Dark/Light Mode

Desa Di Klaten Ini Dilatih Hasilkan Gas Dari Kotoran Sapi, Tak Perlu Ngantri LPG

Minggu, 29 Oktober 2023 20:03 WIB
Program dampingan pengembangan biogas oleh Aqua Klaten
Program dampingan pengembangan biogas oleh Aqua Klaten

RM.id  Rakyat Merdeka - Klaten bukan hanya dikenal sebagai sentra padi dan beras, tapi beberapa desa di Klaten juga dikenal sebagai sentra susu dan ternak sapi. Bahkan kini mereka bisa memproduksi gas sendiri dari kotoran sapi. Tak perlu lagi ngantri elpiji.

Salah satu desa yang dikenal sebagai sentra sapi adalah Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

Di Desa Mundu rata-rata penduduknya berprofesi sebagai peternak sapi baik sapi indukan, sapi potong maupun sapi perah. Sejak tahun 2013, Desa Mundu mulai merintis pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan baku energi alternatif biogas. 

Pengembangan biogas di Desa Mundu ini bermula dari pelatihan yang dilakukan Pabrik AQUA Klaten dan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP). Tidak hanya memberikan materi cara pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas, tetapi juga dilakukan pelatihan berbasis proyek untuk warga dalam membuat digester biogas. 

Saat itu, ada tiga titik yang dikerjakan oleh warga setelah mendapat pelatihan dan dikerjakan selama 15 hari.

Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo Desa Mundu, Teguh Sutikno menjelaskan bahwa program biogas yang digagas AQUA Klaten ini menjadi menarik bagi warga karena pendekatan AQUA Klaten yang tidak hanya memberikan materi tapi juga percontohan sekaligus pelatihan berbasis proyek. 

Baca juga : Di Mata Hasto, Gibran Sudah Berubah Warna

Sehingga, warga dapat melihat secara langsung dan berpartisipasi langsung dalam program berkelanjutan ini.

“Dulu itu kan kita memang diarahkan dan dulu kan kita belum banyak yang berminat gitu, dan kita memang belum tau biogas itu apa. Setelah itu di sini dikasih pelatihan yang nggak cuma materi saja tapi ada percontohannya lalu kan satu menyala dengan baik, maka akhirnya banyak warga berminat," jelas Teguh.

Program biogas dampingan Pabrik Aqua Klaten ini tidak hanya membuat masyarakat menjadi tenang karena tidak perlu membeli gas elpiji lagi sehingga terhindar dari kelangkaan tabung gas elpiji. Tapi, program ini juga sebagai solusi nyata atas permasalahan limbah hewan ternak milik warga yang selama ini menjadi masalah pencemaran lingkungan di Desa Mundu.

Pasalnya, sebelum adanya program biogas binaan dari pabrik AQUA Klaten ini masyarakat banyak yang kebingungan untuk membuang limbah kotoran ternak mereka. 

Tidak jarang, kata Teguh, limbah tersebut menumpuk karena sebelumnya hanya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Namun, semenjak adanya program biogas binaan dari Pabrik Aqua Klaten ini, masyarakat seakan mendapatkan solusi plus rezeki sekaligus. Hal ini karena, secara nilai ekonomi limbah kotoran hewan ternak tersebut meningkat.

“Ya digunakan untuk pupuk saja. Cuma kadang kan juga mengganggu lingkungan, bau juga terus mengalir kemana-mana, jadi mengganggu sekali. Setelah ada biogas ini semua sudah banyak yang menyadari harus bisa dimanfaatkan dengan baik” Jelas Teguh.

Baca juga : AirAsia Siap Layani Rute Internasional Dan Domestik Dari Bandara Kertajati

Selain sebagai pengganti gas elpiji untuk kebutuhan masak sehari-hari, biogas juga berguna untuk hal lain seperti energi alternatif pembangkit listrik. 

Masyarakat desa Mundu sendiri saat ini sudah mulai melakukan uji coba dan pengembangan biogas sebagai energi alternatif. Meski demikian, uji coba ini masih memerlukan waktu untuk diterapkan secara regular seperti biogas untuk kompor.

Pengembangan yang dilakukan oleh masyarakat ini selaras dengan harapan masyarakat desa Mundu yang menginginkan agar Desa Mundu dapat dikenal lebih luas lagi, tidak hanya sebagai desa penghasil susu sapi perah dan makanan olahan dari susu. Melainkan juga sebagai desa ekowisata. 

Sehingga, masyarakat yang datang dapat belajar mengenai konsep dan penerapan sederhana energi alternatif di kehidupan sehari-hari melalui program biogas binaan Pabrik AQUA Klaten di desa Mundu.

“Harapannya di sini bener-bener menjadikan targetnya kelompok untuk perjalanan mendatang itu menjadi edukasi wisata hemat energi, energi mandiri. Jadi kita membuka ruang untuk siapa saja yang ingin mau belajar dan bekerja sama dengan kita”, terang Teguh.

Selain itu, masyarakat juga berharap orang dari luar desa dapat mempelajari banyak hal seperti beternak sapi, biogas dan masyarakat juga dapat menampilkan produk asli desa kepada masyarakat luas.

Baca juga : Nilai Dinasti Politik Rusak Demokrasi, Aliansi Mahasiswa Jambi Unjuk Rasa Tolak Putusan MK

“Yang bisa dilihat orang di sini untuk mempelajari mungkin beternak sapi, kedua juga biogas, perjalanan biogas seperti apa dan juga di sini masih banyak hasil bumi di sini yang bisa kita tampilkan, termasuk jelas yang menjadi unggulan kita ya susu segar," tutur Teguh.

Pelatihan berbasis proyek dan percontohan program biogas yang dilakukan Aqua Klaten terbilang sukses. Selain membangun budaya penggunaan energi alternatif dan ramah lingkungan di Desa Mundu, program ini juga mencetak ahli-ahli baru pembuat digester dari kalangan warga. 

Salah satu warga yang dilatih pembuatan digester biogas adalah Pono. Peternak sekaligus tukang ini sukses menjadi ahli pembuatan digester biogas setelah mengikuti program pengembangan biogas Aqua Klaten.

Bahkan, selain sudah banyak membangun digester biogas di desanya sendiri, ia sempat diterbangkan menuju Langkat Sumatera lantaran dipercaya oleh Kemendes untuk mengerjakan proyek pengembangan biogas disana.

“Saya dikirim ke Langkat untuk mengerjakan proyek program pengembangan Biogas dari Kemendes dulu," terang Pono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.