Dark/Light Mode

Kemenperin Ajak Industri Elektronik Rebut Pasar AS

Rabu, 18 Desember 2019 22:28 WIB
Pekerja industri elektronik. (Foto: Ist)
Pekerja industri elektronik. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri elektronik di dalam negeri mengambil peluang ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS), di tengah perang dagang AS dan China. Ini akan menekan defisit neraca perdagangan sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Janu Suryanto mengatakan, sejumlah pelaku industri elektronik nasional telah mengekspor produknya ke AS. Nilainya hingga kuartal III-2019, diproyeksi menembus 1 miliar dolar AS. Capaian tersebut, meningkat sekitar 10 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Yang baru adalah ekspor CCTV, pabriknya ada di Tangerang. Selain itu, produk air purifier juga sudah diekspor, dan tahun depan akan ada ekspor vacuum cleaner," ujarnya. Janu mengemukakan, ekspor ke pasar Paman Sam tersebut, masih cukup prospektif khususnya untuk produk berteknologi tinggi.

Baca juga : Sumur Kedung Keris Produksi 5 Ribu Barel

Janu pun mengaku optimistis, hingga akhir 2019, industri elektronik dapat terus mengerek nilai ekspornya. Sebab, sejumlah perusahaan industri elektronika di Batam, seperti PT Satnusa Persada dan PT Pegatron Technology Indonesia, baru-baru ini mendapatkan kontrak baru untuk memasok produknya ke Amerika Serikat.

“Peluangnya masih terbuka karena berkurangnya pasokan produk elektronika dari China ke Amerika Serikat. Bahkan, LG Electronics Indonesia, juga berencana untuk memasok AC portable ke Amerika Serikat dalam jumlah yang besar," paparnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari-Agustus 2019, nilai ekspor mesin/peralatan listrik mencapai 5,55 miliar dolar AS. Sedangkan, nilai impor mesin/peralatan listrik mencapai 12,60 miliar dolar AS atau menurun sekitar 10,97 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca juga : Kemenperin Ajak Sektor Manufaktur Terapkan Industri Hijau

Janu menambahkan, akan fokus memacu pelaku industri kecil dan menengah sektor elektronik agar mampu mendukung peningkatan produktivitas bagi perusahaan skala besar. “Contohnya, IKM kita dapat memasok charger untuk produk vacuum cleaner yang diproduksi industri besar,” tuturnya.

Karena itu, Kemenperin bakal terus mengajak pelaku IKM agar bisa lebih jauh terlibat dalam rantai pasok sektor elektronik tersebut. “Kami akan bantu melalui kegiatan bimbingan teknis, sertifikasi dan fasilitas lain sesuaikan aturan perundangan yang berlaku,” ujarnya.

Lebih lanjut, Janu menegaskan, pemerintah juga fokus mendorong industri elektronik di dalam negeri agar tidak hanya terkonsentrasi pada perakitan, tetapi juga terlibat dalam lingkaran rantai pasok bernilai tambah tinggi. Langkah strategis ini diwujudkan antara lain melalui peningkatan investasi.

Baca juga : Mendes Resmikan Infrastruktur Perbatasan NTT

Sepanjang 2018, nilai investasi industri elektronik menyentuh angka Rp 12,86 Triliun, naik dibanding 2017 sebesar Rp 7,81 triliun. “Tahun ini, ada beberapa yang akan investasi, misalnya LG mau tambah 100 juta dolar AS lebih,” ungkapnya. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.