Dark/Light Mode

Petani Sawit Kalbar Contek Pola Kemitraan Petani dan PTPN IV Regional 3 Riau

Selasa, 27 Februari 2024 15:16 WIB
Petani Sawit Kalbar Contek Pola Kemitraan Petani dan PTPN IV Regional 3 Riau

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) bersama sejumlah pengurus koperasi produsen sawit Kalimantan Barat (Kalbar) yang menaungi ratusan petani sawit mempelajari pola kemitraan yang dilangsungkan PTPN IV PalmCo Regional 3 Provinsi Riau.

Mereka berkunjung ke PTPN IV PalmCo Regional 3 dan disambut langsung SEVP Operation Arief Subhan Siregar dan General Manager Distrik Petani Mitra Ferry P Lubis untuk mempelajari sekaligus mengadopsi skema kemitraan petani dalam mengakselerasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kalbar.

Ketua Bidang Advokasi, Humas, dan Promosi Aspekpir Kalbar Mei Irmoko mengaku terkesan dengan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu.

"Luar biasa, kami sangat berharap keberhasilan yang diraih di sini bisa diterapkan di Kalbar. Setidaknya ada empat pilar penting yang kami pelajari dari sini yang nanti bisa kami bawa pulang ke Kalimantan," kata Mei Irmoko di Pekanbaru, Selasa (27/4/2024).

Pertama, kebijakan kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau single management. Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan PTPN IV PalmCO Regional 3 Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau.

Melalui pola tersebut, kultur teknis petani mitra akan setara dengan standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penananman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat.

Baca juga : RI-Oman Bakal Teken Nota Kesepahaman Penanggulangan Terorisme

Pendekatan tersebut kian lengkap dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung.

Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.

Kemudian, PTPN IV juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat, pendamping, pelatihan kepada para petani, sehingga mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

"Ketika ini diterapkan ke Kalbar, Insya Allah akan dapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Kami dari Aspekpir Kalbar mengucapkan terimakasih dan siap mendukung suksesi PSR di kalbar. Kami siap berkolaborasi dengan PTPN IV di Kalbar," ujar Mei.

Secara umum, kata Mei, persoalan kemitraan di Riau tidak jauh berbeda dengan Kalimantan. Namun, pendekatan yang dilaksanakan Regional 3 memberikan hasil yang jauh lebih baik.

"Memang kalau kita lihat karateristik permasalahan di sini tidak jauh berbeda dengan Kalbar. Kerja sama antara pihak perusahaan dan petani yang tentu akan sukses dan berhasil ketika rohnya ada," jelasnya.

Baca juga : Kementan dan PPIU Jatim Bina Petani Milenial Tulungagung

Ketua Koperasi Produsen Titian Sejahtera Mandiri Kalbar Ismail Lavan mengatakan, jika standar dan pendekatan pola kemitraan Riau diterapkan, maka petani di Kalbar akan jauh lebih sejahtera.

Ismail merasa setelah mengikuti studi banding tersebut, makin bersemangat segera kembali untuk mendorong dan melaksanakan PSR di Kalbar.

Sementara itu, SEVP Operation PTPN IV PalmCo Regional 3 Arief Subhan Siregar menjelaskan, kunjungan studi banding ini merupakan realisasi dari Workshop PTPN Untuk Sawit Rakyat yang digelar di Pontianak, beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang diinisiasi Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa tersebut dihadiri langsung Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Pj Gubernur Kalbar Harrison, Dirut Holding Perkebunan Nusantara III Persero serta ratusan petani sawit.

Untuk diketahui, Jatmiko sendiri merupakan Direktur PTPN V Riau sejak 2019-2023, tepat sebelum aksi korporasi menjadi PTPN IV PalmCo Regional 3 awal Desember tahun lalu.

Selama memimpin PTPN V, Jatmiko berhasil melakukan beragam transformasi di berbagai lini, salah satunya merestorasi kemitraan dan akselerasi PSR yang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).

Baca juga : Cek TPS Pemilu, Kapolri Pastikan Pemungutan Suara Aman Terkendali

Untuk itu, Arief mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memulai lembaran baru dan merangkai kepercayaan serta memperkuat kemitraan petani dan PTPN IV Regional 5 Kalimantan.

"Jika kita flashback ke belakang, karateristik Riau dan Kalimantan sebenarnya sama. Namun kita sepakat untuk membuka lembaran baru. Kita bentuk pola kemitraan kembali sehingga saling percaya, saling mendukung, saling membutuhkan itu tercapai," jelasnya.

Ia berharap usai mengikuti kegiatan ini, maka para petani yang tergabung dalam Aspekpir maupun koperasi dapat mendukung program pemerintah dalam akselerasi PSR yang ditargetkan Holding Perkebunan mencapai 60 ribu hektare hingga 2026 mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.