Dark/Light Mode

Hoppor International Ajak Masyarakat Bisnis Indekos Konsep Co-living

Sabtu, 28 September 2019 21:56 WIB
CEO Kamar Keluarga Charles Kwok memperlihatkan kamar-kamar yang ada di unit Kamar Keluarga di daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
CEO Kamar Keluarga Charles Kwok memperlihatkan kamar-kamar yang ada di unit Kamar Keluarga di daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Hoppor International atau pemilik aplikasi Kamar Keluarga membuka peluang kerjasama bagi masyarakat yang memiliki lahan atau bangunan tidak terpakai.

Direktur Utama Hoppor International Charles Kwok menjelaskan, nantinya lahan atau bangunan akan dijadikan bangunan indekos dengan konsep co-living.

Ditegaskan, bangunan itu bakal memberikan passive income. Menurutnya, kebutuhan indekos co-living makin tinggi.

Oleh sebab itu, Hoppor International melalui merek Kamar Keluarga mengajak masyarakat pemilik lahan maupun bangunan tidak terpakai untuk memanfaatkan bangunan untuk dijadikan aset produktif passive income.

Baca juga : Heran Ditanya Terus Soal Papua, Mahfud MD Minta Masyarakat Rajin Googling

“Kamar Keluarga akan membangun lahan maupun bangunan tidak terpakai menjadi bangunan kamar kos-kosan yang aman, nyaman dan terjangkau. Nantinya kami akan memberikan bagi hasil untuk pemilik lahan maupun bangunan awal dengan besaran disesuaikan dengan pembangunan yang dilakukan Kamar Keluarga,” kata Charles, dalam keterangan persnya, kemarin.

Dia menambahkan, sesuai dengan salah satu pilar bisnis perusahaan, yakni Kamar Keluarga Aset, perusahaan bekerjasama dengan banyak investor.

Menurutnya, investor disini maksudnya adalah orang pemilik lahan yang sulit untuk dijual, atau lahan peninggalan orang tuanya seperti rumah warisan, rumah tua, bisa diubah oleh Kamar Keluarga dengan skema kerjasama yang baik agar menghasilkan passive income.

“Dengan pola BOT (Build Operate Transfer) atau sistem bagi hasil, bagi pemilik lahan atau bangunan, Kamar Keluarga menjadikan lahan/bangunan tidak produktif menjadi indekos. Nantinya mereka akan mendapat uang sewa jangka panjang 10-25 tahun tergantung besarnya dana yang kami keluarkan. Setelah dimasa akhir penyewaan, maka bangunan akan menjadi milik mereka, terserah mereka mau perpanjang atau tidak,” ujar Charles.

Baca juga : Tekan Polusi Udara, 4 Menteri Ajak Masyarakat Pakai Kendaraan Listrik

Charles menambahkan, Kamar keluarga unggul dalam memaksimalkan lahan terbatas namun menjadi sangat efektif, seperti membangun 32 kamar kos di atas tanah 105 meter. Dengan demikian dapat memaksimalkan passive income kepada pemilik lahan/bangunan.

Selanjutnya, Kamar Keluarga akan mengelola indekos tersebut secara professional. Untuk itu, Kamar Keluarga bekerja sama dengan berbagai aplikasi seperti Traveloka, Tiket.com, Agoda, Booking.com, AirBnB, PegiPegi, Airy Rooms, dan Mister Aladin untuk layanan pemesanan kamar.

Direktur Hoppor International, Ferry Lukas mengatakan, Kamar Keluarga menyediakan layanan hunian co-living dengan jaringan terlengkap di Indonesia.

Saat ini kamar yang dimiliki Kamar Keluarga sebanyak 2.041 di 75 lokasi strategis dan gampang diakses oleh transportasi umum, lokasinya berada di Jabodetabek dan Bandung.

Baca juga : Bangun Hotel Bertaraf Internasional, Gorontalo Jadi Magnet Bagi Investor

“Kamar Keluarga ini beda, karena kami menggunakan konsep co-living. Yang membedakan adalah, di Kamar Keluarga kita juga membangun komunitas. Penghuni kos nantinya tidak hidup sendiri-sendiri, kami mempertemukan mereka dengan membuat acara-acara edukasi, talkshow, mengundang ahli-ahli yang menarik untuk pengembangan diri penghuni juga,” kata Ferry.

Dengan konsep hunian co-living yang nyaman, maka akan terbuka peluang untuk layanan baru Kamar Keluarga yang masuk kedalam kebutuhan keluarga seperti Transportasi, Logistik, Makanan, Gaya Hidup, Atraksi Kegiatan, Entertainment, dan Belanja Kebutuhan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.