Dark/Light Mode

Bank Mandiri Rogoh Rp 1 Triliun Buat Asuransi Tenaga Medis

Rabu, 1 April 2020 14:38 WIB
Menteri BUMN Erick Tohir (ketiga kiri) bersama Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar (kedua kiri) dan Ketua IDI Daeng Faqih (ketiga kanan) saat melakukan sombolisasi penyerahaan bantuan asuransi senilai Rp 1 triliun bagi tenaga medis di Jakarta, Kamis Rabu (1/4). (Foto: Humas Bank Mandiri)
Menteri BUMN Erick Tohir (ketiga kiri) bersama Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar (kedua kiri) dan Ketua IDI Daeng Faqih (ketiga kanan) saat melakukan sombolisasi penyerahaan bantuan asuransi senilai Rp 1 triliun bagi tenaga medis di Jakarta, Kamis Rabu (1/4). (Foto: Humas Bank Mandiri)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan perlindungan asuransi dengan total uang pertanggungan hingga Rp 1 triliun bagi tenaga kesehatan. Asuransi ini diberikan melalui perusahaan anak AXA Mandiri Financial Services. Proses pemberian polis akan dilakukan tim Bank Mandiri di masing masing wilayah di mana rumah sakit berada.

Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar menuturkan, implementasinya nanti akan disesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan yang data, kemudian diverifikasi bersama antara rumah sakit dan tim Bank Mandiri.

Pemberian asuransi secara simbolis dilakukan oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar,  Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih serta disaksikan Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Kepatuhan AXA Mandiri Rudy Kamdani di Jakarta, Rabu (1/4).

"Asuransi yang diberikan kepada tenaga medis pasien Corona ini adalah Asuransi Mandiri Corporate Life Plan, dengan masa berlaku hingga 31 Maret 2021," jelasnya.

Baca juga : DPM Kementan Siapkan Minuman Vitamin C bagi Tenaga Medis di Garut

Adapun proses klaim bisa dilakukan nasabah dengan langsung menghubungi AXA Mandiri melalui Customer Care 150083. Penjelasan lebih detil mengenai produk asuransi ini dapat dilihat di www.axa-mandiri.co.id. 

Royke melanjutkan, bagi Bank Mandiri, pemberian asuransi jiwa ini merupakan apresiasi perusahaan kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang untuk melayani dan menangani masyarakat yang terpapar virus corona. “Kami berharap inisiatif ini juga dapat menjadi pemompa semangat kepada para tenaga kesehatan, termasuk para dokter dan perawat, dalam memberikan kesembuhan kepada pasien,” katanya. 

Pemberian asuransi ini, juga menjadi bukti komitmen Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN dalam mendukung upaya memerangi wabah pandemi corona di Tanah Air. Menurut Erick Thohir, pemberian perlindungan asuransi ini merupakan salah satu bagian dari dukungan BUMN, kepada seluruh tenaga kesehatan di Indonesia yang saat ini tengah berjuang untuk merawat dan menyembuhkan masyarakat yang terpapar virus corona. 

“Untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini diperlukan gotong royong seluruh pihak," ucapnya. 

Baca juga : Bantu Penanganan Corona, PGN Rogoh Kocek Rp 1,3 Miliar

Dari data Kementerian Kesehatan menyebutkan, per 31 Maret 2020 terdapat 1.528 kasus positif Corona di Indonesia dengan 81 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 1.311 pasien masih menjalani perawatan.

Terkait komitmen tersebut, Bank Mandiri sebelumnya telah menyerahkan 20 unit booth disinfektan chamber kepada 17 RS di Jawa Timur, termasuk 12 RS Rujukan pada 21 Maret 2020. Tak hanya itu, Bank Mandiri juga telah menyerahkan satu unit kendaraan jenazah untuk membantu penanganan pasien corona di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran pada 25 Maret 2020 serta menyiapkan 6.000 Alat Pelindung Diri (APD) yang segera disalurkan ke RS-RS Rujukan. 

Sedangkan untuk pencegahan corona, Bank Mandiri juga membagikan lebih dari 25 ribu masker kepada masyarakat Depok, termasuk pengguna Stasiun Depok Lama, Depok Baru, Citayam, Universitas Indonesia dan pengguna Stasiun Senen, serta masyarakat di  Pasar Jatinegara, Pasar MInggu dan Pasar Jembatan Lima.

Di Hong Kong, Bank Mandiri bersama juga membagikan 30.000 masker bersama pekerja migran Indonesia pada WNI di Hong Kong pada 13 Februari 2020.

Baca juga : Mandiri Syariah Imbau Pelunasan Biaya Haji Lewat Aplikasi Mobile

Revisi Target Kredit

Menyoal restrukturisasi kredit bagi debitor terdampak corona, Royke mengatakan berdampak pada target kredit pihaknya di tahun ini. "Kredit akan ada revisi, kami juga selektif dalam ekspansi," sebut Royke yang masih enggan menyebut berapa target kreditnya. 

Sementara terkait rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang dikhawatirkan terdongkrak, Royke bilang, jelas di POJK, restrukturisasi diberikan atas asas kehati-hatian.

"Saya rasa akan tetap terjaga (NPL). POJK sudah mengeluarkan keseluruhan aturan, lebih fleksibel dalam restrukturisasi, dampak debitor bisa tetap terjaga. Mudah-mudahan itu justru membantu menekan NPL," ujarnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.