Dark/Light Mode

Tiket Kelas 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung Maksimal Rp 300 Ribu

Selasa, 1 Oktober 2019 14:54 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian meninjau pemasangan girder pertama di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9). (Foto: Humas Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian meninjau pemasangan girder pertama di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9). (Foto: Humas Kementerian BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan membanderol harga tiket untuk kelas 2 penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung. Harganya maksimal sebesar Rp 300 ribu per orang.

Kereta cepat, yang ditargetkan dapat memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung dari 180 menit menjadi 46 menit itu akan melayani tiga kelas penumpang, yakni VIP, kelas 1, dan kelas 2.

Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, mengatakan pertimbangan harga tiket termurah itu telah mempertimbangkan kondisi daya beli masyarakat. Harga tiket kereta api reguler saat ini untuk Jakarta-Bandung sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu dengan memakan waktu tempuh tiga jam. Jika waktu tempuh dipangkas hingga hanya menjadi 45 menit, KCIC memandang harga tiket maksimal Rp 300 ribu per orang sudah relevan.

Baca juga : Mudahkan Akses, KA Cepat Jakarta-Bandung Bakal Terintegrasi Dengan Moda Transportasi Lain

"Pokoknya disesuaikan dengan kondisi saat ini. Jadi kira-kira Rp 300 ribu kelas dua," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/10) seperti dikutip antaranews.com.

Chandra menjelaskan, ada beberapa kendala untuk menutaskan pembangunan proyek kereta cepat yang akan mengandalkan armada canggih CR400AF MU itu. Namun dia optimistis waktu perdana operasional proyek tersebut dapat berjalan pada 2021.

Kendala yang menghambat itu antara lain pembebasan lahan dan juga relokasi sejumlah infrastrutur listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). "Lahan sebenarnya tinggal sedikit lagi, tidak sampai 1 persen. Itu ada di Bandung, di pinggir tol," kata Chandra.

Baca juga : Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 2021, Waktu Tempuh Cuma 46 Menit

Dia memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pada akhir Desember 2019 sudah dapat mencapai 50 persen. Sejauh ini, KCIC mengklaim prosesnya hampir 35 persen. "Kami sudah jalankan satu tahun lebih, tinggal dua tahun lagi," katanya.

Chandra menuturkan, untuk memastikan kesiapan operasional di 2021, KCIC juga mulai merekrut Sumber Daya Manusia untuk proyek kereta cepat seperti untuk posisi masinis. Perusahaan membutuhkan sebanyak 36 masinis. Selain itu, KCIC juga akan merekrut karyawan untuk pemeliharaan trase dan kereta. KCIC rencananya mengambil sumber daya manusia (SDM) dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (API).

"Sekarang sedang proses dengan STTD yang di Bekasi sama API (Akademi Perkeretaapian Indonesia) yang di Madiun. Mungkin harapan 36 (masinis), kemudian control center, control center cukup banyak, pemeliharaan banyak," kata dia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.