Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ganti Nama Jadi Cinepolis, Cinemaxx Dirombak Total

Kamis, 5 Desember 2019 01:16 WIB
Duta Besar Meksiko Untuk Indonesia Armando Alvarez (kemeja putih) bersama CEO PT Cinemaxx Global Pasifik Gerald Dibbayawan (kiri), Managing Director of Asia and Middle East Cinépolis Javier Sotomayor (kedua dari kiri) Direktur Eksekutif Cinépolis Indonesia Brian Riady (kedua dari kanan) usai meresmikan Cinepolis di mall Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu (4/12). (Foto: Merry Apriyani/RM)
Duta Besar Meksiko Untuk Indonesia Armando Alvarez (kemeja putih) bersama CEO PT Cinemaxx Global Pasifik Gerald Dibbayawan (kiri), Managing Director of Asia and Middle East Cinépolis Javier Sotomayor (kedua dari kiri) Direktur Eksekutif Cinépolis Indonesia Brian Riady (kedua dari kanan) usai meresmikan Cinepolis di mall Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu (4/12). (Foto: Merry Apriyani/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Cinemaxx Global Pasifik, salah satu grup bioskop terbesar di Indonesia, mengumumkan rebranding. Jaringan bioskop yang didirikan Lippo Group itu mengusung nama baru, dari Cinemaxx menjadi Cinepolis.

Cinepolis yang merupakan jaringan bioskop asal Meksiko yang bukan nama baru di industri hiburan. Didirikan sejak 1971, Cinepolis kini telah memiliki lebih dari 5.600 layar bioskop yang tersebar di 17 negara. Diklaim memiliki jumlah penonton terbesar kedua di dunia dengan 338 juta penonton per tahun.

Direktur Eksekutif Cinépolis Indonesia, Brian Riady, mengatakan pengumuman ini menandai era baru bagi perusahaan. "Rebranding ke Cinepolis menandai langkah besar dalam aspirasi untuk menjadi kekuatan yang dominan di industri perfilman Indonesia. Cinepolis adalah pelopor dalam inovasi sinema dan pemimpin global dengan kehadiran di 18 negara di seluruh dunia," jelas Brian, di Mall Pejaten Village, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

CEO PT Cinemaxx Global Pasifik, Gerald Dibbayawan, mengatakan, pihaknya melakukan banyak transformasi bersamaan dengan perubahan nama. "Jadi ketika memutuskan mengubah nama dan identitas, itu bukan hanya mengganti bagian luarnya saja. Tapi kami melakukan banyak hal, berubah, bertransformasi dengan konsep-konsep inovasi pastinya sesuai dengan kebutuhan penggemar film," jelas Dibbayawan.

Baca juga : Jatim Jadi Provinsi Terbaik Di Program Inovasi Desa

Wajah Baru, Konsep Baru

Wajah baru saja tidak cukup, Cinepolis mengusung beberapa hal baru dalam layanannya. Sejumlah studionya mendapat penyegaran tampilan. Lobi bioskop didesain ulang untuk menampilkan kesan dramatis dan dinamis area candy bar yang penuh warna. Kios e-Ticketing, memudahkan pembelian tiket tanpa antre.

Terdapat Cinepolis VIP, ruang tunggu yang menampilkan kemewahan terlihat dari furniture dan desain interior. Selain itu terlihat juga bar kecil, untuk menyediakan makanan dan minuman sambil menunggu film diputar.

Masuk ke ruang bioskop dengan sistem proyeksi Laser RGB di semua auditorium, untuk menghadirkan kualitas gambar yang sangat cerah dan realisme tak tertandingi.

Baca juga : Dilantik Jadi Ketua Komisi XI, Dito Langsung Tancap Gas

Cinepolis juga menawarkan dua auditorium bioskop ”bersusun", yang dirancang dengan cerdas untuk memadukan tempat duduk reguler dengan tempat duduk Cinepolis VIP di auditorium yang sama.

Selain VIP, konsep lainnya diunggulkan adalah adanya ruang bermain anak, ketika orang tua menikmati film. Area ini diisi tenaga profesional yang menjaga dan memberikan dongeng menghibur khas anak-anak.

Bagi milenial, konsep studio dengan beanbag. Sudut yang diyakini bakal Instagramable. Lalu, ada juga Cinepolis JOMO, ini membawa Cinepolis menjadi bioskop pertama di Indonesia dengan kursi yang memanjang ke depan untuk setiap penonton.

Managing Director of Asia and Middle East Cinépolis Javier Sotomayor mengatakan pihaknya senang membawa pengalaman 48 tahun di dunia untuk melayani penonton bioskop di seluruh dunia ke Indonesia.

Baca juga : Sri Mulyani Lanjut Jadi Menkeu, Rupiah Dan IHSG Kembali Bersinar

"Melihat populasi yang besar di Indonesia, ini tentu membuat kami yakin untuk menghadirkan Cinepolis. Apalagi jumlah penonton bioskop yang setiap tahunnya meningkat. Kami targetkan 2020, penonton kami secara global mencapai 400 juta. 20 jutanya kami harapkan dari masyarakat Indonesia," tandas Sotomayor. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.