Pelindo III Lanjutkan Penataan Pelabuhan Benoa

RM.id  Rakyat Merdeka - Penataan ulang Pelabuhan Benoa, Bali yang sempat menimbulkan permasalahan berkepanjangan kini berhasil diselesaikan. Pelindo III pun segera melanjutkan pengerjaan berdasarkan desain yang baru, dan seluruhnya akan diselesaikan pada 2023.

Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengatakan, dengan desain baru itu, kawasan Pelabuhan Benoa sebagian besar akan dikelola menjadi hutan kota dan sebagian lagi digunakan untuk terminal energi, industri perikanan, dan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). 

"Industri perikanan di Pelabuhan Benoa adalah salah satu yang terbesar di Indonesia, terutama pengolahan tuna. Industri perikanan dan nelayan setempat dapat memanfaatkan fasilitas yang ada sehingga ekspor tuna dapat ditingkatkan lebih maksimal," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/11).

Doso Agung menjelaskan, adanya pengembangan kawasan industri perikanan dan pengolahan ikan di Benoa maka ikan segar bisa dikirim untuk ekspor melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan ikan beku dapat dikirim melalui Pelabuhan Benoa.

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Penahanan Bupati Indramayu Cs

Selain itu, apabila dermaga Pelabuhan Benoa nanti telah jadi, kapal-kapal cruise yang bersandar di sana dapat dikelola secara lebih profesional dan dapat didorong untuk menikmati wisata di luar kapal. 

"Rata-rata sandar kapal cruise itu antara 6-8 jam sehingga dengan pengelolaan yang profesional, mulai dari upacara penyambutan, atraksi, transportasi ke tempat-tempat wisata menarik dan sentra suvenir di luar pelabuhan, mereka dapat menggerakkan industri pariwisata," tuturnya.

Menurutnya, selama ini kapal-kapal tersebut tidak dapat sandar dan wisatawan harus diangkut dengan kapal-kapal yang lebih kecil. Hal itu membuat wisatawan juga enggan turun ke darat menikmati indahnya Bali. 

Selain potensi pariwisata, kata Doso Agung, penyediaan logistik untuk kebutuhan kapal juga menjadi peluang bisnis yang sangat besar dan dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha dan masyarakat di Bali. 

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Penahanan Emirsyah Satar

"Bisa dibayangkan, setiap kapal itu rata-rata mengangkut sekitar 2 ribu wisatawan dan 1.500 kru. Selama ini kebutuhan logistik itu mereka cukupi di luar negeri, terutama Singapura. Daging, sayur mayur, buah-buahan, sampai dengan air bersih disuplai dari Singapura. Padahal, setiap tahunnya berdasarkan catatan kami tahun 2019 saja, ada 79 kapal cruise yang bersandar di Pelabuhan Benoa," katanya.

Apabila setiap kapal tersebut harus berlayar selama 3-4 hari dari pelabuhan satu ke pelabuhan berikutnya, seperti ke Malaysia, Filipina, Singapura, atau Australia, kebutuhan logistik untuk memenuhi makanan dan minuman wisatawan dan kru volumenya sangat besar. 

Doso melihat potensi tersebut nantinya dapat diambil oleh Bali, karena Pelindo III membangun cold storage raksasa yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan industri perikanan setempat.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, perubahan desain Pelabuhan Benoa ini prosesnya panjang. "Sampai empat kali perubahan sampai dengan desain final. Perubahan desain ini saya yang mengawal langsung, sehingga menampung kebutuhan dan aspirasi masyarakat Bali. Termasuk penyediaan lapangan khusus untuk upacara keagamaan seluas satu hektare," ujarnya.

Baca juga : KPK Diminta Luhut untuk Awasi Permasalahan Bijih Nikel

Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaluddin menyambut baik tuntasnya desain pengembangan Pelabuhan Benoa tersebut.

“Apabila pemerintah sekarang mengembangkan 10 Bali baru, Bali yang asli sekarang bergerak lebih cepat,” katanya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.