Dark/Light Mode

Mendag: Pilih Beras Bulog Saja, Harganya Rp11 Ribu Per Kilogram

Senin, 26 Februari 2024 14:50 WIB
Mendag Zulkifli Hasan saat mengecek harga beras di Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024). (Foto: YouTube Kemendag)
Mendag Zulkifli Hasan saat mengecek harga beras di Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024). (Foto: YouTube Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, mengecek harga beras di Pasar Klender, Jakarta, Senin (26/2/2024) pagi. Usai berkeliling, Zulhas mengajak masyarakat mengkonsumsi beras Bulog. Menurut dia, harga beras Bulog stabil yaitu Rp11 ribu per kilogram. 

Zulhas tiba di Pasar Klender sekitar pukul 7 pagi. Aksi blusukan ini untuk mengecek stok sejumlah bahan pangan jelang Bulan Puasa.

Ketum PAN ini tampil rapi dengan kemeja putih bersemu biru muda. Tiba di lokasi, Zulhas langsung masuk ke dalam pasar dan mengunjungi kios beras. Zulhas tampak berbincang dengan pedagang beras. Dari sana, Zulhas bergeser ke lapak ayam potong dan menanyakan harga jual daging ayam. 

Baca juga : Awal Pekan, Harga Emas Rp 1.135.000 Per Gram

Usai berkeliling, Zulhas menyampaikan harga beras premium lokal memang sedang naik karena suplai yang berkurang. Karena itu, Zulhas mengajak masyarakat untuk mengonsumsi beras Bulog. Baik itu beras komersial maupun beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). 

Menurut dia, beras SPHP sudah tersedia di pasar tradisional. Harganya stabil yaitu Rp55 ribu per 5 kilogram. Sementara beras komersial harganya Rp14 ribu per kilogram. 

Zulhas mengatakan, menurunnya suplai beras premium lokal karena ada musim tanam yang bergeser. 

Baca juga : Meningkat Dari Wirid Ke Warid

"Kan mestinya September sampai Desember itu sudah hujan. Nah hujannya baru sekarang. Jadi kalau kita tanamnya geser ya waktu panennya juga pindah,” beber Zulhas. 

Mantan Ketua MPR ini menyampaikan, dengan musim tanam yang mundur, musim panen baru akan terjadi pada Maret hingga puncaknya pada April sampai Juni. Sehingga kalau masyarakat terus mencari beras premium lokal, maka harganya akan terus naik karena pasokannya terbatas.

Zulhas memastikan kualitas beras Bulog tak kalah beda dengan berasal lokal. Rasanya pun enak. 

Baca juga : Meningkat Dari Zikir Ke Wirid

“Tapi ya ada juga yang bilang, rasanya beda, udah biasa dengan beras yang ini (premium lokal). Misalnya beras Solo, beras Cianjur. Kalau enggak mau (beralih), nah risikonya naik terus,” ujarnya.

Zulhas mengungkapkan beras Bulog berasal dari beras impor. Zulhas memastikan stok beras mencukupi jelang Bulan Puasa. Stok yang ada di gudang Bulog saat ini sebesar 1,4 juta ton. Tahun ini direncanakan impor 3,6 juta ton, dimana 500.000 ton sudah dalam perjalanan menuju Indonesia. 

Zulhas pun menyarankan jika musim panen belum tiba, agar masyarakat mencampur beras Bulog dengan beras lokal. “Sudah ada yang sebagian pindah ke beras Bulog,” tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.