Dark/Light Mode

Produk Kerajinan Tangan HABE Sukses Tembus Pasar Global

Sabtu, 20 Januari 2024 21:57 WIB
PT HABE menjadi pelaku UMKM ekspor yang berhasil menembus pasar global. Salah satu bukti nyatanya adalah menjadi peserta pameran prestisius bertaraf global. (Foto: Dok. BNI)
PT HABE menjadi pelaku UMKM ekspor yang berhasil menembus pasar global. Salah satu bukti nyatanya adalah menjadi peserta pameran prestisius bertaraf global. (Foto: Dok. BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT HABE menjadi pelaku UMKM ekspor yang berhasil menembus pasar global. Salah satu bukti nyatanya adalah menjadi peserta pameran prestisius bertaraf global oleh The Korean Importer Association (KOIMA).

HABE didirikan pada November 2013. Awalnya mereka merupakan Perusahaan Modal Asing (PMA) yang dirintis Hendra Budiman bersama dua orang rekannya Warga Negara Belanda yang berdomisili di Kota Klaten.

Perusahaan ini bergerak di bidang kerajinan tangan yang memiliki berbagai produk.

Hendra menyampaikan, perseroan memiliki beberapa klaster produk, di antaranya kerajinan dari kayu jati, produk kerajinan dengan bahan dasar daun-daunan dan bunga, bambu, kayu albasia, batu alam, hingga koleksi dream catcher.

Baca juga : Tak Berikan Sanksi, Gus Yahya Bela Gus Ipul

Seluruh produk yang diproduksi HABE diekspor ke luar negeri dan omzetnya pada tahun lalu mencapai USD 2,1 juta atau setara Rp32,77 miliar, dan telah banyak menyerap tenaga kerja.

"Kalau omzet setahun terakhir sekitar USD 2,1 juta untuk tahun 2023, tentu kami berharap ini dapat terus tumbuh untuk mendorong penguatan kinerja UMKM Indonesia," ujar Hendra dalam keterangannya, Sabtu 20/1/2024).

HABE melakukan kerja sama dengan berbagai vendor untuk mendapatkan bahan yang akan diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan.

Hendra menjalankan, untuk kayu jati, pihaknya bekerja sama dengan beberapa vendor dari wilayah Jawa Timur, seperti Ngawi dan Bojonegoro. Untuk bahan daun-daunan seperti pelepah pisang dan eceng gondok didapatkan dari vendor di Bantul.

Baca juga : Didukung BNI Xpora, Cau Chocolates Sukses Rambah Pasar Global

Kemudian, untuk kayu albasia yang akan diolah menjadi bentuk ikan dan kuda laut bahannya berasal dari Bali.

Lalu, bahan baku pembuatan dream catcher berasal dari Madura, dan bambu serta rotan berasal dari Magelang dan Klaten.

"Vendor kita lebih dari 50. Kemudian, produk-produk itu setengah jadi, kemudian dikirim ke HABE kita perbaiki kualitasnya, kemudian dipacking," ujar Hendra.

Ia menambahkan bahwa PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga memiliki kontribusi yang besar dalam kesuksesan mereka, khususnya lewat program BNI Xpora.

Baca juga : Rian Yakin Marc Klok Cs Tembus 16 Besar Piala Asia

Hendra menuturkan, sejak awal berdiri pada 2013, pihaknya telah bekerja sama dengan BNI, mulai dari pengelolaan keuangan perusahaan hingga mendapat dukungan pada business matching dan pelatihan.

"Kita menggunakan baik itu payroll sampai jual beli valas di BNI. Untuk transaksi keuangan lainnya ke customer kita menggunakan BNIDirect. BNI juga support business matching, acara-acara pelatihan tertentu itu kita juga di-support oleh BNI," pungkas Hendra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.