Dark/Light Mode

HUT Ke-78 RI, PLN Hadirkan Listrik 24 Jam Di Desa Perbatasan RI-Malaysia

Jumat, 18 Agustus 2023 13:24 WIB
PLTS berkapasitas 371 kWp milik PLN yang memasok listrik selama 24 jam penuh untuk menunjang aktivitas masyarakat di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Malaysia. (Dok. PLN)
PLTS berkapasitas 371 kWp milik PLN yang memasok listrik selama 24 jam penuh untuk menunjang aktivitas masyarakat di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Malaysia. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia, PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam bagi 786 keluarga di Desa Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Hadirnya pasokan listrik yang andal di daerah perbatasan ini menjadi perwujudan listrik berkeadilan untuk masyarakat di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Untuk menghadirkan listrik 24 jam, PLN melakukan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 371 kiloWatt peak (kWp) dengan 708 kiloWatt hour (kWh) baterai.

Bupati Sambas, Satono menyampaikan apresiasi kepada PLN yang telah memberikan kado peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 bagi warganya.

"Saya mewakili seluruh masyarakat Sambas mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi kinerja PLN yang telah melakukan upaya percepatan pelayanan kelistrikan selama 24 jam penuh di daerah perbatasan," ucap Satono Dengan meningkatnya pelayanan kelistrikan menjadi 24 jam penuh dari PLN.

Dirinya Optimistis kehidupan masyarakat di Kabupaten Sambas, khususnya di daerah perbatasan akan semakin maju dan terus berkembang.

Baca juga : Rayakan HUT Ke-78 RI, Sahabat Ganjar Gelar Aneka Lomba 17-an Di 30 Provinsi

Kehadiran listrik selama 24 jam penuh dirasakan sangat membantu oleh Syahrul (47), warga Desa Temajuk yang sehari-hari berjualan di daerah perbatasan.

Menurutnya, keberadaan listrik PLN sangat berguna dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan perbatasan. 

Dia mengatakan, sebelum menyala 24 jam, dirinya mengandalkan mesin genset jika ingin beraktivitas di siang hari. Akibatnya, Syahrul harus mengeluarkan biaya antara Rp 800 ribu hingga 1 juta per bulan untuk listrik.

Ongkos tersebut dirasa cukup berat untuk dirinya yang hanya mengandalkan pemasukan dari hasil berjualan makanan ringan di perbatasan.

"Dulu saya sering merasa sedih karena listrik di desa kami hanya menyala di malam hari, beda dengan kampung di negara tetangga yang terang-benderang. Tapi kini semuanya berubah, kita juga tidak kalah dengan mereka," ungkapnya bangga.

Ungkapan senada juga disampaikan oleh Rumiati (53) yang merasakan kehadiran listrik PLN sangat membantu perkembangan usaha pembuatan kue yang digelutinya.

Baca juga : HUT Ke 78 RI, Partai Berkarya Resmikan Rumah Komunitas Pemuda Dan Seniman

Karena sebelum listrik PLN menyala 24 jam, Rumiati hanya bisa memproduksi kue di malam hari.

"Menikmati listrik negara selama 24 jam merupakan impian kami sejak lama. Alhamdulillah, PLN telah mewujudkannya. Kini kami dapat beraktivitas dengan mudah di siang maupun di malam hari tanpa tergantung dengan mesin genset lagi," tutur Rumiati.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, bersamaan dengan perayaan HUT RI yang ke-78, PLN berkomitmen untuk terus mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat.

Pengoperasian pembangkit ramah lingkungan di Temajuk menjadi salah satu upaya PLN untuk memenuhi hak setiap warga negara akan energi listrik.

"Ini menjadi kado terindah di HUT Kemerdekaan ke 78 RI bagi masyarakat perbatasan di Kabupaten Sambas untuk dapat menikmati listrik PLN selama 24 jam penuh. Ini juga wujud negara hadir untuk saudara-saudara kita yang berada di daerah terpencil, yang juga berhak menikmati energi listrik" ujar Darmawan.

Dirinya mengatakan, pengoperasian PLTS Temajuk tidak hanya menunjang aktivitas keseharian warga, tapi sekaligus meningkatkan roda perekonomian.

Baca juga : Mentan Beri Penghargaan Ke Penggagas Elisitor Biosaka

Apalagi, posisi Desa Temajuk terhitung srategis untuk pengembangan wilayah perbatasan.

Hanya berjarak kurang dari 1 kilometer dengan batas negara, pada akhir pekan banyak wisatawan mancanegara dari Malaysia dan wisatawan domestik yang berkunjung ke Desa Temajuk.

"Selain berwisata ke pantai, tidak sedikit wisatawan yang hanya sekedar makan atau berwisata kuliner di Desa Temajuk. Keberadaan listrik yang andal tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana," ucap Darmawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.