Dark/Light Mode

Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga Komoditas Beras

Selasa, 29 Agustus 2023 19:55 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Pemerintah Daerah di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (28/8). Foto: Istimewa
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Pemerintah Daerah di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (28/8). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) melakukan langkah pengendalian inflasi, terutama pada komoditas beras yang pada minggu ke-4 bulan Agustus 2023 mengalami kenaikan harga.

Dia menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan pihak Bulog untuk menjaga dan memperkuat cadangan beras terutama di puncak terjadinya El Nino pada bulan Agustus-September.

Bahkan setelah bulan tersebut dari Oktober hingga Desember, Presiden menargetkan pemerintah harus memiliki stok beras yang aman lebih kurang 2 juta ton.

Baca juga : Menpora Dito Yakin Popnas Lahirkan Atlet Berkelas

Hal tersebut ia sampaikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Pemerintah Daerah di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (28/8).

"Bulog yang memang ditugaskan oleh Bapak Presiden sebagai stabilisator pangan terutama beras. Tadi kalau kita lihat catatannya yang penting bahwa hampir sama, mengkonfirmasi dari data BPS, harga beras sudah mulai naik dan naik ini karena kurangnya pasokan. Pasokan berasal dari dua, dalam negeri dan luar negeri," ujar Mendagri Tito.

Mendagri menjelaskan, beras menjadi komoditas penting yang perlu dijaga, apalagi banyak daerah yang sudah mulai mengalami kekeringan karena dampak El-Nino.

Baca juga : KLHK Tingkatkan Pengendalian Karhutla Di Kalimantan Barat

Menurutnya, Bulog telah melakukan intervensi dengan stok yang ada dengan melakukan gerakan pasar murah dan penyaluran cadangan beras pemerintah.

Termasuk melakukan penyebaran stok terutama ke daerah-daerah yang defisit, dengan data dari masing-masing daerah yang sudah dihimpun.

"Apakah stok per hari ini dan stok sampai dengan akhir tahun itu kira-kira bisa aman untuk beras? Relatif diperkirakan aman, kita doakan karena ini juga masih berjuang. Terutama menyerap dari dalam negeri maupun yang semua negara bertarung untuk menyiapkan beras untuk warga negaranya masing-masing," ucapnya.

Baca juga : Kongres FPMM, Bamsoet Ajak Pemuda Maluku Terapkan Nilai-nilai Kebangsaan

Hal lain yang ditekankan oleh Mendagri yaitu soal distribusi beras. Ia meminta bantuan dari penegak hukum dan pengawas dari TNI/Polri, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait masalah distribusi.

Dia mewanti-wanti jangan sampai pasokan beras sudah menipis, tetapi di tingkat distributor malah melakukan penahanan sehingga rantai distribusi menjadi macet.

"Itu rantainya cukup panjang, jangan sampai tidak lancar, ditahan, ditimbun, dan kemudian harganya naik, ini bisa saja terjadi, ini perlu kita awasi sama-sama," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.