Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puskepi : Harga Avtur Pertamina Sangat Bersaing, Waspada Pemain Baru

Rabu, 4 Desember 2019 12:19 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria menyebutkan bahwa alasan harga avtur Pertamina tinggi jangan sampai hanya jadi jalan untuk memasukkan pemain baru di bisnis avtur Indonesia saja.

Karena itu, ia meminta pemerintah harus punya ketegasan bagi pemain avtur baru nantinya yang harus memenuhi persyaratan, avtur produksinya harus di proses di dalam negeri.

"Kalau pemain baru avtur, maka bisa dipastikan mereka akan impor avtur, dan ini bertentangan dengan program pemerintah yang ingin mengurangi defisit neraca perdagangan di sektor migas," katanya.

Baca juga : Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman

Sofyano juga meminta pemerintah untuk mewajibkan pemain avtur selain Pertamina memiliki sarana dan fasilitas avtur, serta tidak boleh menyewa dari Pertamina.

"Pemerintah juga harus mewajibkan para pemain baru tersebut untuk beroperasi di bandara-bandara kecil di seluruh Indonesia juga," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/12).

Sofyano berpendapat, untuk mengurangi defisit perdagangan migas maka sudah saatnya Pemerintah menetapkan Pertamina sebegai agregator BBM jenis solar dan avtur yang sudah bisa disediakan di dalam negeri karena terkait program B 30.

Baca juga : Bereskan Harga Avtur, Menhub Segera Koordinasi dengan Pertamina dan BUMN

Di tempat terpisah Ekonom AEPI, Salamuddin Daeng meminta Pemerintah untuk tidak tergoda lagi  membuka kran impor avtur kepada pihak manapun, baik kepada Pertamina maupun swasta dengan alasan apapun.

"Pemerintah jangan sampai tergoda lagi membuka kran impor avtur, karena impor produk BBM sudah membuat Indonesia terjajah dalam ketergantungan," ujar Daeng.

Pasalnya, kata dia, avtur adalah jenis bahan bakar yang sudah bisa diproduksi oleh kilang dalam negeri. "Jika pemerintah tergoda melakukan impor lagi, apalagi dengan mengizinkan swasta melakukannya maka dikwatirkan kinerja kilang dalam negeri akan terganggu," ujarnya.

Baca juga : Mendagri: Jadikan Perbatasan Sebagai Bumper Zone Untuk Pemerataan Pembangunan

Menurutnya, Pertamina telah berperan dan berkontribusi besar bagi pembangunan energi bangsa dan negara dalam penyediaan dan penyaluran BBM tak terkecuali avtur.

"Jika ada swasta yang bisa bermain di bisnis avtur, maka mereka tidak boleh bersandar pada aset Pertamina dan apalagi hanya meminta lisensi impor demi keuntungan korporasi semata," pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah berencana memasukkan pemain baru di bisnis bahan bakar avtur untuk menjadi pesaing BUMN Pertamina. Langkah ini juga untuk menekan harga avtur yang dinilai lebih tinggi dari negara tetangga seperti Singapura. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.