Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wabah Corona Hambat Ekspor Manggis ke China, Kementan Alihkan ke AS dan Rusia

Minggu, 9 Februari 2020 23:48 WIB
Manggis kualitas ekspor (Foto: Humas Kementan)
Manggis kualitas ekspor (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wabah virus corona di China tidak hanya menghantui dunia kesehatan, tetapi juga perekonomian masyarakat. Salah satu sektor ekonomi yang terdampak adalah kegiatan ekspor manggis Indonesia. Imbas virus corna, ekspor manggis ke China turun hingga 70 persen.

Salah satu eksportir manggis, Jro Putu Tesan dari Radja Manggis Sejati, mengungkapkan, kendala yang dihadapi yaitu transportasi dan daya beli. Selama ini manggis menuju China diangkut dengan kargo udara menggunakan pesawat komersial. “Namun, sejak adanya wabah ini maskapai penerbangan sudah menutup seluruh penerbangan dari dan menuju China,” ujar dia. 

Baca juga : Bukan Cuma China, Singapura dan Jepang Juga Sudah Mulai Dihindari

Pernyataan tersebut dipertegas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Dody Edward. Kata Dody, tujuh negara sudah menutup perbatasannya dengan China. “China masih menerima impor ke negaranya. Hanya saja ada larangan aktivitas bisnis di luar ruangan hingga 7 Februari 2020. Tentu ini memang menjadi kendala kita karena berpengaruh pada bongkar muat dan pasar lelang,” beber dia.
 
Solusi Jangka Panjang

Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Yasid Taufik, mengungkapkan presentase serapan manggis Indonesia ke China mencapai 80 persen atau 20.000 ton. Ini menjadikan China pengimpor manggis terbesar dari Indonesia. "Imbas corona ini menyebabkan ekspor manggis Indonesia terhambat. Sementara manggis sudah masuk ke musim panen raya,” ucapnya.

Baca juga : Tim India Putri Mundur, Indonesia Siapkan Masker Antivirus

Solusi terkait hal ini adalah dengan melakukan intervensi pasar baru secara cepat ke negara-negara lain. Amerika Serikat, Rusia, Vietnam, dan India dapat menjadi alternatif jangka panjang. “Peluang masuknya manggis ke Amerika Serikat cukup besar. Karena pasar untuk mangga, jambu, dan manggis mencapai 500 ribu ton. Rusia pun memiliki pasar yang terbuka bagi manggis dan regulasinya tidak seketat negara Asia Timur,” kata Yasid.

Yasid memaparkan, negara lain seperti Jerman, Belanda, dan UAE dapat diintervensi melalui pameran-pameran yang diikuti Ditjen Hortikultura bersama pelaku usaha, seperti Fruit Logistica di Jerman, Macfrut 2020 di Italia. “Ada juga One Day with Indonesia Fruit & Coffee yang akan diadakan Kementerian Pertanian di sebelas Negara,” tambahnya.

Baca juga : Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS Ganggu Iklim Usaha dan Investasi

Mengenai solusi jangka pendek, Staf Ahli Menteri bidang Lingkungan Pertanian, Pending Dadih Permana, menuturkan bahwa dibutuhkan sejumlah data dari eksportir, yakni mengenai jumlah pasokan, jadwal kirim, dan realisasi ekspor manggis hingga Mei 2020 ke China. “Tujuannya untuk ditindaklanjuti bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri,” tutup dia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.