Dark/Light Mode

Kemenhub Tawarkan Investasi Maritim Ke Belanda

Selasa, 24 September 2019 14:42 WIB
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub  Arif Tohadi acara Indonesia The Netherlands Business And Investment Forum On Infrastructure And Maritime, di Belanda, Selasa (24/9).
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Tohadi acara Indonesia The Netherlands Business And Investment Forum On Infrastructure And Maritime, di Belanda, Selasa (24/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia menawarkan investasi di sektor maritim dan infrastruktur kepada Pelaku bisnis Belanda. Hal itu sebagai bagian dari peningkatan kerja sama antar kedua negara melalui peluang perdagangan dan investasi guna mendukung peningkatan perekonomian Indonesia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Toha mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim dengan 95.000 km garis pantai, di mana 5,9 juta km2 area yuridis laut, 16.056 pulau dan didukung oleh 267 juta orang jumlah penduduk serta terletak diantara 2 rim Pasifik dan Hindia, menjadikan Indonesia sebagai lokasi strategis dalam rute perdagangan dunia. 

Apalagi 90 persen perdagangan internasional melalui jalur laut dan sebagian besar melewati wilayah perairan Indonesia.
Di sisi lain, pelayanan transportasi laut domestik saat ini masih terpusat pada wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi tinggi yaitu di wilayah barat Indonesia. 

Baca juga : Kementan Dukung Kawasan Agroekowisata Bedah Manoreh dengan Kateki

"Untuk itu diperlukan upaya pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia dengan didukung pelayanan transportasi laut sebagai tulang punggung distribusi logistik yang menghubungkan wilayah barat dan timur Indonesia sehingga mampu menurunkan biaya logistik dan mempercepat pemerataan perekonomian," ujarnya usai memenuhi undangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di acara Indonesia The Netherlands Business And Investment Forum On Infrastructure And Maritime, di Belanda, Selasa (24/9).

Arif mengatakan, pada tahun 2018, Indeks Performa Logistik atau Logistics Performance Index (LPI) Indonesia menempati posisi 46 dengan skor 3,15. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada tahun 2016, yaitu posisi ke-63 dengan skor 2,98.

"Peningkatan tersebut, sejalan dengan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia yang juga mengalami kenaikan. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan selama kurun waktu empat tahun terakhir, terbukti memberikan dampak yang positif," tuturnya.

Baca juga : Luhut Tak Risau Dituding Pro Investasi China

Namun di sisi lain, sebagai negara maritim terbesar yang 2/3 luas wilayahnya terdiri dari laut, kontribusi sektor maritim terhadap perekonomian Indonesia masih perlu terus ditingkatkan. 

Menurut data BPS 2018, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional masih berada di bawah 15 persen atau hanya sekitar 13,32 persen. Kecilnya, kontribusi maritim mengindikasikan bahwa Indonesia masih dapat mengeksplorasi lebih jauh potensi maritimnya.

Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai langkah konkrit meningkatkan perekonomian nasional melalui transportasi laut. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan volume ekspor dan impor barang dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yang melalui 4 (empat) Pelabuhan Utama, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Makassar.

Baca juga : Menolak Tawaran Menteri

Tentunya, hal itu dilakukan dengan didukung oleh kebijakan yang menunjang kemudahan dalam berinvestasi, antara lain deregulasi perizinan dan implementasi Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).

"Dengan demikian, Indonesia menawarkan peluang berbisnis dan berinvestasi ditengah iklim politik yang stabil, keamanan negara yang semakin baik. Untuk itu, para pengusaha di Belanda didorong untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di bidang Infrastruktur dan maritim," jelasnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.