Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pipindo Janji Perkuat Industri Pertahanan

Selasa, 3 Desember 2019 03:16 WIB
Wakil Ketua Pipindo Sunanto Ajidarmo saat acara Deklarasi Pipindo, di Jakarta, Senin (2/12). (Foto : DNU/Rakyat Merdeka)
Wakil Ketua Pipindo Sunanto Ajidarmo saat acara Deklarasi Pipindo, di Jakarta, Senin (2/12). (Foto : DNU/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhimpunan Industri Pertahanan Indonesia (Pipindo) berkomitmen memberi lompatan besar dalam pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Khususnya yang terkait kebutuhan produk berteknologi tinggi yang sejauh ini belum terpenuhi atau belum dimiliki indonesia.

Wakil Ketua Pipindo, Sunanto Ajidarmo mengatakan, beberapa contoh produk yang belum bisa terpenuhi itu diantaranya teknologi dasar untuk peroketan, propelan, dan peluru kendali. Begitu juga dengan teknologi dasar permesinan, serta teknologi dasar komponen perelektronikan.

"Teknologi semacam itu di Indonesia masih tertinggal. Karena itu, kami ingin memetakan kekuatan yang ada sekarang untuk kemudian kita sama-sama menggempur kelemahan ini agar permasalahan tersebut tidak berlarut-larut," kata Sunanto usai acara Deklarasi Pipindo, di Jakarta, Senin (2/12).

Baca juga : Perbanyak Startup Dan Perkuat Industri Manufaktur

Dia menjelaskan, Pipindo sendiri saat ini beranggotakan 9 BUMN dan 15 BUMS yang fokus pada industri persenjataan. Kehadiran organisasi yang dibentuk 27 November lalu itupun, kata dia, sebagai bentuk upaya menjawab keinginan Presiden Jokowi memperkuat industri pertahanan dalam negeri, sekaligus menciptakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang modern.

"Saya sendiri sudah bertemu dengan Pak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Saat bertemu beliau juga menginstruksikan agar ketertinggalan ini harus dikejar. Alasannya karena beliau tak mau Indonesia yang merupakan negara besar, industri pertahanannya kalah dari negara lain," ujarnya.

Sunanto lantas menilai, ketertinggalan Indonesia dalam pengembangan industri pertahanan karena terlena dengan situasi jarang terjadi perang. Padahal, pengembangan maupun pengadaan alutsista harus terus dilakukan.

Baca juga : Pelaku Usaha Optimis Periklanan Jadi Industri Kreatif yang Menjanjikan

"Saat ini perang memang jarang. Tapi pengadaan alutsista harus terus menerus dilakukan. Uang kita sekarang juga banyak yang mengalir keluar untuk membeli alutsista dari negara lain. Padahal, kalau uang itu tetap digunakan di indonesia, bisa untuk membangun kapabiliti industri pertahanan atau ekonomi kita," paparnya.

Sekjen Pipindo, Adi Sasongko menambahkan, tujuan pembentukan Pipindo untuk menjawab kemauan Presiden tentang upaya mengoptimalkan kerja sama antara BUMN dan BUMS yang selama ini terkesan sendiri-sendiri. "Harapannya, kalau BUMN dan BUMS bisa bersatu, maka kebutuhan tentang alutsista ini bisa dipenuhi lebih maksimal," kata Adi.

Selain itu, kata dia, Menhan Prabowo Subianto juga pernah mengutarakan keinginannya untuk mengakselerasi kemampuan dan kekuatan pertahanan Indonesia, termasuk memanfaatkan seluruh kemampuan bangsa. "Anggota Pipindo terbuka untuk siapa saja asalkan anggotanya adalah industri pertahanan. Harapannya anggota nanti dapat bersinergi dan satu suara membangun Indonesia," ujarnya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.