Dark/Light Mode

Menteri Eko Komitmen Kembangkan UMKM Untuk Tingkatkan Ekonomi Nasional

Kamis, 17 Oktober 2019 14:06 WIB
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan, Rektor UGM Panut Mulyono, Dirjen PKP2Trans Hari Pramudiono, Dirjen PKTrans M. Nurdin, Kepala Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta Erlin Chaerlinatun meninjau produk seusai membuka Temu Bisnis Nasional II UMKM 2019 dengan tema “Menembus Pasar Disrultif, menuju UMKM Tangguh dan Berkelanjutan untuk mendukung kekuatan dan kedaulatan Ekonomi Bangsa
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan, Rektor UGM Panut Mulyono, Dirjen PKP2Trans Hari Pramudiono, Dirjen PKTrans M. Nurdin, Kepala Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta Erlin Chaerlinatun meninjau produk seusai membuka Temu Bisnis Nasional II UMKM 2019 dengan tema “Menembus Pasar Disrultif, menuju UMKM Tangguh dan Berkelanjutan untuk mendukung kekuatan dan kedaulatan Ekonomi Bangsa" di Kampus UGM, Yogyakarta, Rabu (16/10)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, setidaknya ada dua hal yang bisa mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yaitu UMKM menjadi bagian dari Supply Chain (Rantai Pasokan) atau UMKM Lifestyle.

"Bagaimana agar UMKM mendapat kemudahan dari economy of skill karena pasti kalah dalam hal pemasaran, riset dan pengembangan/ inovasi, dan pendanaan. Makanya, kita channeling untuk menjadikan UMKM itu yang pertama bagian dari Supply Chain dan Kedua, UMKM yang untuk lifestyle," kata Eko saat menjadi pembicara sekaligus membuka acara Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM II dengan tema “Menembus Pasar Disruptif, Menuju UMKM Tangguh dan Berkelanjutan untuk Mendukung Kekuatan dan Kedaulatan Ekonomi Bangsa” di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (16/10).

Eko menjelaskan, bahwa UMKM bisa mendapat benefit of skill dan marketing network dengan menjadikan UMKM bagian bagian dari Supply Chain, bagian dari perusahaan-perusahaan besar, upstream-nya bisa di supply dari UMKM. 

"Kalau UMKM yang untuk lifestyle misalnya seperti retail warung-warung, makanan, itu kan marketnya sudah ada. Atau, UMKM dengan bentuk usaha SPA, gym, yoga, vilates yang dikelola BUMDes. Yang pemerintah lakukan adalah bagaimana menciptakan aktivitas ekonomi di daerah tersebut, sehingga bisa kita jaga daya belinya. Kalau daya beli terjaga warung-warung tetap ada pembelinya," terangnya.

Baca juga : Pengamat: Menteri Profesional dan Ahli Tingkatkan Citra Jokowi

Lebih lanjut, Eko mengatakan, bahwa peran perguruan tinggi penting untuk kemajuan pembangunan ekonomi di desa. Ia mengapresiasi UGM yang mengirim mahasiswanya mengikuti KKN Tematik. 

"Saya sarankan, sebelum mahasiswa turun ke desa diberikan entrepreneurship skill/ dasar kewirausahaan sehingga waktu turun ke desa bukan hanya bantu masyarakat desa tapi bisa melihat peluang usaha yang ada di desa," pesannya.

Sementara itu,Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono mengatakan, bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penguatan ekonomi secara nasional, terutama dalam memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. 

Peran strategis UMKM adalah mendorong proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, serta mewujudkan stabilitas nasional.

Baca juga : Kementan Kawal Optimalisasi Alsintan untuk Tingkatkan Luas Tambah Tanam

"Peran strategis UMKM adalah penyerapan tenaga kerja, pengolaan sumber daya lokal, pemeratan dan pendapatan masyarakat, potensi usaha yang produktif dan berdaya saing. Kedua, memberi kontribusi ekonomi, pendapatan domestik bruto dan ekspor," ujarnya.

Lanjutnya, perlu upaya peningkatan kualitas produk, akses pasar, dan pemanfaatan teknologi. Beberapa aspek inovasi UMKM diantaranya inovasi proses produksi, pemasaran dan jaringan dan inovasi dalam desain produk.

"Dengan inovasi tersebut diharapkan mampu bersaing ditingkat lokal dan internasional. Selain itu perlu aspek regulasi, keuangan, kapasitas SDM dan teknologi," tambahnya.

Adapun beberapa hambatan dan kendala, diantaranya dalam hal produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan, serta iklim usaha.

Baca juga : Menaker Akan Tingkatkan Penggunaan Teknologi Pertanian

Oleh sebab itu, menurutnya dalam menghadapi Era Disruptif perlu dilakukan sebuah upaya sinergis yang melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. Dengan semakin baiknya kualitas UMKM, maka diharapkan akan semakin baik pula efek ganda (multiplier effects) terhadap penyerapan tenaga kerja. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :