Dark/Light Mode

2023, SMI Kantorngi Pendapatan Rp 7,6 Triliun

Rabu, 27 Maret 2024 23:47 WIB
Buka Puasa SMI bersama media. (Foto: Dwi Ilhami/RM)
Buka Puasa SMI bersama media. (Foto: Dwi Ilhami/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI meraih lonjakan pendapatan hingga 22,8 persen atau sebesar Rp 7,6 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 6,2 triliun per Desember 2023.

Sementara laba bersih SMI sedikit mengalami penurunan mencapai 3,96 persen menjadi Rp 2,07 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu di angka Rp 2,16 triliun.

Meski begitu, Direktur Operasional dan Keuangan SMI Darwin Trisna Djajawinata meyakinkan, tahun ini kinerja perseroan tetap tumbuh positif didukung oleh strategi baik dari sisi bisnis maupun operasional.

Darwin mengatakan, laba 2023 secara komprehensif sebenarnya naik 11 persen, hal itu karena tahun lalu dibantu proses divestasi tola Semarang-Batang yang berkontribusi sebesar Rp 300 miliar.

“Tahun ini targetnya laba bersih tak boleh kurang dari Rp 2 triliun. Berupaya capaian kinerja melebih dari tahun 2023,” ucapnya saat menggelar acara Buka Puasa bersama media, Rabu (27/3/2024) malam.

Gross Income Perseroan di tahun 2023 juga naik dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 21,4 persen, naik dari posisi Rp 3,1 triliun di 2022, menjadi 3,8 di tahun 2023.

Selain itu pada 2023, aktivitas pembiayaan dan investasi SMI, telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp 727,3 triliun. Adapun komitmen pembiayaan di sepanjang tahun lalu adalah sebesar Rp 137,7 triliun.

Baca juga : Jelang Lebaran, BTN Sediakan Uang Tunai Hingga Rp 39,44 Triliun

Sedangkan angka outstanding pembiayaan dan investasi adalah senilai Rp 91,3 triliun. Sedangkan untuk Gross Disbursement tahun 2023 sebesar Rp 15,3 triliun, yang terdiri dari disbursement ke Badan Usaha senilai Rp 15 triliun dan ke Pemerintah Daerah sebesar Rp 255 miliar.

Dalam mendongkrak kinerja di tahun ini, Darwin mengatakan, SMI akan mengejar pertumbhan dari sisi outsanding sesuai rencana yang sesuai RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perubahan). Ada beberapa investasi operasional tabungan dalam meningkatkan laba di tahun 2024.

Dari sisi operasional, SMI berupaya mengefektifkan pendanaan yang dimiliki, serta akses yang diperluas dengan keunggulan kompetitif.

“Kami juga tak melakukan efisiensi lebih jauh. Karena di tahun 2024, banyak tugas yang menjadi satu lompatan dari kegiatan SMI. Kami akan lebih banyak fokus pada penggalangan dana,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad menegaskan, tahun ini PT SMI juga tetap berkomitmen untuk menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan kinerjanya. Perseroan telah mempersiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk menjadi fokus tahun ini.

“Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham,” ujarnya.

Berdasarkan RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan), SMI akan meningkatkan portfolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi.

Baca juga : Indofood CBP Kantongi Laba Rp 14,39 T Pada Tahun Lalu

“SMI juga akan menguatkan transformasi publik melalui Program Loan, strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute,” tuturnya.

Penguatan organisasi juga dilakukan untuk mendukung transformasi publik, diantaranya program global secondment ke Bank Dunia untuk Cross Learning Program terkait pembiayaan publik. Dalam hal transisi energi, SMI akan menguatkan peran sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager.

“Kami juga juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang telah dimulai sejak tahun 2023 dengan diterbitkannya Undang-Undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Pembentukan Trust Fund ini bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Perseroan juga akan berperan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan melalui skema KPBU (Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha) Unsolicited,” jelasnya.

Dukungan Ke IKN

Direktur Pembiayaan publik dan Pengembangan Proyek SMI Faaris Pranawa menuturkan, upaya SMI dalam mendukung IKN saat ini baru sekadar ikut mempersiapkan masterplan investasi, kerangka regulasi belum sampai pada tahap pembiayaan.

Baca juga : BI Siapkan Kebutuhan Penukaran Uang Lebaran Rp 197,6 Triliun

“Ada tiga upaya SMI dalam mendukung IKN. Satu, pendukung penggerakan skema pendanaan. Kedua, aktivitas kesiapan proyek dan ketiga, penyediaan pembiayaan infrastruktur. Nah yang baru jalan itu poin satu dan dua, yang ketiga pembiayaan itu belum,” ujarnya.

Dalam menyiapkan masterplan investasi, SMI harus memastikan Otorita IKN siap mengakses pendanaan ke pihak swasta atau menawarkan proyek ke swasta. Karena dalam RPJMN, mencadangkan pembiayaan 20 persen dari APBN dan sekitar 80 persennya pihak swasta.

“Saat ini ada enam calon investor swasta yang berinsiatif atau unsolicitied di sektor perumahan dan pendidikan untuk di IKN dan dinamikanya ini terus meningkat. Di awal pembanguan IKN ini, risiko demand diambil Pemerintah, swasta yang masuk dijamin Pemerintah, ini sangat menarik jika swasta masuk IKN,” sebut Faaris.

SMI menerima penugasan sebesar Rp 1,3 triliun untuk long term proyek KPBU mengerjakan proyek-proyek Pemerintah yang saat ini ada sekitar 10 proyek. Sementara sekitar Rp 825 miliar ditujukan salah satunya untuk proyek di IKN.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.