikhawatirka fokus pada masterplan BUMN tidak dijalankan dengan disiplin akibat terjadi perubahan pada pucuk pimpinannya.

Baca juga : Heru Pede 12 Kelurahan Di DKI Akan Bebas Banjir

Sekadar informasi, Pemerintah menetapkan KEK Sanur melalui PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 41 Tahun 2021 dan jadi inisiatif Kementerian BUMN untuk meningkatkan layanan kesehatan, serta me­mulihkan sektor pariwisata Indonesia menjadi pusat health and wellness tourism.

Potensi pasar medical tourism and wellness di Indonesia saat ini mencapai Rp 183 triliun per tahun dan tercatat tumbuh 6 persen per tahun.

Dia memproyeksi, pelayanan medical tourism and wellness pada 2016 hingga 2024, meli­puti onkologi/kanker, ortopedi, dan dental.

Baca juga : Joss, Penumpang Internasional Di Bandara AP II Tembus 1 Juta Orang Per Bulan

Dan saat ini destinasi layanan kesehatan terpopuler bagi para WNI adalah Malaysia yang tercatat melayani 1 juta WNI. Kemudian, Singapura sebanyak 170 ribu WNI untuk layanan car­diology, neurology, orthopedia, dan health screening. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.