Dark/Light Mode

Kinerja Moncer, Harita Nickel Raih Pendapatan Rp 23 Triliun Pada 2023

Selasa, 2 April 2024 03:16 WIB
Di tengah tantangan global, seperti penurunan harga nikel dan ketidakpastian ekonomi secara makro, Harita Nickel tetap mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan konsisten, didorong oleh peningkatan produksi dan efisiensi operasional. (Dok. Harita Nickel)
Di tengah tantangan global, seperti penurunan harga nikel dan ketidakpastian ekonomi secara makro, Harita Nickel tetap mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan konsisten, didorong oleh peningkatan produksi dan efisiensi operasional. (Dok. Harita Nickel)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel berkelanjutan, mencatat kinerja keuangan positif pada 2023.

Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023 yang didukung kenaikan produksi dan efisiensi operasional.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2024), PT Trimegah Bangun Persada Tbk meraup pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 23,85 triliun pada 2023.

Pendapatan tumbuh 149,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan laba kotor sebesar Rp 8,28 triliun atau naik 77 persen dibanding tahun sebelumnya.

Di tahun 2023, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berada di angka Rp 5,62 triliun, meningkat dari Rp 4,67 triliun di tahun sebelumnya dan bertumbuh 20 persen.

Baca juga : Netizen Pro Terapkan TPPU

Pertumbuhan ini mencerminkan pengelolaan operasional yang efektif dan pertumbuhan yang stabil di tengah pasar yang fluktuatif, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 170 persen sejak tahun fiskal 2020.

Pertumbuhan ini juga turut didorong oleh peningkatan volume penjualan yang lebih tinggi dari bisnis pemrosesan bijih nikel.

Termasuk smelter baru PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), yang merupakan fasilitas peleburan saprolit (bijih nikel kadar tinggi) berbasis pirometalurgi (RKEF) yang menghasilkan feronikel, dan lini produksi tambahan dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL), fasilitas pemurnian limonit (bijih nikel kadar rendah) berbasis hidrometalurgi (HPAL) untuk menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik.

Dari lini bisnis pertambangan, Harita Nickel mencatat kenaikan volume penjualan bijih nikel sebesar 98 persen, atau mencapai 15,38 juta wmt (wet metric ton) dibanding 7,77 juta wmt pada tahun 2022, yang terdiri dari saprolit sebanyak 6,30 juta wmt, naik 235 persen dari 1,88 juta wmt, dan limonit sebanyak 9,08 juta wmt, naik 54 persen dari 5,89 juta wmt.

Sedangkan dari lini bisnis pengolahan dan pemurnian nikel. Harita Nickel di FY23 juga membukukan peningkatan produksi feronikel sebesar 300 persen, dari 25.372 ton di 2022 menjadi 101.538 ton di 2023, dan kenaikan produksi MHP (mixed hydroxide precipitate), yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik, sebesar 50 persen, dari 42.310 ton di 2022 menjadi 63.654 ton di 2023.

Baca juga : 2023, SMI Kantorngi Pendapatan Rp 7,6 Triliun

Hal ini mencerminkan fokus strategis perusahaan untuk memperluas kemampuan produksinya dan memperkuat posisi di pasar.

Direktur Utama, Harita Nickel Roy Arman Arfandy, mengatakan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan sepanjang tahun 2023, Harita Nickel tetap berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan.

Hasil keuangan Harita Nickel di tahun 2023 mencerminkan upaya bersama tim, dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, dalam menghadapi volatilitas pasar dengan strategi yang tangguh dan adaptif, termasuk dengan mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional, terutama dengan proses pertambangan dan produksi yang berada di satu lokasi yang terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan.

"Harita Nickel terus berkomitmen pada peningkatan efisiensi dan pengembangan yang konsisten untuk memastikan kami berada pada posisi yang baik dalam menghadapi dinamika industri ke depan,” kata Roy dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2024).

Komitmen Harita Nickel terhadap keunggulan operasional dan inovasi juga memainkan peranan penting dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya dan mendorong pertumbuhan.

Baca juga : Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan Top BUMD Award 2024

Perluasan kemampuan produksi yang strategis ini memungkinkan Harita Nickel memenuhi permintaan nikel yang masih terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik.

Salah satunya adalah fasilitas pemurnian limonit kedua dengan teknologi HPAL dari Obi Nickel Cobalt (ONC) yang diharapkan akan mulai beroperasi pada tahun ini.

"Capaian di tahun fiskal 2023 merupakan bukti dari komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan yang konsisten dan bertanggung jawab, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," pungkas Roy.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.