Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus menunjukkan dedikasinya untuk menjadi perusahaan transportasi yang modern, terintegrasi, dan berkelanjutan selama era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sejak 2016, KAI telah melakukan berbagai inovasi dan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan publik, memperluas jaringan transportasi, serta mendorong integrasi teknologi di seluruh aspek operasionalnya.
Dengan fokus pada transformasi berkelanjutan, KAI berkomitmen untuk terus menjadi penggerak ekonomi Indonesia, tidak hanya melalui peningkatan layanan, tetapi juga dengan menciptakan solusi transportasi yang ramah lingkungan dan mendukung kemajuan ekonomi serta pariwisata nasional. Inilah berbagai pencapaian utama KAI selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, yang mencerminkan dedikasi perusahaan dalam menyediakan layanan kereta api terbaik bagi masyarakat.
2016: Digitalisasi Pelayanan
Pada tahun 2016, KAI memulai era digitalisasi pelayanan dengan menerapkan sistem check-in dan boarding pass. Inovasi ini bertujuan untuk memudahkan proses keberangkatan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional di stasiun-stasiun kereta api. Pelanggan kini tidak lagi perlu mengantre panjang untuk mendapatkan tiket fisik karena proses check-in bisa dilakukan secara mandiri.
Selain itu, pada tahun yang sama, KAI mengoperasikan Stasiun JICT di Tanjung Priok, Jakarta. Langkah ini bertujuan untuk mendukung operasional kereta api yang menghubungkan pelabuhan dengan jaringan kereta api nasional, sehingga memberikan alternatif transportasi yang lebih efisien untuk logistik barang di Indonesia.
2017: Langkah Strategis di Pasar Modal
Pada 2017, KAI resmi mencatat penerbitan obligasi I Tahun 2017 senilai Rp 2 triliun di Bursa Efek Indonesia. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari strategi pendanaan jangka panjang perusahaan untuk mendukung berbagai proyek pengembangan dan modernisasi infrastruktur kereta api.
Selain itu, tahun ini juga menandai uji coba pengoperasian kereta api Bandara Soekarno-Hatta dengan tarif khusus. Kereta ini menjadi solusi transportasi cepat dan terjangkau bagi masyarakat yang ingin menuju Bandara Soekarno-Hatta, sekaligus menjadi alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan moda lainnya.
2018: Layanan Mewah dan Terintegrasi
KAI meluncurkan beberapa layanan baru pada 2018 yang mengedepankan kenyamanan dan keterjangkauan bagi pengguna jasa kereta api. Salah satu yang menjadi sorotan adalah peluncuran kereta api Bandara Minangkabau di Sumatera Barat. Kereta bandara ini menghubungkan Bandara Internasional Minangkabau dengan Kota Padang, memudahkan wisatawan maupun masyarakat lokal untuk bepergian.
Selain itu, KAI meluncurkan kereta api Luxury Class Sleeper Train, yang menawarkan pengalaman perjalanan mewah bagi pelanggan jarak jauh. Kereta ini dilengkapi dengan kursi yang bisa diatur menjadi tempat tidur, fasilitas hiburan, serta pelayanan yang eksklusif.
Baca juga : Di Rapat Paripurna DPRD Jabar, Bey Prioritaskan Pembangunan Berkelanjutan
Tahun 2018 juga menjadi tahun di mana KAI mulai mengoperasikan Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, yang merupakan bagian dari proyek percontohan transportasi massal modern di luar Pulau Jawa. LRT ini melayani masyarakat di wilayah Palembang dan sekitarnya, memperkuat jaringan transportasi perkotaan yang terintegrasi.
2019: Semakin Dekat dengan Pelanggan
Pada tahun 2019, KAI kembali meluncurkan inovasi di bidang digitalisasi dengan menghadirkan fitur pembelian tiket kereta api Lokal melalui aplikasi KAI Access. Inovasi ini tidak hanya memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian tiket, tetapi juga mengurangi penggunaan kertas, sejalan dengan tekad KAI untuk menerapkan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan.
KAI juga mengoperasikan dua layanan kereta api bandara baru pada tahun ini, yaitu kereta api Bandara Internasional Yogyakarta dan kereta api Bandara Adi Soemarmo di Solo. Kedua kereta ini memberikan alternatif transportasi cepat dari pusat kota menuju bandara, mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan.
Untuk memperkuat keuangan perusahaan, KAI juga menerbitkan obligasi II senilai Rp2 triliun, yang digunakan untuk mendukung berbagai proyek pengembangan infrastruktur kereta api di seluruh Indonesia.
