Dark/Light Mode

Dua Anak Usaha Pertamina Sinergi Garap Bisnis Karbon

Rabu, 25 September 2024 07:05 WIB
Foto: Dok Pertamina
Foto: Dok Pertamina

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina International Shipping (PIS), menjalin kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan bisnis karbon. Upaya dekarbonisasi diharapkan memberikan kontribusi dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Kedua anak usaha Pertamina ini menyepakati awal kerja sama penyediaan transportasi Liquefied Karbon Dioksida (LCO2), dan receiving terminal dalam pengembangan bisnis karbon.

Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara PHE dan PIS terkait Joint Study Penyiapan Transportation & Receiving Terminal LCO2.

Kerja sama ini memungkin PHE dan PIS mengambil peran/posisi di new business CCS (Carbon Capture and Storage), terutama pada CO2 transport dan CO2 storage.

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim menjelaskan, PHE dan PIS akan bersinergi dalam melakukan potensi kerja sama penyediaan transportasi melalui laut, dengan menggunakan moda kapal untuk penyediaan transportasi dan terminal penerima onshore.

Baca juga : Kocek Negara Bakal Hemat Rp 404 Triliun

Serta offshore floating storage Liquefied CO2 dalam pengembangan bisnis karbon yang dikelola PHE beserta afiliasinya.

Chalid menegaskan, PHE akan terus berupaya mendukung dual growth strategy Pertamina.

“Caranya, dengan memperkuat base business hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional, dan terus mengupayakan dekarbonisasi,” kata Chalid dalam keterangan resmi, Sabtu (21/9/2024).

Salah satunya dengan penerapan CCS/CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage). Sinergi dan kerja sama yang dibangun bersama PIS, diharapkan mampu memastikan pelaksanaan program CCS/CCUS yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sekaligus mendukung program Pemerintah untuk pencapaian target dekarbonisasi.

“PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), serta mengutamakan aspek safety,” ujarnya.

Baca juga : Lelaki Penyuka Sesama Jenis Rawan Kena Mpox

PHE juga berkomitmen pada 10 Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

“PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022,” ucapnya.

Di samping itu, lanjutnya, PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional. Ini untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia.

“Yakni dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance,” pungkasnya.

Chief Executive Officer (CEO) PIS Yoki Firnandi menambahkan, kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi PIS dalam memasuki fase pengangkutan karbon, sebagai salah satu komoditas yang menjanjikan di masa depan.

Baca juga : Garuda Muda Siap Unjuk Gigi

“PIS menyambut positif sinergi pengembangan bisnis CCS/CCUS bersama PHE ini dengan segenap kesiapan armada, dan infrastruktur yang kami miliki,” ujarnya.

Menurut Yoki, dukungan Pemerintah melalui regulasi saat ini juga memungkinkan pihaknya di Pertamina Group, untuk berkontribusi lebih nyata dalam upaya menekan 30 persen emisi karbon perusahaan pada 2030. Sekaligus mengejar NZE pada 2060.

Dia menekankan, kesiapan PIS dalam upaya dekarbonisasi ini terukur dari kekuatan armada green ships, penggunaan bahan bakar alternatif, hingga kepemilikan green terminal.

MoU ini, sambung Yoki, menunjukkan komitmen PHE dalam penurunan emisi karbon.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.