Dark/Light Mode

Dukung Bisnis Berkelanjutan, LPKR Komit Tingkatkan Ketahanan Iklim

Rabu, 21 Februari 2024 12:25 WIB
LPKR ikut bertransisi menuju ekonomi yang lebih rendah karbon dan berkelanjutan (Fot[: Ilustrasi LPKR).
LPKR ikut bertransisi menuju ekonomi yang lebih rendah karbon dan berkelanjutan (Fot[: Ilustrasi LPKR).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan di Indonesia, menjelaskan rencana jangka panjang dalam agenda berkelanjutan hingga tahun 2030 untuk mengatasi permasalahan krisis iklim.

LPKR menyadari bahwa krisis iklim merupakan salah satu risiko paling signifikan terhadap kelangsungan bisnis.

Oleh sebab itu LPKR untuk mempercepat upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim selagi ikut bertransisi menuju ekonomi yang lebih rendah karbon dan berkelanjutan.

Dalam merumuskan pendekatan terhadap ketahanan iklim, LPKR mengadopsi rekomendasi dari Task Force on Climate-Financial Disclosures (TCFD) yang memberikan panduan bagi perusahaan tentang cara mengelola risiko dan peluang terkait iklim yang berhubungan dengan kinerja keuangan.

Baca juga : Dukung Dekarbonisasi, Pertamina Resmikan PLTS Kilang Balongan

Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa perseroan telah menetapkan target lingkungan di bawah Agenda Keberlanjutan 2030 tentang pengurangan emisi GRK, konsumsi dan pengolahan air berkelanjutan, serta pengelolaan limbah.

"LPKR juga memantau metrik terkait iklim tertentu untuk melacak kemajuan terhadap target yang ditentukan," ujar John Riady dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).

Dari sisi emisi operasional, LPKR telah mengurangi 30 persen intensitas emisi bangunan pada tahun 2022 dengan baseline sebesar 0,164 ktCO2e/m2 pada tahun 2019.

Pada tahun 2030, LPKR menargetkan pengurangan intensitas emisi bangunan hingga 35 persen. Dalam manajemen air, LPKR merealisasikan 15 persen konsumsi air dari sumber air berkelanjutan pada tahun 2022.

Baca juga : Program Literasi Digital Komit Tingkatkan Kecakapan Digital Masyarakat di 2024

Diharapkan pada tahun 2030, konsumsi dari sumber air berkelanjutan mencapai 20 persen. Untuk pengolahan air, LPKR mencapai 19 persen peningkatan volume air yang diolah dari sumber air berkelanjutan pada tahun 2022, dari baseline 520.000 m3 pada tahun 2019.

Pada tahun 2030, perusahaan menargetkan peningkatan volume air yang diolah dari sumber air berkelanjutan mencapai 30 persen.

Terkait pengalihan limbah, LPKR mengalihkan 1.400 ton limbah ke tempat pembuangan akhir (TPA) pada tahun 2022. Pada tahun 2030, LPKR menargetkan untuk menggandakan realisasi pada tahun 2022.

John menambahkan LPKR ke depan akan terus berupaya untuk meningkatkan pengungkapan iklim dan praktik manajemen risiko agar lebih selaras dengan rekomendasi TCFD.

Baca juga : Gaet KPPU, Kemenkop UKM Komit Tingkatkan Kemitraan UMKM dan Usaha Besar

"LPKR juga akan terus membangun upaya ketahanan iklim sekaligus memosisikan diri untuk memanfaatkan transisi global menuju ekonomi rendah karbon," ujar John Riady.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.