Dark/Light Mode

Guinness Ajak Pegiat Seni Dan Kelompok Kreatif Terus Berinovasi

Sabtu, 7 Oktober 2023 19:15 WIB
Hasil kolaborasi pekerja seni dan kreatif bersama Guinnes Indonesia. (Foto: Ist)
Hasil kolaborasi pekerja seni dan kreatif bersama Guinnes Indonesia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengacu kepada semangat untuk terus berinovasi, Guinness Indonesia, para pegiat seni, dan kelompok kreatif bekerja sama untuk membuktikan bahwa dengan semangat kolaborasi dapat menghasilkan karya yang luar biasa dan berkelanjutan. 

Movement ini menyatukan berbagai individu dan komunitas untuk membangun makna baru dari kebersamaan dan kreativitas yang tidak terduga.

Bayu Hanandhika, Marketing Manager Guinness Indonesia mengatakan, Guinness terus mencari ide baru dan menjajaki kerja sama yang membawa keseruan.

Baca juga : Wapres Tekankan Penguatan Ekosistem Syariah Berbasis Digital

“Ada beragam ide di sekitar kita. Kita harus bisa bekerjasama menyatukannya untuk membuat karya luar biasa sebagai jawaban dari segala keraguan. Kita bisa bikin karya-karya seru bersama, saling menginspirasi dan terinspirasi,” ujarnya.

Menurut dia, di generasi yang dilandasi konektivitas dan inovasi, berprogres adalah sebuah tantangan. Terutama di fase pertama, banyak yang nyangkut untuk berani mulai dan berhenti karena faktor ‘tapi.’ “Ingin memulai sesuatu namun ada keraguan seperti ‘gak tau gimana cara mulainya’ atau ‘harus mengerjakan dengan siapa’,” ujarnya.

Menurutnya, banyak karya-karya yang dihasilkan dari pemikiran-pemikiran yang lahir dari keragaman dan perbedaan, seperti yang dilalui White Shoes and the Couples Company. Enam orang mahasiswa dari fakultas dan latar belakang berbeda, menemukan ketertarikan dan kesukaan bersama untuk menciptakan musik pop yang berlatar budaya pop lokal dengan ramuan berbagai unsur musik dari beragam gaya. 

Baca juga : Pelaku Bisnis Thailand Sambut Kesempatan Berinvestasi DI IKN Nusantara

“Siapa sangka genre musik agak berbeda ini mendapat respon positif dan menginspirasi band-band lainnya untuk bisa punya musik yang berbeda,” ujarnya.

Sama halnya dengan Gudskul Ekosistem, studi kolektif dan ekosistem seni rupa kontemporer yang berangkat dari tiga kelompok seni di Jakarta. Ruangrupa, Serrum, dan Grafis Huru Hara (GHH), ketiganya berkarya membuat seni rupa kontemporer dengan semangat kolektif dan kolaboratif yang menyuarakan kesetaraan, semangat berbagi, solidaritas, persahabatan, dan kebersamaan. 

Kini, Gudskul menjadi ruang belajar yang menyebarkan semangat menjaga budaya dan seni di masyarakat. Beragam movement dari berbagai individu dan kelompok bersama-sama menyatukan perbedaan menjadi sebuah hal atau karya yang seru.

Baca juga : PKB Dan Demokrat Berjodoh Di Sulteng

Guinness mengawali untuk bersatu dalam semangat tersebut lewat komunitas dan pegiat seni seperti Gardu House, Totokismo dan Sirin Farid Stevy. Ketiganya melakukan kolaborasi di Synchronize Festival 2023. Dengan mengajak pengunjung berpartisipasi, mereka menerjemahkan arti kebersamaan versi audiens ke dalam karya seni kolaboratif.

“Musik, art, dan F&B, merupakan kategori yang sangat majemuk, berkembang sangat pesat dan dituntut untuk terus berinovasi,” ujarnya.

Guinness mengajak publik dan konsumen berusia 21 tahun ke atas untuk menikmati momen seru serta berpartisipasi dalam kolaborasi yang tak terduga bersama komunitas-komunitas pada 27-28 Oktober 2023. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.