Dark/Light Mode

Dukung Produksi Minyak Bumi

Petrokimia Gresik Suplai Green Surfactant ke Lapangan Walio, Papua Barat

Minggu, 29 Oktober 2023 13:13 WIB
Pengiriman Green Surfactant oleh Petrokimi Gresik ke Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat. (Foto: Petrokimia Gresik)
Pengiriman Green Surfactant oleh Petrokimi Gresik ke Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat. (Foto: Petrokimia Gresik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri dengan berkontribusi pada proyek injeksi "Huff and Puff" di Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat, menggunakan Green Surfactant. Proyek ini ditandai dengan pemberangkatan Green Surfactant oleh SEVP Operasi Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya, mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.

Petrokimia Gresik merupakan satu-satunya industri dalam negeri yang mampu menghasilkan Green Surfactant. Petrokimia Gresik memiliki dua Pabrik Asam Sulfat dengan kapasitas total 1.170.000 ton per tahun. Salah satu produk intermediate dari pabrik tersebut adalah gas SO3 yang merupakan bahan baku Green Surfactant dengan jumlah yang melimpah dan kualitas yang stabil.

Pabrik Green Surfactant Petrokimia Gresik yang berdiri sejak 2020 ini memiliki kapasitas produksi sebesar 600 kilo liter per Tahun. Saat ini, pabrik tersebut telah melakukan banyak improvement, sehingga produk Green Surfactant yang dihasilkan jauh lebih stabil dan telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR), atau sesuai dengan permintaan pasar. Diproyeksikan, pada tahun 2026 kapasitas produksi pabrik Green Surfactant Petrokimia Gresik dapat mencapai 5.500 kilo liter per tahun.

Baca juga : BSI dan 15 Lembaga Keuangan Teken Kerja Sama Strategis

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, proyek Huff & Puff di Lapangan Walio dengan skema No Cure No Pay ini dimulai pada November 2023. Petrokimia Gresik berkolaborasi bersama beberapa pihak. Petrokimia Gresik bertugas menyuplai Green Surfactant sebanyak 36.000 liter. Selanjutnya, Green Surfactant tersebut diformulasikan oleh PT Dunia Kimia Jaya dan diinjeksikan di lapangan oleh PT Enerproco Global Indonesia.

"Green Surfactant sebelum mengikuti proyek ini telah melewati beberapa tahapan uji coba yang dipersyaratkan, yaitu IFT 10-3 dan Windsor type III pada uji fase behavior serta dalam uji imbibisi, Green Surfactant mampu menghasilkan nilai recovery yang cukup menjanjikan," ungkap Dwi Satriyo, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (29/10).

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menambahkan, Green Surfactant produksi Petrokimia Gresik merupakan satu-satunya produk surfaktan ramah lingkungan yang dihasilkan di dalam negeri untuk mengoptimalkan eksplorasi minyak bumi dengan metode Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR).

Baca juga : Program P4S Petrokimia Gresik Sukses Edukasi Peternak dan Petani Desa

"Pada proses Huff and Puff kali ini, Green Surfactant diformulasi dengan chemical lain dan diinjeksikan pada sumur minyak, lalu didiamkan (soaking) beberapa waktu. Dalam beberapa waktu kemudian, diproduksikan kembali pada sumur tersebut. Proses injeksi ini dapat memisahkan minyak bumi yang masih menempel pada bebatuan sehingga meningkatkan perolehan minyak bumi," terang Digna Jatiningsih.

SEVP Operasi Petrokimia Gresik I Ketut Rusnaya, usai memberangkatkan suplai Green Surfactant, menyampaikan bahwa Produk Green Surfactant tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas sumur minyak bumi, tetapi juga mengeluarkan minyak mentah dari lapangan atau sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi lagi.

“Pengeboran minyak suatu saat akan turun produktivitasnya, meskipun cadangan yang ada di dalam sumur masih banyak. Ini terjadi karena minyak terjebak pada bebatuan atau lainnya. Dengan menggunakan Green Surfactant, akan ada peningkatan produksi minyak yang awalnya tertinggal karena susah terproduksikan sekarang bisa dioptimalisasi. Huff and Puff Green Surfactant di Lapangan Walio nantinya diharapkan berlanjut menjadi pilot project EOR yang dapat semakin menunjukkan kualitas dari produk kami,” terang Ketut. 

Baca juga : Sandiaga Berdayakan Pemuda Desa Untuk Mewujudkan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Ketut mengungkapkan, Green Surfactant memiliki potensi pasar yang besar mengingat harganya lebih kompetitif dan lebih ramah lingkungan. Di sisi lain sumur migas di Indonesia juga sangat banyak. "Kerja sama ini menjadi salah satu wujud dan peran bersama dalam membangun kemandirian bangsa serta dalam rangka mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan bahan penolong, seperti Surfaktan," tutup Ketut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.