Dark/Light Mode

KLHK Ajak Masyarakat Berwisata di Alam

Jumat, 19 Juli 2019 15:30 WIB
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno (tengah bertopi) saat membuka Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, di Nusa Dua Bali. (Foto: Humas KLHK).
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno (tengah bertopi) saat membuka Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, di Nusa Dua Bali. (Foto: Humas KLHK).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menuju peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada tanggal 10 Agustus setiap tahunnya, KLHK menyelenggarakan Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTN TWA) di Nusa Dua, Bali pada 19-21 Juli 2019. Festival ini bertujuan untuk memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat terhadap pariwisata dan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam yang ada di Indonesia.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno saat membuka festival mengatakan bahwa saat ini dunia menghadapi berbagai persoalan lingkungan, oleh karena itu dirinya mengajak semua pihak untuk bijak mengelola sumber daya alam. "Termasuk juga dalam pengelolaan Taman Nasional, Taman Wisata Alam di Indonesia", jelas Wiratno.

Indonesia memiliki 54 TN dan 123 TWA dengan luas mencapai 16 juta ha. Selain TN dan TWA, potensi wisata alam kawasan konservasi di Indonesia juga berada pada Taman Hutan Raya 28 unit, Taman Buru 11 unit, Cagar Alam 219 unit, Suaka Margasatwa 72 unit, serta Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam sebanyak 56 unit. "27,14 juta hektar, 5 juta diantarannya perairan yang kita lindungi dan kelola dengan prinsip kehati-hatian", terang Wiratno dalam sambutannya.

Baca juga : 3 Inovasi KLHK Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

Wisata alam turut berperan dalam perkembangan pariwisata Indonesia. Pemerintah telah menetapkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta wisatawan nusantara sampai tahun 2019. Dari sektor pariwisata ditargetkan devisa negara 20 miliar Dolar Amerika atau memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 15 persen, serta menyerap kurang lebih 13 juta tenaga kerja.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya saat mengunjungi jembatan gantung terpanjang Se-Asia di Situgunung, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sukabumi (12/7), menyatakan akan terus mendorong pengembangan wisata alam sebagai pemanfaatan hutan yang berkelanjutan. 

"Lokasi-lokasi yang potensial akan dikembangkan demi kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat", ungkap Menteri Siti.

Baca juga : KLHK Gagalkan Penyelundupan 72 Paruh Burung Rangkong ke Hongkong

Bali dipilih sebagai lokasi kegiatan FTN TWA yang ketiga kalinya ini tidak lain adalah karena visi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta Isinya.

Rangkaian FTN TWA tahun 2019 diisi dengan pameran dari berbagai Balai Taman Nasional dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia. Selain pameran, terdapat juga talk show, lomba vlog, bedah buku, aksi bersih sampah, serta kunjungan ke lokasi wisata alam di Bali.

Dalam acara pembukaan ini juga hadir perwakilan dari Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perwakilan dari Konsulat Jenderal Tiongkok dan India. Selain itu, hadir juga yang mewakili Gubernur Bali dan Bupati Badung. [SRI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.