2020: Adaptasi di Tengah Pandemi
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 tidak menghentikan KAI untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. KAI berhasil meraih label Safe Guard SIBV berkat konsistensi dalam menerapkan protokol kesehatan di seluruh layanannya. Hal ini membuktikan bahwa KAI senantiasa menjaga keselamatan pelanggan dan pegawainya sepanjang masa pandemi.
Pada tahun ini, KAI juga meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perusahaan untuk terus bertransformasi. Selain itu, KAI mulai menerapkan budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai nilai inti perusahaan, yang diharapkan dapat mendorong KAI menjadi perusahaan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M.Haris Witjaksono (kiri), menyerahkan Sertifikat Safeguard Label kepada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Didiek Hartantyo (kanan) di Kantor Pusat KAI Kota Bandung. (Foto: Dok. KAI)
2021: Integrasi Teknologi dan Layanan Keuangan Digital
Baca juga : Ermalena Muslim Hadiri AFPPD, Bahas Kependudukan Dan Pembangunan Berkelanjutan
Pada tahun 2021, KAI meresmikan pengoperasian KRL Solo-Yogyakarta, yang memperkuat konektivitas di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, KAI mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding, memungkinkan pelanggan untuk melakukan check-in dengan lebih mudah dan aman di masa pandemi.
KAI juga mempercepat waktu tempuh untuk lima kereta api jarak jauh, sehingga memberikan efisiensi waktu perjalanan bagi pelanggan. Selain itu, KAI meluncurkan KAI Pay sebagai metode pembayaran baru di aplikasi KAI Access, memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi secara digital.
2022: Inovasi Teknologi dan Operasional Jalur Kereta Baru
Tahun 2022 menjadi saksi lahirnya berbagai inovasi teknologi di KAI. Salah satu yang paling menonjol adalah penerapan Face Recognition di beberapa stasiun, memungkinkan pelanggan untuk melakukan boarding hanya dengan memindai wajah mereka. Teknologi ini tidak hanya mempermudah proses check-in, tetapi juga meningkatkan keamanan bagi para pengguna kereta api.
Selain itu, KAI kembali mengoperasikan jalur kereta api Garut-Cibatu, yang sebelumnya sempat tidak aktif. Operasional jalur ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata di wilayah Garut, sekaligus memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat di daerah tersebut.
2023: Transportasi Masa Depan Dimulai
Tahun 2023 merupakan tahun yang penuh dengan inovasi dan pencapaian bagi KAI. Perusahaan melakukan rebranding aplikasi KAI Access menjadi Access by KAI, dengan fitur-fitur baru yang lebih ramah pengguna. Selain itu, KAI mengoperasikan LRT Jabodebek secara perdana, menandai dimulainya era baru transportasi massal di kawasan Jabodetabek. LRT Jabodebek merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis yang pertama kalinya hadir melayani masyarakat Indonesia. Untuk pengoperasiannya, LRT Jabodebek menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
Kereta cepat Whoosh juga resmi beroperasi pada tahun ini, memberikan alternatif transportasi cepat bagi masyarakat yang ingin bepergian di rute Jakarta-Bandung. Kereta cepat pertama di Indonesia ini menghubungkan Jakarta dan Bandung, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Beroperasi dengan kecepatan 350 km/jam, kereta cepat Whoosh diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas darat dan memberikan alternatif perjalanan yang lebih cepat serta nyaman bagi masyarakat yang sering bepergian di antara kedua kota besar tersebut. Selain itu, KAI meluncurkan Kereta Suite Class Compartment, yang menawarkan kenyamanan premium bagi pelanggan jarak jauh.
Sebagai bagian dari upaya untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, KAI meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 40 stasiun dan 2 balai yasa. Langkah ini merupakan bagian dari strategi KAI untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung program energi terbarukan pemerintah.
2024: Inovasi Berkelanjutan
Pada tahun 2024, KAI meluncurkan beberapa layanan kereta api baru, yaitu kereta api Papandayan, Pangandaran, dan Malabar, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antardaerah. Selain itu, KAI juga melakukan uji coba penerapan bahan bakar B40 untuk kereta api, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Baca juga : Penting, Dakwah Secara Konstruktif dengan Bingkai Kebangsaan
KAI juga memperpanjang rute kereta api Blambangan Ekspres yang awalnya hanya melayani perjalanan dari Stasiun Ketapang hingga Semarang Tawang Bank Jateng, kini diperluas hingga Stasiun Pasarsenen Jakarta. Hal ini memberikan alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien bagi masyarakat. Selain itu, KAI menyediakan Drinking Water Station di beberapa stasiun, memberikan fasilitas tambahan bagi pelanggan.
