Dark/Light Mode

Kolaborasi Petrokimia, Tiphone dan BPTP, Demplot Padi Hasilkan 8 Ton Per Hektare

Senin, 10 Februari 2020 17:11 WIB
Panen padi perdana di lahan demonstration plot (demplot) seluas 5 hektare milik BPTP Sultra di Desa Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, Konawe, Sultra, Minggu (9/2). (Foto: Dok. Petrokimia)
Panen padi perdana di lahan demonstration plot (demplot) seluas 5 hektare milik BPTP Sultra di Desa Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, Konawe, Sultra, Minggu (9/2). (Foto: Dok. Petrokimia)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Petrokimia Gresik bersama Tiphone Mobile Indonesia dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan panen padi perdana di lahan demonstration plot (demplot) seluas 5 hektare milik BPTP Sultra di Desa Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sultra, Minggu (9/2). Estimasi panen pada lahan tersebut diperkirakan mencapai sekitar 7-8 ton per hektar, atau lebih tinggi 2-3 ton per hektar dari rata-rata panen padi di Indonesia.      

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa panen padi ini merupakan awal dari sebuah kerja sama yang lebih besar. Kolaborasi ini berawal dari kesamaan visi di antara pihak-pihak yang terlibat untuk ingin mendukung dan mewujudkan produktivitas pertanian yang tinggi dan berkelanjutan. “Selanjutnya, secara bertahap kami akan kembali melakukan demplot di lahan sawah total seluas 1.000 hektar pada tahun ini,” jelas Rahmad dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (10/2).        

Tahap pertama, lanjut Rahmad, akan dilakukan pada areal sawah seluas 300 hektar di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra. Penanaman akan dimulai pada 15 Februari 2020.      

Baca juga : RI Siap Kolaborasi Bidang Investasi Hingga Teknologi di Hannover Messe

“Untuk kerja sama ini, kami akan mendukung melalui produk pupuk terbaru kami, yaitu NPK Petro Nitrat, dengan dosis 200 kilogram per hektar. Pemupukannya sendiri akan dilakukan pada awal Maret 2020 mendatang,” ujar Rahmad.        

NPK Petro Nitrat adalah pupuk NPK 16-16-16 yang bisa diaplikasikan pada tanaman pangan dan hortikultura. Produk ini dirilis pada 2018 dan telah melewati uji coba pada berbagai tanaman di berbagai daerah. Uji coba ini dilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak independen, khususnya BPTP di berbagai provinsi. “Hasilnya, NPK Petro Nitrat berhasil meningkatkan hasil dan kualitas panen berbagai jenis tanaman di berbagai lokasi,” ujar Rahmad.        

Selain NPK Petro Nitrat, kolaborasi ini juga didukung benih unggul Trisakti milik Tiphone Mobile Indonesia. Benih padi ini bisa dipanen dalam waktu 70-75 hari setelah tanam, jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata benih padi lainnya yang pada umumnya panen mencapai 95-110 hari setelah tanam. Untuk teknis aplikasi produk, dosis pupuk NPK Petro Nitrat adalah 200 kg per hektar (3x aplikasi) dan benih padi unggul Trisakti 25 kg per hektar.      

Baca juga : 5 Menteri dan Insan Pers Bahas Ibu Kota Baru

Petrokimia Gresik berharap agar kolaborasi ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia, khususnya di luar Jawa. Kolaborasi ini pun sangat sejalan dengan arah bisnis Petrokimia Gresik yang saat ini ingin mewujudkan dirinya sebagai perusahaan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan, sekaligus sebagai bentuk penguatan pasar pupuk sektor komersil (non-subsidi).        

“Memang saat ini kami sedang menjalankan program Transformasi Bisnis yang salah satu upayanya adalah meningkatkan kapasitas produk komersil. Harapannya, Petrokimia Gresik bisa bersaing di pasar bebas dan siap menghadapi wacana pengalihan subsidi pupuk oleh pemerintah,” ucap Rahmad.      

Selain melakukan panen padi dalam kunjungannya ke Sultra, Rahmad juga mengunjungi gudang penyangga pupuk di Kendari untuk mengecek langsung dan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani aman. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.