Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gandeng Singapura, Menteri BKS Segera Permak Infrastruktur Bandara Komodo
Jumat, 11 Oktober 2019 08:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan upaya kerja sama dengan Singapura di sektor transportasi. Salah satunya pengelolaan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan kerja sama dengan Changi Airport International terkait dengan pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur terus dijajaki.
BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi memastikan bila proses Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berhasil, maka menjadi satu hal yang baik dan diharapkan semakin meningkatkan pelayanan bandara di daerah yang menjadi destinasi wisata prioritas yang tengah dikembangkan pemerintah.
“Berkaitan dengan Bandara Labuan Bajo, memang sedang dilakukan finalisasi kerja sama dengan Changi Singapura,” katanya kemarin.
Baca juga : Gandeng PUPR, Kejaksaan Ikut Kawal Pembangunan Ibu Kota Baru
Saat ini, proses proyek pengembangan Bandara Labuan Bajo yang menggunakan skema KPBU tersebut telah mencapai tahap finalisasi. Kemungkinan besar pemenangnya adalah konsorsium yang terdiri atas perusahaan swasta nasional dengan swasta asing.
Berdasarkan informasi yang beredar, salah satu konsorsium yang menjadi kandidat kuat adalah PT Cardig Aero Services Tbk. asal Indonesia dan Changi Airport International Pte Ltd asal Singapura.
Proyek KPBU Bandara Komodo adalah berupa pengembangan kinerja dan layanan bandara untuk para penggunanya. Menhub berharap melalui skema tersebut jumlah pergerakan penumpang bisa meningkat hingga 4 juta orang per tahun dengan kargo mencapai 3.500 ton.
Beberapa pengembangan yang dilakukan mencakup perluasan landas pacu (runway), peningkatan kualitas runway, ekspansi apron, perluasan gedung terminal domestik, hingga kelengkapan fasilitas penunjang.
Baca juga : Para Menteri, Tirulah Pak JK
Dimensirunway saat ini adalah 2.250 m x 45 m dengan luas gedung terminal penumpang mencapai 9.687 m². Bentuk kerja sama proyek adalah D-B-F-O-M-T (DesignBuild-Finance-Operate-Maintain-Transfer). Perkiraan total biaya investasi proyek adalah Rp 3 triliun yang terdiri atas capital expenditure Rp 1,17 triliun dan operating expense sebanyak Rp 1,83 triliun.
Selain Bandara Komodo, Menhub juga menyampaikan inisiatif Indonesia untuk melakukan kerja sama pendanaan proyek infrastruktur transportasi dengan Singapura seperti Proyek Kereta Api Makassar-Parepare.
Kemenhub akan mendorong sektor swasta kedua negara untuk melakukan pertemuan business to business (B to B) guna melakukan inisiatif kerjasama proyek unsolicited atau yang diprakarasi badan usaha.
“Kami terus berdiskusi dengan Menteri Perhubungan Singapura terkait dengan inisiatif-inisiatif kerja sama di sektor transportasi,” ujarnya.
Baca juga : Gerindra Hilang Urat Malunya
Selanjutnya, kata Menhub, Indonesia dan Singapura menyepakati kerangka negosiasi untuk Wilayah Informasi Penerbangan atau Flight Information Region (FIR)-Framework for Negotiation of FIR Realignment mencakup wilayah teritorial Indonesia dan Kepulauan Riau yang saat ini masih dikelola Singapura dan Malaysia. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya