Dark/Light Mode

Naikkan Pendapatan Nasabah, Cara PNM Jauhkan Masyarakat Dari Bank Emok

Senin, 19 Agustus 2024 18:42 WIB
Nasabah binaan program PNM Mekaar. Foto: Istimewa
Nasabah binaan program PNM Mekaar. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak bergabung menjadi bagian dari holding ultra-mikro yang menempatkan BRI sebagai pimpinan holding, bersama Pegadaian, PNM lebih fokus menyasar usaha ultra-mikro.

Karakter usaha ultra-mikro tentu sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. Karakter yang melekat dengan kemiskinan inilah yang menjadikan masyarakat rentan dengan lilitan Bank Emok.

Program Mekaar memang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrem dengan mengintegrasikan data dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Berkembangnya program Mekaar diharapkan masyarakat lebih cerdas finansial sehingga tidak terlilit aktifitas Bank Emok.

Baca juga : Tingkatkan Pembiayaan, BCA Syariah Kembali Hadir di BCA Expo 2024

Program Mekaar juga mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra-mikro melalui target memperluas kesempatan masyarakat dalam mengaktualisasikan kemampuan produktifnya.

Hal ini dilakukan oleh program Mekaar dengan memberikan permodalan bukan saja kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, juga kepada masyarakat yang belum memiliki usaha namun punya kemauan kuat berusaha.

Indef melihat bahwa dari sektoral ekonomi, program Mekaar telah memiliki dampak langsung terhadap perubahan aset (capital stock) yang terjadi pada seluruh sektor. Namun yang terbesar dialami oleh sektor primer yakni pertanian (1,78 persen), peternakan (1,07 persen), dan perkebunan (0,79 persen).

Sementara itu, terdapat pula sektor-sektor lain yang tidak diintervensi secara langsung oleh program pembiayaan PNM Mekaar, namun terbukti menerima pengaruh positif.

Baca juga : Bangun Jembatan Gantung, BRI Dorong Ekonomi Masyarakat Desa dan Mobilitas Warga

Perubahan aset paling besar terlihat di sektor bangunan (3,51 persen), industri karet plastik (1,47 persen), dan industri alat angkutan (1,21 persen). Dari sisi pendapatan rumah tangga, program pembiayaan Mekaar meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36 persen hingga 1,71 persen.

Dari sisi omzet dan profit usaha, setiap peningkatan 1 persen besaran plafon kredit Mekaar akan meningkatkan besaran omzet sebesar 0,066 persen. Setiap peningkatan 1 persen besaran plafon kredit Mekaar akan meningkatkan besaran profit sebesar 0,060 persen.

LPEM FEB UI pada tahun 2022 juga mencatat dalam hal pengentasan kemiskinan bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1 persen akan mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut Multidimensional Poverty Index (MPI) sebesar 0,004 persen.

Keberhasilan program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tidak terlepas dari kemampuan program ini dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif.

Baca juga : Pengembangan Kemitraan Perkebunan Sawit Yang Transparan Untungkan Masyarakat

Guru besar dari Universitas Jenderal Soedirman, Imam Widhiono yang banyak berkecimpung dalam program pemberdayaan masyarakat mengatakan cara paling tepat untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya Bank Emok adalah menaikkan pendapatan masyarakat.

"Untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya Bank Emok salah satunya perlu terus diupayakan bagaimana meningkatkan pendapatan mereka," papar Imam.

Dia menilai langkah PNM melakukan pembiayaan dan pendampingan merupakan upaya yang tepat agar masyarakat terhindar dari Bank Emok.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.