Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pengamat: Indonesia Kudu Manfaatkan Kebijakan Proteksionis Trump, Terutama Soal Investasi
Kamis, 14 November 2024 12:25 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian ekonomi global membawa dampak besar bagi perekonomian Indonesia.
Karena, menurut Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda, kebijakan ekonomi Trump yang cenderung proteksionis terhadap pasar domestik, akan membatasi masuknya aliran barang dari luar Amerika.
Hal ini akan mempengaruhi perdagangan internasional, termasuk Indonesia. "AS itu salah satu mitra dagang tradisional Indonesia," kata Nailul Huda, dalam wawancara di salah satu kanal berita YouTube, kemarin, Rabu (13/11). Nailul sudah mengizinkan RM.ID mengutip pandangannya dalam wawancara tersebut.
Kebijakan Trump yang membatasi perdagangan dengan negara-negara tertentu, terutama China, kata Nailul, juga akan berakibat pada menurunnya permintaan barang-barang komoditas dari Indonesia yang biasanya digunakan China sebagai bahan baku produksi. Salah satunya CPO atau minyak sawit.
Baca juga : GDPS Dukung Garuda Indonesia Wujudkan Gerakan Net Zero Emission
"Makanya ini saya bilang efeknya domino dari kebijakan pembatasan masuknya barang China ke AS," lanjutnya.
Secara lebih luas, kebijakan Trump yang mengurangi tarif pajak perusahaan di AS dan proteksi barang dalam negeri membuat produk-produk Indonesia terhambat masuk ke pasar AS. Sementara Amerika adalah pasar utama bagi tekstil Indonesia.
"Impact-nya ke Indonesia tentu dari sisi ekspor. Kemudian dari sisi permintaan dari China akan menurun dan membuat pertumbuhan ekonomi kita semakin tertekan," terangnya.
Kondisi ini, menurut Nailul akan menjadi ujian awal bagi Presiden Prabowo Subianto yang diketahui concern pada kampanye peningkatan ekonomi Indonesia di kancah global.
Baca juga : Turun Tangan Dan Indonesia CARE Wujudkan Layanan Kesehatan Gratis Keliling
Meski demikian, ada sisi positif dari kebijakan proteksionis Trump, terutama terkait dengan investasi. Salah satu yang bisa dimanfaatkan Indonesia adalah pembatasan investasi dari China ke AS.
"Ini membuka peluang bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk menarik investasi dari China yang ditolak oleh AS," jelasnya.
Sebagai negara dengan potensi pasar besar, Indonesia bisa menjadi tujuan alternatif investasi yang lebih menarik bagi investor China.
Namun, tantangan terbesar bagi Indonesia adalah mencari pasar baru untuk menggantikan ketergantungan pada AS dan China.
Baca juga : Hilirisasi Jadi Andalan Kejar Target Investasi
"Entah itu di Timur Tengah, Afrika bagian utara ataupun Afrika bagian selatan," tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya