Dark/Light Mode

KBRI Astana Dukung PPI Dunia Berkolaborasi Dengan IKN

Senin, 23 Oktober 2023 21:29 WIB
Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman. (Foto: KBRI Astana)
Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman. (Foto: KBRI Astana)

RM.id  Rakyat Merdeka - KBRI Astana bersama PPI Kazakhstan dan PPIDK Asia-Oceania menyelenggarakan webinar secara hybrid bertema Mahasiswa dan IKN di Rumah Budaya Indonesia, Astana Kazakhstan, Minggu (22/10).

Acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber. Antara lain Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan M Fadjroel Rachman, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin, Penasihat PPI Kazakhstan/ Dosen di Nazarbayev University Astana Satyanaga, dan Ketua PPIDK Asia-Oseania 2023-2024 Azizuddin Muhammad N.

Webinar ini membuka wawasan dan perspektif mengenai pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Nusantara, serta upaya kontribusi nyata mahasiswa yang tergabung di dalam PPI.

Peringatan 30 Tahun Indonesia dan Kazakhstan juga merupakan landasan terwujudnya acara ini. Sebagai tindak lanjut atas MoU Sister City antara Nusantara dan Astana, yang diteken sejak 3 Juli 2023 serta terciptanya kerja sama dalam bentuk LoI (Letter of Interest) dan MoU dengan beberapa perusahaan Kazakhstan di Nusantara. Ini semakin memperkuat hubungan kedua negara.

Dalam paparannya, Dubes Fadjroel menguraikan pentingnya peran mahasiswa, dalam menyukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ada beberapa peran mahasiswa, termasuk PPI di IKN, antara lain terkait SDM, bisa berkolaborasi mempersiapkan SDM masyarakat menyambut geliat IKN dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya, juga bisa terlibat dalam program magang di IKN," kata Dubes Fadjroel dalam keterangannya, Senin (23/10/2023).

Baca juga : Kementan Dorong Penerapan Ketertelusuran Beras Berkelanjutan

Mengenai pengawasan good governance, mahasiswa dapat berkolaborasi memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan IKN. Seperti isu pemerataan, penduduk lokal, lingkungan, korupsi, transparansi, dan sebagainya.

PPI juga bisa terlibat memberi input terkait ibu kota ideal kepada pemerintah/OIKN, karena PPI ada di 73 negara.

"Terkait agenda diplomasi global, sebagaimana dikatakan Bung Hatta, pelajar Indonesia di luar negeri (PPI) adalah diplomat mahasiswa. Karena itu, PPI bisa ikut mempromosikan IKN dan ikut meyakinkan investor asing, agar tertarik berinvestasi di IKN," tutur Dubes Fadjroel.

Senada, Alimuddin yang mewakili OIKN mengungkapkan kesediaan pihaknya, untuk berkolaborasi dengan PPI. Demi menyukseskan pembangunan IKN.

"Peran pemuda sangat penting untuk mengisi relung kosong yang ada di IKN. Begitu juga dengan diseminasi informasi kepada publik di luar negeri. Kami siap berkolaborasi dengan PPI," ucap Alimuddin.

Sementara Alfrendo Satyanaga, menjelaskan pentingnya penggunaan teknologi di IKN.

Baca juga : Atasi Kekeringan, KawanJuang GP Bagikan Air Bersih Di Subang

"Faktor teknologi dan infrastruktur dengan konsep smart green city sangat tepat untuk menjadikan IKN berkelas di mata dunia. Inilah yang akan membentuk suatu kota baru yang berbeda darı ibu kota lainnya” kata Alfrendo.

Koordinator PPI Asia-Oceania, Azizuddin Muhammad menekankan, PPI sangat perlu terlibat dalam pembangunan IKN.

Menurutnya, PPI dapat berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam pembangunan IKN, sesuai kapasitasnya dalam berbagai sektor.

"Inilah yang akan menjadikan Indonesia terpandang di mata dunia” tutur mahasiswa Indonesia yang kini sedang kuliah di Thailand.

Koordinator PPI Dunia, Hamzah Lubis menyampaikan, pemindahan ibu kota mendesak dilakukan, mengingat banyaknya masalah di Jakarta saat ini.

Hamzah bilang, Jakarta akan semakin tidak kondusif. Beberapa penelitian memprediksi, tahin 2030 Jakarta akan banjir. Populasi di Pulau Jawa juga sudah sangat padat. Kita perlu menghapus stigma di akar rumput, yang menyebut semua pembangunan hanya berfokus pada di Jawa atau Jawasentris.

Baca juga : Arsjad Rasjid: Ganjar-Mahfud Ajak Kaum Muda Berkolaborasi Bangun Bangsa

"PPI akan mendorong dan membantu menciptakan SDM berkualitas dan unggul untuk mengisi ruang kosong dalam pembangunan IKN," papar Hamzah.

Sementara Muhammad Julfi Annur sebagai Ketua PPI Kazakhstan berharap, mahasiswa bisa berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pembangunan IKN.

“Semoga, webinar yang kita adakan kali ini bermanfaat buat kita semua. Saya berharap, mahasiswa bisa lebih aktif dalam membantu progres kelancaran perkembangan IKN," ucap mahasiswa pertama di Kazakhstan tersebut.

Mahasiswa dan IKN merupakan tonggak pondasi kemajuan Indonesia saat ini dan masa depan, sehingga peran mahasiswa sangat penting bagi perkembangan negara dan bangsa.

Atas hal tersebut, KBRI Astana dan PPI Kazakhstan akan terus berkoordinasi dan berinovasi dalam diplomasi di segala sektor untuk mendukung Indonesia Maju.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.