Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Hamparan perkebunan sawit membentang di seluruh penjuru Kabupaten Pasangkayu. Tidak heran, sawit menjadi simbol di tugu kota ini. Kisah sawit menjadi komoditas primadona di Pasangkayu bermula dari hampir 4 dekade lalu, ketika Pasangkayu masih digolongkan sebagai salah satu daerah tertinggal.
Mantan Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa mengungkapkan, kontribusi besar komoditas sawit pada pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi di Pasangkayu. Agus Ambo Djiwa menuturkan sebelum menjadi kota kabupaten, Pasangkayu hanya menjadi daerah terpencil yang tertinggal dimana akses transportasi dan pengembangan infrastruktur yang sangat minim kala itu.
"Sawit menjadi penopang terbesar bagi Pasangkayu. Hadirnya perusahaan sawit salah satunya Astra Agro, membuat ekonomi kita bangkit. Kalau perusahaan sawit tidak ada, tidak mungkin ada pemekaran kabupaten Pasangkayu. Syarat multak pemekaran itu pertumbuhan ekonomi. Bagi daerah kami, jika tidak ada investasi ini, tidak maju," tuturnya.
Baca juga : Kampanye Sepekan1Buku Dapat Tingkatkan Literasi Siswa
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 tentang tata cara pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah, terdapat tiga belas indikator pembentukan daerah otonom baru diantaranya kependudukan, kemampuan ekonomi, potensi daerah, kemampuan, keuangan, sosial budaya, sosial politik, luas daerah, pertahanan, keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan rentang kendali.
Menurut Agus, masyarakat lokal dahulu tidak meminati komoditas sawit karena merasa asing. Pemerintah berkolaborasi dengan perusahaan memberikan kesempatan setidaknya 30 persen lahan agar dikelola masyarakat lokal melalui program kemitraan, seperti perkebunan inti rakyat transmigrasi (PIR-trans). Melihat potensi ekonomi yang ada, masyarakat kemudian beralih menjadi petani sawit.
"Tantangan utama kami ialah memberikan hak masyarakat namun juga melindungi investasi di daerah kami. Namun karena kita sudah memiliki otonomi daerah, pemerintah bisa mendorong sinergi antara masyarakat dan juga perusahaan. Sosialisasi dan edukasi terus digulirkan kepada masyarakat, menggaet perusahaan, agar menjaga investasi dan mendorong kemajuan daerah juga kesejahteraan masyarakat," kata.
Baca juga : Agar Tak Jadi Korban Investasi Emas Bodong, Ini Tips Dari Pengamat
Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa mengatakan, peningkatan kesejahteraan masyarakat meningkat dampak dari perkembangan komoditas sawit di Pasangkayu. Menurutnya, perubahan terbesar yang dapat dirasakan adalah infrastuktur seperti jalur transportasi yang membaik, jaringan telekomunikasi, serta fasilitas publik.
"Masyarakat sudah mulai merasakan hasil dari pengembangan sawit di Pasangkayu. Hanya komoditas sawit yang terbesar di Pasangkayu, penghasil sawit, bahkan kami menjadi salah satu kabupaten dengan pendapat daerah terbesar di Sulawesi Barat. Itu juga berkat sawit," ujar Yaumil.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2023, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga konstan yang dimiliki Pasangkayu sebesar 40 juta rupiah. Jumlah ini merupakan tertinggi di Sulawesi Barat, bahkan mengalahkan ibu kota Provinsi yaitu mamuju dengan nilai PDRB sebesar Rp 31 juta. Selain itu, presentase ekspor Pasangkayu juga paling tinggi yaitu 40 persen.
Baca juga : Tokoh Hindu: World Water Forum Ke-10 Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga Bali
Yaumil melanjutkan pemekaran wilayah kabupaten Pasangkayu merupakan perjuangan bersama. Dukungan dari perusahaan sawit kala itu menjadi salah satu penyemangat untuk mendorong pembentukan kabupaten Pasangkayu, ungkap Bupati Pasangkayu ini. Pengembangan sawit di Pasangkayu tidak hanya memberikan efek domino terhadap perekonomian daerah, namun juga memberikan kesempatan pengembangan daerah.
"Dulu kami sangat terisolasi, dan sangat ketinggalan jauh. Ketimbang sebelumnya, kita sudah merasakan perubahan luar biasa terutama di bidang infrastuktur kami. Perkembangan wilayah ini bisa dibilang sangat pesat semenjak terbentuknya kabupaten baru," tutup Yaumil.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya