Dark/Light Mode

Pasarnya Bisa Capai 16 Triliun Dolar AS, Token RWA Bakal Dominasi Dunia Kripto

Senin, 3 Juni 2024 22:00 WIB
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Ist)
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Token Real Word Assets (RWA) diproyeksikan akan mendominasi dunia kripto di masa depan berkat keunggulan teknologi smart contract blockchain dan adopsi yang semakin luas.

Pasar token RWA diperkirakan bisa mencapai nilai 16 triliun dolar AS pada tahun 2030. Angka ini mencerminkan potensi besar dari token RWA yang merupakan token khusus yang merepresentasikan aset nyata di dunia fisik seperti emas, saham, rumah, dan aset lainnya. Token ini dibuat melalui proses tokenisasi menggunakan smart contract di blockchain dan dapat ditransaksikan layaknya token berbasis blockchain lainnya.

Oscar Darmawan, CEO Indodax mengatakan, token RWA memungkinkan aset fisik untuk diubah menjadi aset digital yang bisa diperdagangkan di blockchain. Contoh aset dunia nyata yang bisa di-tokenisasi antara lain rumah, mobil, perhiasan, logam mulia, dan saham.

Baca juga : Surveinya Bagus, Direstui KIM

"Proses ini mirip dengan konsep saham yang dibuat dalam bentuk digital dan diperjualbelikan di bursa, tetapi dengan token RWA, perdagangan dilakukan di jaringan blockchain,” ujarnya.

Selain itu, token RWA dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman atau menghasilkan dividen seperti halnya saham. Misalnya, sertifikat tanah yang di-tokenisasi bisa digadaikan untuk pinjaman, atau token tersebut dapat memberikan pendapatan pasif kepada pemiliknya.

Namun, ada beberapa tantangan dalam mengadopsi token RWA. Masalah hukum dan peraturan, terutama pada transaksi lintas negara, serta masalah kepercayaan antara penyedia jasa dan pengguna masih menjadi kendala utama. Selain itu, perubahan mindset dan adopsi teknologi oleh pemilik aset dunia nyata juga menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga : Didukung Golkar, Mochtar Serius Maju Walkot Bekasi Di Pilkada 2024

Meskipun demikian, kata dia, token RWA memiliki potensi besar untuk melaju dengan momentum yang kuat. RWA bisa jadi akan menjadi gainer terbesar di bull market mendatang, karena banyaknya uang dari aset dunia nyata yang akan mengalir ke pasar kripto.

Tapi perlu diingat, naik turun token akan mengikuti basis aset fisiknya, atau skema bagi hasilnya. Sehingga tidak seperti Bitcoin yang naik turunnya harga sesuai dengan supply dan demand. Di Indonesia sendiri ada token asli RWA sejak 2019, bernama lyfe.

"Token RWA membuka peluang investasi baru yang sebelumnya tidak terjangkau oleh banyak orang. Dengan tokenisasi aset dunia nyata, kita dapat melihat likuiditas yang lebih tinggi dan manajemen aset yang lebih efisien. INDODAX mendukung inovasi ini dan siap menjadi bagian dari masa depan transaksi digital,” katanya.

Baca juga : PNM Berhasil Salurkan 12,5 Triliun Dan Berdayakan 15,1 Juta Nasabah Ultra Mikro

Salah satu proyek kripto yang sudah mengusung tokenisasi RWA, yakni Ondo. Seperti diketahui, Ondo Finance adalah proyek Coinbase yang membawa solusi keuangan unik dengan mengkombinasikan aspek keuangan tradisional (TradFi) dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Proyek ini menggabungkan aset dunia nyata atau real-world asset (RWA) dengan teknologi blockchain. Tujuannya, menawarkan produk keuangan dan layanan berkualitas institusi bagi siapapun.

Oscar menambahkan, Indodax menyediakan token Ondo di platform exchange miliknya untuk diperdagangkan. Di Indodax sejak awal Januari 2024 ONDO menempati posisi 7 volume terbesar dengan nilai Rp 1,493 T, bahkan sejak bulan Mei pun, ONDO menempati posisi 9 volume terbesar dengan nilai Rp 242,59 M. Beberapa trader dan investor bisa bertransaksi dengan mudah setelah melakukan riset mandiri (DYOR) dan mempertimbangkan untuk membeli dan menjual aset RWA terkait finance ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.