Dark/Light Mode

Ekosistem Kendaraan Listrik Di Depan Mata, Jokowi: Satu Per Satu Terlihat Nyata

Rabu, 7 Agustus 2024 11:39 WIB
Jokowi saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024). (Foto: YouTube)
Jokowi saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi gembira, karena rencana membangun ekosistem besar kendaraan listrik, sudah mulai memperlihatkan hasil. “Satu per satu mulai kelihatan nyata, dan betul-betul sudah ada di negara kita, Indonesia,” kata Jokowi saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024).

Jokowi menjelaskan, upaya mewujudkan ekosistem besar kendaraan listrik itu dimulai dengan menyetop ekspor nikel dalam bentuk mentah pada tahun 2020.

Saat itu, langkah tersebut banyak mendapat tentangan dari dalam negeri. Karena pada saat awal, Indonesia kehilangan kurang lebih 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp 20-an triliun.

Baca juga : Maroko Punya Super Komputer Tercanggih

“Tapi saat itu saya meyakini, bahwa penyetopan ekspor raw material ini akan membuat nilai tambah melompat naik. Seperti tadi disampaikan Pak Menko Luhut Binsar Pandjaitan, nilai ekspor nikel kita saat ini sudah mencapai 34 miliar dolar AS. Sebelumnya, Rp 33 triliun. Melompat kira-kira Rp 510 triliun. Lompatan yang sangat besar sekali,” papar Jokowi.

Langkah itu penuh perjuangan karena di awal-awal banyak yang tidak setuju, banyak pro dan kontra. Apalagi, Indonesia juga digugat oleh Uni Eropa. Hasilnya, kalah.

Namun Jokowi menekankan, Indonesia adalah negara yang berdaulat. Kepentingan nasional adalah segala-galanya. Indonesia tidak bisa didikte oleh siapa pun.

Baca juga : Ditemani Pak Bas & Pak Tik, Jokowi Rapat Perdana Dengan Forkopimda Di IKN

"Saya sampaikan kepada menteri, maju terus. Digugat kalah, banding. Nanti nggak tahu kalah lagi apa nggak, tapi kita sudah punya industri EV atau EV battery. Jadi, yang kita impikan, sebuah ekosistem besar kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi, satu persatu mulai kelihatan," beber Jokowi.

Indikator terwujudnya mimpi itu terlihat dari smelter nikel dan turunannya di Morowali, Weda Bay dan lokasi-lokasi lain yang sudah mulai berjalan.

Di bulan Agustus ini dan September nanti, smelter PT Freeport dan PT Amman di Sumbawa dan Gresik juga akan berproduksi.

Baca juga : Mendarat Di Balikpapan, Jokowi Touring Bareng Influencer Ke IKN Nusantara

Selain itu, smelter bauksit yang ada di Mempawah, Kalimantan Barat juga akan mulai percobaan pada bulan ini. Maksimal bulan depan.

"Kalau semuanya jadi, sekali lagi, ekosistem akan terbangun. Kita bisa masuk ke global supply chain. Itu akan memberikan nilai tambah yang besar, baik dalam hal rekrutmen tenaga kerja atau pertumbuhan ekonomi," tutur Jokowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.