Dark/Light Mode

Kampanye Sepekan1Buku Dapat Tingkatkan Literasi Siswa

Rabu, 8 Mei 2024 21:53 WIB
Kampanye Sepekan1Buku, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/5). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kampanye Sepekan1Buku, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/5). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Gerakan Indonesia Membaca (GIM) merupakan langkah penguatan literasi. Salah satu kegiatannya adalah Sepekan1buku.

Kampanye Sepekan1Buku memberikan pelatihan cara menulis resensi kepada siswa-siswi tingkat menengah. Mereka diajarkan bagaimana mengemas ulang informasi dari resensi buku yang telah dibuat ke dalam bentuk video resensi yang kemudian dibagikan melalui media sosial.

"Penggunaan media sosial menargetkan jangkauan luas promosi di kalangan pelajar. Sepekan1Buku mengajak kalangan pelajar terbiasa membaca buku dan meningkatkan literasinya," kata Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Nurhadisaputra, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (8/5).

Baca juga : Membiasakan Membaca Nyaring dan Manfaatnya untuk Tingkatkan Literasi

Meski Indonesia diakui sebagai negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak kedua di dunia setelah India, namun hasilnya tidak berbanding lurus dengan kondisi literasi yang ada. Perlu kesadaran pentingnya memiliki literasi.

Tantangan saat ini dan di masa depan selalu berubah. Kehadiran Artificial Intelligence (AI) adalah buktinya. Dengan teknologi yang amat canggih, pasti ada kelebihan dan kekurangan yang harus disikapi dengan bijak.

Literasi harus ditingkatkan dengan banyak membaca agar terbangun karakter yang baik dan mempunyai dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar," pesan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumut Dwi Endah Purwanti.

Baca juga : Perpusnas Kenalkan Program Sepekan 1 Buku, Strategi Tingkatkan Literasi Siswa

Di kalangan dunia pendidikan, menurut Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis, sekolah saat ini terus berusaha memperbaiki kualitas pengajaran dan mendorong agar peserta didik banyak membaca. Guru sebagai ujung tombaknya. Karena selengkap apa pun sarana-prasarana sekolah, jika kualitas guru tidak bagus, maka tidak akan ada pencapaian yang baik.

Namun begitu, ia meminta buku yang tersedia di sekolah adalah yang berkualitas. "Buku yang menarik serta dapat membuka wawasan dan cakrawala berpikir," tambah Haris.

Cita-cita mencapai Indonesia Emas pada 2045 tidak berhenti pada kerja keras satu pihak tapi memerlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah agar dapat hasil yang maksimal.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.