Dark/Light Mode

Perluas Pabrik, Turrima Agro Mas Genjot Pasar Ekspor

Jumat, 15 Maret 2024 20:16 WIB
PT Turrima Agro Mas menyelenggarakan kegiatan bertajuk Meet the Founders, Kamis (14/3/2024) . (Foto: Istimewa)
PT Turrima Agro Mas menyelenggarakan kegiatan bertajuk Meet the Founders, Kamis (14/3/2024) . (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Turrima Agro Mas menjaring kalangan profesional multinasional untuk mengembangkan pasar ekspor dan pasar domestik pupuk organik yang tengah berkembang pesat.

Acara yang mengambil tema "Meet the Founders ini menghadirkan profesional yang andal, Turrima optimis akan memperluas pabrik-pabriknya di seluruh Indonesia.

“Saat ini permintaan super tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kami harus mempersiapkan quality control terbaik untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas dan memperluas pabrik agas bisa mencukupi permintaan yang terus meningkat,” ucap Founder dan CEO PT Turrima Agro Mas, Mulyono, di sela-sela seleksi 8 kandidat profesional di Sentul, Bogor, Kamis (14/3/2024).

Mulyono menambahkan, para kandidat yang berhasil masuk dalam seleksi Turrima berasal dari berbagai jenis industri skala nasional maupun perusahaan global.

Di antaranya ada yang berasal dari perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Industri Farmasi, Pakan Ternak, Teknologi Industri dan lain-lain.

Mereka dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog dan menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka.

Pada tahap awal ini, Turrima mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik. Begitu pun manajer operasional serta manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru.

Baca juga : Harga Beras Mulai Turun Di Sejumlah Pasar Jakarta

Lebih lanjut Mulyono menjelaskan, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi.

Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari serta bersedia belajar ngaji pada kyai kampung.

“Ini yang menarik perhatian. Saya mengajukan diri agar bisa kembali hidup di desa yang tenang dan ngaji pada kyai kampung karena hidup tidak melulu masalah pencapaian dunia,” ucapnya.

PT Turrima didirikan Mulyono pada tahun 1998 dengan fokus pada produksi pupuk organik.

Turrima menyasar pasar ekspor dan pasar dalam negeri, baik untuk segmen B2B maupun ritel.

Perusahaan ini berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi pertanian dengan menyediakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain di Sragen sebagai kantor pusat, saat ini Turrima memiliki 9 pabrik pupuk kompos di berbagai daerah. Jumlah pabrik itu belum termasuk produksi kemitraan yang mereka jalin dengan beberapa peternak lokal.

Baca juga : Harga Beras Naik, Sri Mulyani Ketar-ketir

“Dari rekrutmen ini kami berharap bisa mendapatkan leader yang mampu menangani 9 site yang berpencar-pencar karena kami dikejar-kejar produksi. Kami menargetkan ke depan ada perwakilan di setiap provinsi,” tambah Mulyono.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor khususnya ke negara Afrika dan Kuwait.

Sementara untuk pasar dalam negeri, 40 persen diserap pasar B2B dan sisanya masuk pasar ritel.

Untuk pasar Afrika, jelas Mulyono, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan 4-5 kontainer dalam satu tahun.

Permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana.

Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut.

Seperti tertuang dalam suratnya, Mbairobe menyatakan, pupuk organik Turrima diakui berhasil meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Baca juga : Pura-pura Sakit, Ketemu Sama Bos Di Pesawat

Selain itu, produk ini juga terbukti mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas tanah.

Berdasarkan kesaksian mitra kerjanya di Afrika, menurut Mulyono, pupuk organik produksinya berhasil meningkatkan levelling off lahan pertanian di sana yang sebelumnya rusak oleh paparan pupuk kimia semasa penjajahan Prancis.

Levelling off merupakan petunjuk menurunnya efisiensi pupuk akibat penurunan kesehatan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.

“Sekarang mereka sudah berhasil meningkatkan levelling off pada angka 2 serta meningkatkan capaian produksi padi sampai 40 persen," ujarnya.

Menurut Mulyono, mereka sempat mengajak tamu dari World Bank untuk berkunjung ke pabrik kami di Sragen.

Ia mengatakan, kelebihan pupuk organik produksi Turrima Agro Mas terletak pada kandungan organik yang lebih tinggi dibanding produk sejenis.

"Mereka juga banyak menggunakan agen hayati/organisme hayati dari produk sebelum tanam, saat tanam, sebelum panen hingga peningkatan bobot buah hasil panen," pungkas Mulyono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.