Dark/Light Mode

Garuda Indonesia Fokus Tingkatkan Margin Dan Kapasitas Produksi

Rabu, 1 Mei 2024 12:19 WIB
Garuda  Indonesia Fokus Tingkatkan Margin Dan Kapasitas Produksi

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus mengoptimalkan langkah akselerasi kinerja setelah merampungkan langkah restrukturisasi di akhir tahun 2022 dan membukukan kinerja usaha yang solid di tahun 2023 lalu. 

Hal tersebut turut terefleksikan melalui pertumbuhan pendapatan usaha secara group di kuartal 1-2024 ini yang tumbuh sebesar 18,07% menjadi US$711,98 juta dibandingkan periode sama di kuartal 1-2023 lalu.

Kontribusi peningkatan pendapatan usaha di kuartal 1-2024 didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada lini penerbangan berjadwal sebesar 18,19% menjadi sebesar US$599,01 juta. 

Jumlah pendapatan penerbangan berjadwal tersebut merepresentasikan 84,13% dari total pendapatan usaha yang diraih pada periode kuartal 1-2024.  

Selain itu, pertumbuhan penerbangan tidak berjadwal juga menunjukan potensi yang menjanjikan dengan pertumbuhan mencapai 53,57% menjadi sebesar US$19,67 juta. 

Di sisi lain, lini pendapatan lainnya juga turut menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan mencatatkan peningkatan sebesar 11,92% menjadi US$92,28 juta. 

Baca juga : 1 Sudah WNI, Ini 2 Pemain Yang Akan Dinaturalisasi PSSI

Pencapaian ini menjadi sebuah fundamen penting bagi kinerja usaha Garuda Indonesia di tengah pembukuan kinerja kuartal awal tahun ini. 

Pada kinerja kuartal  yang dikenal sebagai periode low season bagi industri penerbangan tersebut, perusahaan secara group turut mencatatkan rugi bersih kuartal 1-2024 sebesar US$86,82 juta, yang menunjukkan tren penurunan sebesar 21,10% dibandingkan catatan rugi besar pada kuartal 1-2023 sebesar US$110,04 juta.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan, langkah peningkatan kinerja usaha terus di optimalkan dengan memperkuat fundamen kinerja perusahaan, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi dan margin. 

”Upaya tersebut kami lakukan dengan turut memperkuat portofolio bisnis, baik melalui perluasan jaringan penerbangan, peningkatan trafik penumpang, optimalisasi lini pendapatan ancillary, hingga penerapan cost leadership secara berkelanjutan guna mendorong kinerja usaha yang semakin agile dan adaptif dalam mengoptimalkan potensi pendapatannya," ujarnya

Sepanjang kuartal 1- 2024, Garuda Indonesia group mencatatkan  konsistensi peningkatan frekuensi penerbangan menjadi sebesar 39,7 ribu penerbangan atau tumbuh sebesar 15 % dibandingkan jumlah frekuensi penerbangan di kuartal 1-2023. 

”Pertumbuhan ini yang turut diselaraskan dengan komitmen menjaga level of safety pada fokus intensifikasi perawatan armada sepanjang kuartal 1-2024 sejalan dengan peningkatan frekuensi penerbangan tersebut. Hal ini yang tidak dapat dipungkiri terefleksikan melalui peningkatan beban operasi yang juga dikontribusikan oleh optimalisasi perawatan armada yang dijalankan Garuda Indonesia”, jelas Irfan.

Baca juga : 120 Ribu Jemaah Haji Indonesia Akan Gunakan Layanan Fast Track

Kinerja operasional juga menunjukkan landasan kinerja yang kuat, di mana Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak total 5,42 juta penumpang di sepanjang kuartal 1-2024, atau meningkat sekitar 19% dibandingkan jumlah penumpang pada kuartal 1-2023. 

Jumlah tersebut, terdiri dari 2,42 juta penumpang Garuda Indonesia sebagai mainbrand dan 3,00 juta penumpang Citilink. 

Trafik penumpang di periode tersebut, juga mencatatkan peningkatan signifikan, penumpang rute penerbangan internasional tercatat tumbuh sebesar 47,59% dibandingkan pada kuartal 1-2023, menjadi 536.441 penumpang.

“Pertumbuhan signifikan penumpang rute internasional tersebut menjadi outlook menjanjikan dan menandakan momentum pemulihan bagi trafik penerbangan internasional Garuda Indonesia di tahun 2024. Kedepannya akan terus kami optimalkan dengan berbagai upaya peningkatan frekuensi penerbangan secara terukur selaras dengan peningkatan demand pasar,” papar Irfan.

Dari sisi capaian Seat Load Factor (SLF), hingga akhir kuartal 1-2024 lalu, Garuda Indonesia mencatatkan rata-rata tingkat keterisian sebesar 74,66%. Sementara itu, dari sisi angkutan kargo Garuda Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 16 ribu ton kargo yang didominasi oleh pengiriman kargo domestik.

Selaras dengan upaya peningkatan kapasitas produksi, perusahaan kata Irvan akan fokus mengoptimalkan pendapatan usaha melalui sejumlah aksi korporasi, di antaranya  Garuda Indonesia menargetkan penguatan armada dengan penambahan 8 pesawat yang terdiri atas 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG dan 4 wide-body jenis Boeing 777-300ER (2) dan Airbus 330-300 (2) yang akan datang secara bertahap di sepanjang 2024 untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

Baca juga : Airlangga Paparkan UMKM Dan UU Ciptaker

"Kami optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia. Sejalan dengan proyeksi IATA yang meramalkan industri penerbangan tahun ini akan menyelesaikan fase recoverynya secara bertahap,” jelas Irfan.

Optimisme tersebut, juga tercermin dari proyeksi target pertumbuhan penumpang Garuda Indonesia di sepanjang tahun 2024, yakni meningkat sedikitnya 40% dibandingkan dengan capaian jumlah angkutan Garuda Indonesia pada tahun sebelumnya. 

“Sejumlah tantangan industri penerbangan di tahun 2024 menjadi fokus kami dalam mengakselerasikan kinerja termasuk terkait dengan supply chain pada sektor industri pesawat dan penunjangnya, volatilitas nilai tukar mata uang, hingga fluktuasi harga avtur yang kami terus mitigasi melalui berbagai pendekatan strategis pengelolaan beban usaha serta turut diseleraskan dengan optimalisasi profitabilitas”, jelas Irfan.

Berangkat dari capaian kinerja yang menunjukkan upaya perbaikan dan luasnya potensi pengembangan usaha yang dapat dimaksimalkan di fase pascapandemi, Garuda Indonesia optimis dapat mengejar akselerasi performa perusahaan yang adaptif, agile sehingga siap untuk menjadi bisnis yang menguntungkan. 

”Hal ini yang juga selaras dengan optimisme kami di tengah kesiapan operasional penerbangan haji yang akan mulai dilakukan pada kuartal 2-2024 serta sejumlah penjajakan kolaborasi strategis bersama mitra korporasi seperti kerja sama codeshare bersama Qatar Airways melalui pengoperasian rute Jakarta – Doha, penambahan frekuensi penerbangan pada rute penerbangan berkinerja positif, optimalisasi ancillary revenue, perluasan pangsa pasar kargo serta optimalisasi kinerja anak usaha” tutup Irfan.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.