Dark/Light Mode

Yenny Dan Khofifah Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Banteng Dipuji Kaum Hawa

Rabu, 14 Juni 2023 07:45 WIB
Pakar Komunikasi Politik Universitas Nasional (Unas) Lely Arrianie. (Foto: Ist)
Pakar Komunikasi Politik Universitas Nasional (Unas) Lely Arrianie. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDI Perjuangan membuka peluang mengusung bakal calon wakil presiden (cawapres) perempuan untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Banteng pun menuai pujian. Sebab, afirmasi partai politik terhadap kaum perempuan masih amat minim.

“Kami sebagai kaum perem­puan, akan sangat senang ada keterwakilan di pucuk pimpinan nasional. Ini mengobati sulapan-sulapan partai untuk memenuhi kuota 30 persen di pencalonan legislatif di berbagai tingkatan,” kata Pakar Komunikasi Politik Universitas Nasional (Unas) Lely Arrianie saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun demikian, Lely mengakui, kader perempuan poten­sial untuk bertarung di tingkat nasional cukup minim. Meski demikian, melihat konfigurasi peta koalisi partai, masih ada kemungkinan sosok perempuan yang terbatas ini masuk dalam arena pertarungan.

Baca juga : Pensiun Bulan Depan, Kinerja Presdir TMMIN Warih Andang Dipuji Menperin

Menurutny, saat bakal calon presiden (capres) Anies Baswe­dan diumumkan Partai NasDem, sosok pendamping perempuan, yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah santer disebut.

Namun, hingga kini belum terwujud karena dinamika di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni PKS dan Demokrat saling kunci posisi cawapres.

Meski demikian, nama Khofi­fah bisa menjadi jalan tengah un­tuk memecah kebuntuan dengan deal dan kesepakatan tertentu dengan partai di koalisi ini.

Baca juga : Gunakan Sistem Canggih, Ganjar Pranowo Puji Sahabat Ganjar

Dikatakan, Khofifah maupun figur perempuan lain seperti Yenny Wahid memang bisa men­jadi jalan keluar bagi seluruh koalisi. Selain punya modal latar belakang organisasi masyarakat terbesar, yakni Nahdlatul Ulama, mereka juga sarat pengalaman organisasi.

Terutama, Khofifah yang saat ini menjadi kepala daerah provinsi besar sekaligus punya akar rumput perempuan lewat Muslimat-nya.

“Tak heran, selain disebut di kubu Anies, Khofifah belakangan masuk ke radar Ganjar. Jadi alternatif ketika masing-masing partai pengusung keukeh mengajukan kadernya,” tuturnya.

Baca juga : AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Banteng Tunjukkan Spirit Merangkul

Lantas, mengapa PDIP ti­dak menyebutkan nama kader sendiri? Seperti Puan Maharani maupun Tri Rismaharini? Kata Lely, khususnya di poros PDIP, agak sulit mengajukan kader sendiri. Sebab, partai pengusung akan keberatan.

Selain itu, dua srikandi ban­teng itu elektabilitasnya masih minim. Waktunya tak cukup untuk mengejar ketertinggalan.

“Risma pernah hampir me­nasional, tapi kerap blunder. Mbak Puan, ini potensial tapi elektabilitasnya stagnan. Kalau harus perempuan, maka akan cari kader eksternal di luar partai pengusung. Tinggal siapa sosok perempuan yang paling diterima dengan akomodasi tertentu agar mesin politik seluruh partai berjalan,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.