Dark/Light Mode

Dirjen Haji Tetap Ikut Antre Ibadah Haji, Baru Berangkat Tahun 2035

Senin, 25 Maret 2024 06:18 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief (Foto: MCH 2024)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief (Foto: MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Prof Hilman Latief tak memanfaatkan posisinya untuk mencari kemudahan melaksanakan ibadah haji baginya dan keluarga. Hilman tetap mengantre seperti masyarakat biasa.

"Saya baru akan berangkat tahun 2035. Dan saat itu, saya sudah (masuk kategori) lansia (lanjut usia)," kata Hilman, saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu malam (24/3).

Baca juga : Saran untuk Jemaah Haji: Istirahat Total 1 Minggu Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menerangkan, istrinya pernah meminta agar bisa berangkat haji lebih cepat. Dengan posisinya sebagai Dirjen PHU, hal itu sangat mudah dilakukan. Sebab, dirinyalah yang mengatur penggunaan kouta haji tersebut.

Namun, Hilman tak mau melakukan hal itu. Sebab, hal itu sama saja dengan menyerobot hak orang lain. "Saya katakan, bisa (berangkat haji dipercepat) tapi tidak boleh," imbuhnya.

Baca juga : Ganjar-Mahfud Berjaya

Kata Hilman, jika ingin berangkat haji cepat, pilihlah haji furoda. Jika tidak ada uangnya, ikutlah antrean di haji reguler. "Saya katanya, kita nikmati saja berdua haji lansia nanti," imbuhnya.

Saat ini, antrean haji reguler sudah sangat panjang. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab mengatakan, sebanyak 5,3 juta orang mengantre untuk berhaji.

Baca juga : Di Hajatan Rakyat Bogor, Hary Tanoe Ajak Menangkan Ganjar-Mahfud

"Ada 5.300.000 yang waiting list. Kuota yang kita pakai masih existing lima tahun ke belakang,” ujar Saiful di tempat yang sama.

Saat ini, kata dia, masa tunggu yang terlama berada di Sulawesi, yaitu 49 tahun. Sedangkan di DKI Jakarta mencapai 30 tahun. "Sulawesi 49 tahun, DKI 30 tahun," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.