Peningkatan fasilitas Stasiun Pasarsenen juga menjadi salah satu pencapaian penting pada tahun ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan. Selain itu, KAI menggunakan kereta ekonomi dan eksekutif new generation stainless steel pada beberapa rute, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih modern dan nyaman.
Pada HUT ke-79 KAI, perusahaan berhasil mencetak dua rekor MURI: pemasangan bendera merah putih terbanyak di rangkaian kereta api batubara di Divre III Palembang dan parade lokomotif varian terbanyak di Daop 8 Surabaya. Penghargaan ini merupakan bukti nyata KAI dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
Pertumbuhan Jumlah Pelanggan yang Signifikan
Kepercayaan publik terhadap kereta api juga terus meningkat, tercermin dari pertumbuhan volume pelanggan yang signifikan. Dari 1 Januari hingga 30 September 2024, KAI Group melayani 338.147.389 pelanggan, terdiri dari 38.667.118 pelanggan kereta api jarak jauh dan lokal yang dikelola KAI (naik 8,46% dibandingkan periode yang sama pada 2023, yaitu 35.650.629 pelanggan), 275.768.006 pelanggan KAI Commuter, 4.178.617 pelanggan KAI Bandara, 14.653.832 pelanggan LRT Jabodebek, 108.836 pelanggan KAI Wisata, dan 4.770.980 pelanggan Whoosh.
Peningkatan volume pelanggan ini didukung juga oleh peningkatan performa ketepatan waktu kereta api, baik dalam keberangkatan maupun kedatangan. Pada Agustus 2024, tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,85%, naik dari 99,76% pada periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, tingkat ketepatan waktu kedatangan tercatat 97,87%, meningkat dibanding Agustus 2023 yang sebesar 95,46%.
Meningkatkan Kepercayaan Publik Melalui Layanan Unggulan KAI
KAI terus berfokus pada penyediaan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, yang berkontribusi pada peningkatan kepercayaan publik. Hal ini terlihat dari berbagai inisiatif layanan unggulan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti anak-anak, penyandang disabilitas, dan peningkatan layanan lost and found. Salah satu bentuk peningkatan ini adalah kenyamanan bagi anak-anak yang bepergian sendiri. KAI telah menerapkan prosedur keamanan yang ketat, di mana setiap anak yang bepergian sendirian mendapatkan perhatian khusus dari petugas, mulai dari proses check-in, selama perjalanan, hingga tiba di stasiun tujuan. Para petugas di stasiun maupun di dalam kereta siap memberikan bantuan ekstra, memastikan perjalanan yang aman dan nyaman, sehingga orang tua merasa tenang ketika anak-anak mereka bepergian dengan kereta api.
Selain itu, KAI juga menyediakan layanan lost and found untuk membantu pelanggan yang kehilangan barang pribadi selama perjalanan. Pelanggan dapat melaporkan barang yang hilang kepada petugas, dan KAI berupaya untuk mengembalikan barang tersebut dengan cepat. Layanan ini merupakan bagian dari upaya KAI dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pelanggannya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap inklusivitas, KAI terus memperbarui fasilitas dan layanan yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Saat ini, hampir semua stasiun dan kereta telah dilengkapi dengan fasilitas seperti kursi roda, guiding block, loket khusus, toilet ramah difabel, serta kursi prioritas. Petugas KAI juga dilatih untuk lebih responsif dalam membantu penyandang disabilitas, termasuk pendampingan selama proses boarding dan selama perjalanan di kereta. Dengan berbagai layanan tersebut, KAI memastikan bahwa transportasi kereta api dapat diakses dengan mudah dan nyaman oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Kepercayaan publik yang terus tumbuh merupakan hasil dari komitmen KAI dalam meningkatkan kualitas layanan, dari ketepatan waktu hingga kemudahan perjalanan, serta menciptakan transportasi yang inklusif, aman, dan nyaman bagi semua pelanggan. KAI akan terus berinovasi untuk memastikan bahwa setiap pelanggan, tanpa terkecuali, merasakan pengalaman terbaik dalam menggunakan layanan kereta api di Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya