Dark/Light Mode

Sinergi Gula Nusantara Raup Pendapatan Rp 1 Triliun di 2023

Jumat, 2 Februari 2024 17:10 WIB
Sinergi Gula Nusantara (SGN) mencatatkan kinerja impresif pada tutup buku tahun 2023.Perusahaan membukukan sebesar Rp1,1 triliun pada 2023. (Foto: Dok. SGN)
Sinergi Gula Nusantara (SGN) mencatatkan kinerja impresif pada tutup buku tahun 2023.Perusahaan membukukan sebesar Rp1,1 triliun pada 2023. (Foto: Dok. SGN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anak usaha PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mencatatkan kinerja impresif pada tutup buku tahun 2023.

Perusahaan membukukan pendapatan sebelum bunga pajak depresiasi dan amortasi (EBITDA) Rp1,1 triliun pada 2023.

Direktur Utama SGN Aris Toharisman mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada dibawah pengelolaan PTPN gula.

Menurut Aris, walaupun mengalami penurunan jumlah tebu digiling sebagai akibat efek El Nino, namun rendemen yang dicapai naik menjadi 7,19 persen, atau meningkat 111,6 persen dibandingkan tahun lalu.

"Peningkatan kinerja operasional ini mendongkrak pertumbuhan positif pada kinerja finansial. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini SGN dapat mencatatkan EBITDA hingga 1,1 triliun dan net profit positif," kata Aris dalam keterangan resminya, Jumat (2/2/2024).

Aris menjelaskan, kunci keberhasilan SGN pada tahun 2023 karena adanya strategi regionalisasi.

Baca juga : Bamsoet Ajak Kader Pemuda Pancasila Rangkul Pemilih Muda di Pemilu 2024

Selain itu, SGN dan petani tebu mitra juga berhasil mengembalikan pola kemitraan dari transaksional pembelian tebu menjadi sistem bagi hasil yang menguntungkan kedua pihak.

Dengan sistem regionalisasi ini, SGN membagi 36 pabrik kedalam 7 region. Masing-masing region mengatur awal giling, sehingga setiap pabrik yang memulai giling mendapatkan kepastian pemenuhan bahan baku.

Pabrik dengan efisiensi lebih tinggi dan harga pokok produksi rendah mendapatkan kesempatan memulai awal giling lebih awal.

"Dengan strategi ini pabrik-pabrik gula dapat beroperasi pada kapasitas optimal dengan meminimalkan kompetisi antar pabrik gula sesaudara. Didukung oleh mitra petani yang menyambut baik pemberlakuan bagi hasil, Alhamdulillah SGN bersama para petani tebu dapat bersinergi secara positif," jelas Aris.

Untuk diketahui, kemitraan antara petani tebu dengan pabrik gula adalah melalui sistem bagi hasil yang menguntungkan masing-masing pihak.

Petani akan termotivasi meningkatkan kualitas budidaya tebu karena akan berbanding lurus dengan apresiasi dari pabrik gula dan berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka.

Baca juga : BCA Sinergi Dengan Jamkrindo Beri Penjaminan KUR Bagi UMKM

Sedangkan pabrik gula sangat terbantu dengan bahan baku tebu yang berkualitas yang tidak hanya berpengaruh pada kuantitas dan kualitas produksi gula melainkan juga pada performa pabrik.

Aris menilai, keberhasilan tersebut merupakan dukungan semua pihak, PTPN Group, mitra petani, perbankan dan rekanan yang mendukung proses bisnis berjalan dengan baik.

"Ke depan kita sempurnakan ekosistem gula yang telah terbentuk ini sehingga apa yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula dapat kita wujudkan bersama," jelasnya.

Sementara itu, Moh Abdul Ghani Direktur Utama PTPN III (Persero) sekaligus Komisaris SGN Moh Abdul Ghani menegaskan, komitmen PTPN Group untuk pencapaian swasembada gula nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kalau produktivitas petani ditingkatkan dari rata-rata 5 ton menjadi 8 ton itu penghasilan petani sudah melampaui komoditi lain, melampaui tanaman padi,artinya setiap orang dapat menghasilkan usaha tani bersih diatas 25 juta per hektar," ungkapnya.

Pihaknya menilai, SGN yang baru berdiri di 2021 telah memberikan konstribusi positif di tahun 2023 dan menunjukkan potensi PTPN Group sebagai backbone dari kebangkitan gula nasional.

Baca juga : Peduli Budaya Nusantara, WBI Gelar Jagantara 3.0

"Saat ini SGN sudah memberikan harapan sebagaimana yang diharapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bahwa pembentukan secara internal menjadi perusahaan yang sehat.

Pencapaian EBITDA diatas Rp 1 triliun itu suatu catatan dalam sejarah, PTPN sudah lebih dari 20 tahun belum pernah membukukan EBITDA di atas itu," ungkapnya.

Sekedar informasi, SGN di 2024 memasang target menggiling tebu sebesar 13,5 juta ton dan memproduksi gula kristal putih (GKP) sebesar 978 ribu ton dengan kualitas SNI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.