Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Rupiah Dan Daya Beli Loyo, Industri Otomotif Babak Belur
Rabu, 19 Juni 2024 13:16 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Rupiah pagi ini masih melemah di level Rp 16.388 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah berdampak terhadap industri otomotif.
Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan, dolar makin menguat. Semua mata uang sedang keok hadapi dolar.
Baca juga : Sudirman Said: Teater Potensi Jadi Industri Kreatif Bertaraf Internasional
Menurut dia, pelemahan rupiah ini memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positinya menguntungkan perusahaan yang ekspor. Sementara, negatifnya harga bahan baku impor makin mahal.
“Industri otomotif nggak bisa asal naikkan harga saat ini. Apalagi, pasar otomotif dan daya beli masyarakat sedang loyo,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, Selasa (18/6/2024)
Baca juga : Pemprov Jabar Dorong GIPI Kelola Industri Pariwisata Jabar Secara Profesional
Menghadapi pelemahan rupiah ini, pengusaha memilih melakukan efisiensi. Karena itu, untuk mengantisipasi pelemahan rupiah ini, dia meminta, pemerintah membenahi fiskalnya dan daya beli masyarakat. “Kita harus belajar dari krisis 98,” sarannya.
Dia melanjutkan, pemerintah harus berhati-hati dalam berutang. Pemerintah juga harus menghemat anggaran dengan fokus pada program-program yang bisa mengerek daya beli masyarakat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya