Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Lanjutkan Program Jokowi
Pemerintahan Prabowo Mau Bikin Badan Karbon
Jumat, 16 Agustus 2024 07:05 WIB

Sebelumnya
Sementara, Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam pengelolaan karbon. Potensi yang dimiliki Indonesia untuk mengaplikasikan Carbon Capture and Storage dan Carbon Capture Utilisation and Storage (CCS/CCUS) akan dimanfaatkan sebagian besar untuk kebutuhan domestik.
CCS/CCUS merupakan teknologi inovatif yang memungkinkan emisi karbondioksida dipisahkan dari sumbernya, diangkut dan disimpan secara permanen di bawah tanah.
Teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri, seperti pembangkit listrik, industri berat dan manufaktur.
Baca juga : Piala Super Eropa 2024, Los Blancos Raih Gelar Keenam
“Kita mengutamakan untuk capture CO2 di dalam negeri dulu sebelum dijadikan hub,” ujarnya di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Untuk memberikan landasan dan kepastian hukum, Arifin mengatakan, Presiden telah meneken Peraturan Presiden nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.
Dengan salah satu substansi utamanya, tercantum pula kapasitas penyimpanan untuk domestik, dengan minimum 70 persen dari total kapasitas penyimpanan dan dapat disesuaikan untuk kepentingan nasional.
Baca juga : Kimberly Ryder, Bingung, Suami Ogah Bercerai
Selain itu, pada tahun 2023 Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Dengan memiliki landasan hukum tersebut, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pionir di asia Tenggara yang terdepan dalam membuat regulasi mengenai CCS/CCUS.
“Malaysia saja belum, Malaysia baru September. Kita udah duluan, udah sekitar 6 bulan,” imbuh Arifin.
Baca juga : Jokowi Beri Bintang untuk Prabowo, Luhut, Erick, Paloh
Menurut arifin, Indonesia memiliki potensi kapasitas penyimpanan CO2 Indonesia sangat besar, yakni mencapai 577,6 Giga Ton. Terdiri dari potensi saline aquifer sebesar 572,8 Giga Ton dan depleted oil & gas sebesar 4,8 Giga Ton.
Seluruh potensi penyimpanan CO2 tersebut tersebar dari ujung barat hingga timur di wilayah Indonesia. DIR
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Jumat, 16 Agustus 2024 dengan judul "Lanjutkan Program Jokowi, Pemerintahan Prabowo Mau Bikin Badan Karbon"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya